Tidak hanya bagi pelaku diet, manfaat beras merah untuk ibu hamil juga beragam, lho. Berbagai kandungan nutrisi di dalam beras merah, seperti protein, serat, dan zat besi, dibutuhkan ibu hamil agar tetap sehat dan mendukung perkembangan janin.

Nama beras merah diambil dari bijinya yang berwarna merah. Beras jenis ini dianggap lebih baik dari beras putih karena mengandung lebih banyak serat, protein, dan antioksidan alami, yang tentunya baik untuk kesehatan, termasuk ibu hamil.

7 Manfaat Beras Merah untuk Ibu Hamil - Alodokter

Beragam Manfaat Beras Merah untuk Ibu Hamil

Sama seperti beras putih atau nasi, beras merah adalah sumber karbohidrat yang baik dikonsumsi saat hamil. Berikut ini adalah sederet manfaat beras merah untuk ibu hamil:

1. Sebagai sumber energi

Saat hamil, wajar bila ibu hamil jadi lebih mudah lelah lantaran harus membawa janin ke mana saja. Ibu hamil juga membutuhkan lebih banyak energi untuk menunjang perkembangan janin, belum lagi sambil melakukan kegiatan sehari-hari.

Nah, beras merah bisa menjadi sumber energi yang baik untuk ibu hamil. Jika sumber energi pada beras putih hanya karbohidrat, pada beras merah ibu hamil juga mendapatkan energi dari protein. Walau tidak begitu banyak, tambahan asupan protein ini membuat tubuh ibu hamil lebih berenergi.

2. Mengontrol berat badan selama hamil

Mengalami kenaikan berat badan saat hamil adalah hal yang normal terjadi. Namun, kenaikan bobot tubuh yang berlebihan tentu tidak baik untuk ibu hamil, ya.

Untuk mengontrol berat badan, ibu hamil bisa memperbanyak konsumsi beras merah sebagai pengganti nasi putih. Soalnya, beras ini mengandung lebih banyak serat dan protein, sehingga ibu hamil bisa kenyang lebih lama dan nafsu makan pun lebih terkendali.

3. Menjaga daya tahan tubuh

Karena terkenal dengan antioksidannya yang tinggi, beras merah sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil. Antioksidan sendiri diketahui mampu menangkal radikal bebas yang bisa menyebabkan penyakit pada ibu hamil dan janin.

Selain itu, antioksidan juga bisa menjaga daya tahan tubuh selama hamil, mencegah terjadinya preeklamsia, dan menurunkan risiko terjadinya gangguan pada tumbuh kembang janin.

4. Mencegah anemia defisiensi zat besi

Anemia atau kurang darah karena kekurangan pasokan zat besi merupakan masalah kehamilan yang cukup sering terjadi. Nah, supaya kebutuhan zat besi selama hamil tetap tercukupi, ibu hamil sangat dianjurkan minum vitamin prenatal dan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti beras merah.

5. Mencegah dan mengatasi sembelit

Dalam 100 gram atau sekitar 2 centong nasi merah setidaknya mengandung 11 gram serat. Jumlah ini memenuhi hampir setengah dari kebutuhan serat harian ibu hamil, lho. Selama hamil, kebutuhan serat harus selalu terpenuhi agar terhindar dari sembelit.

Selain beras merah, asupan serat harian juga bisa diperoleh dari buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan, ya.

6. Mengontrol kadar gula darah

Beras merah merupakan makanan dengan indeks glikemik rendah. Artinya, mengonsumsi beras merah tidak langsung meningkatkan kadar gula dalam darah sehingga kadar gula darah ibu hamil bisa lebih terkontrol.

Hal ini tentunya dapat menurunkan risiko terjadinya diabetes gestasional, terutama pada ibu hamil yang obesitas atau pernah menderita kondisi ini sebelumnya.

7. Menurunkan risiko terkena kram kaki

Kram kaki merupakan keluhan yang dialami oleh hampir semua ibu hamil. Kalau sudah mengalami kram kaki, jangankan beraktivitas, duduk saja mungkin terasa tidak nyaman. Hal ini bisa disebabkan karena tubuh kekurangan kalium. Makanya, Bumil sangat dianjurkan mengonsumsi beras merah.

Soalnya, beras merah mengandung kalium yang lebih tinggi dibandingkan beras putih sehingga baik untuk mencegah kram kaki.

Kini, Bumil tidak perlu ragu lagi ya, untuk menjadikan beras merah sebagai sumber karbohidrat dalam menu harian. Beras merah tidak hanya mengenyangkan dan memberi energi, tetapi juga kaya akan nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan Bumil.

Namun, jangan hanya mengandalkan beras merah untuk kesehatan tubuh selama hamil, ya. Bumil juga perlu menjaga dan memantau kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi lain, rajin berolahraga ringan, istirahat yang cukup, dan rutin memeriksakan kandungan ke dokter.