Obat alergi makanan, seperti antihistamin atau adrenalin, sangat dibutuhkan ketika gejala alergi muncul. Selain mengatasi rasa tidak nyaman, obat alergi makanan ini juga bertujuan untuk mencegah gejala yang parah atau reaksi yang mengancam jiwa.

Alergi makanan merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi setelah mengonsumsi makanan tertentu. Reaksi alergi ini bisa bervariasi pada setiap orang, mulai dari gangguan pencernaan, gatal-gatal atau bengkak pada jalan napas, bahkan anafilaksis yang mengancam jiwa.

Pilihan Obat Alergi Makanan yang Perlu Diketahui - Alodokter

Alergi ini umumnya diderita oleh bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun, tetapi bisa terjadi pada semua umur. Bahkan, seseorang bisa menderita alergi makanan, padahal bertahun-tahun sebelumnya bisa mengonsumsi makanan tersebut tanpa masalah.

Untuk mencegahnya, Anda perlu mengetahui apa saja makanan yang dapat memicu alergi dan menjauhinya, serta memiliki persediaan obat alergi makanan, baik yang dijual bebas maupun yang diresepkan oleh dokter.

Pemicu Alergi Makanan

Makanan apa pun dapat menjadi penyebab alergi ini. Namun, ada beberapa jenis makanan yang menjadi pemicu tersering dari reaksi alergi makanan, yaitu:

  • Susu sapi dan produk olahannya
  • Ikan
  • Kacang-kacangan dari pohon, seperti almond, mete, dan walnut
  • Telur
  • Kacang tanah
  • Kerang
  • Gandum
  • Kacang kedelai

Jika Anda memiliki alergi makanan, pastikan untuk menghindari beragam makanan yang menjadi pemicunya dan periksalah komposisi bahan dari setiap makanan yang akan dikonsumsi.

Obat Alergi Makanan yang Perlu Diketahui

Terdapat dua jenis obat alergi makanan untuk mengurangi gejala dari reaksi alergi, yaitu antihistamin dan adrenalin. Berikut ini adalah penjelasannya:

Antihistamin

Untuk reaksi alergi yang ringan hingga berat, seperti gatal-gatal atau hidung tersumbat, obat alergi makanan yang digunakan adalah antihistamin. Antihistamin bekerja dengan cara memblokir efek histamin pemicu reaksi alergi.

Ada banyak antihistamin yang dapat digunakan sebagai obat alergi makanan, seperti cetirizine, diphenhydramine, alimemazine, loratadine, dan promethazine. Jika anak Anda menderita alergi makanan, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui obat antihistamin yang cocok sesuai dengan kondisi kesehatannya.

Setelah mengonsumsi obat antihistamin, hindari minum minuman beralkohol karena dapat menyebabkan kantuk, terutama jika Anda masih harus mengemudi atau bekerja. Obat alergi makanan yang satu ini juga bisa menyebabkan mulut, hidung, dan tenggorokan menjadi kering.

Adrenalin (epinephrine)

Obat alergi makanan adrenalin digunakan untuk mengobati reaksi alergi yang berat atau anafilaksis. Anafilaksis dapat terjadi dalam hitungan detik atau menit setelah terpapar alergen, dan bisa memburuk dengan cepat.

Dalam keadaan darurat, obat alergi makanan ini diberikan melalui suntikan sesuai resep dokter. Saat disuntikkan, adrenalin akan meredakan anafilaksis dengan cara mengurangi pembengkakan pada tenggorokan, membuka jalan napas, serta mempertahankan fungsi jantung dan tekanan darah.

Jika Anda memiliki alergi makanan yang berisiko tinggi menimbulkan anafilaksis, pastikan untuk berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan suntik ephinephrine otomatis dan pelajari juga cara penggunaannya.

Anda disarankan untuk mendapatkan dua dosis suntik ephinephrine. Hal ini karena reaksi alergi yang parah dapat terjadi berulang dan tidak dapat diprediksi kemunculannya. Selain itu, pastikan juga untuk selalu memeriksa tanggal kedaluwarsa suntik ephinephrine otomatis yang Anda miliki secara berkala.

Yang Perlu Diperhatikan Saat Memiliki Alergi Makanan

Selain mengonsumsi obat alergi makanan sesuai dengan kondisi alergi yang dialami, penting untuk mengetahui langkah pencegahan yang tepat sekaligus apa saja yang perlu dilakukan saat alergi kambuh.

Berikut ini adalah cara mencegah munculnya reaksi alergi makanan:

  • Perhatikan label kemasan atau tanyakan kepada penjual tentang bahan apa saja yang terkandung dalam makanan yang akan Anda konsumsi
  • Pastikan orang-orang di sekitar Anda mengetahui tentang kondisi alergi yang Anda miliki, sehingga mereka akan siap membantu jika terjadi keadaan darurat
  • Siapkan bekal sendiri saat bepergian, agar Anda tidak tergoda untuk membeli makanan di luar, yang mana cara ini dapat mencegah kemungkinan terpapar alergen
  • Konsultasikan terlebih dahulu ke dokter anak sebelum memperkenalkan anak dengan delapan makanan pemicu alergi yang telah disebutkan sebelumnya

Saat tubuh bereaksi terhadap makanan yang Anda konsumsi, berhentilah makan. Jangan berusaha untuk memastikan apakah makanan tersebut membuat Anda alergi dengan mengonsumsinya lebih banyak.

Jika merasakan gejala alergi setelah mengonsumsi makanan tertentu, segera temui dokter untuk dilakukan pemeriksaan dan mendapatkan obat alergi makanan. Namun, jika alergi makanan disertai dengan kesulitan bernapas, penurunan tekanan darah yang parah, dan nadi berdenyut cepat, kunjungi IGD terdekat.