Pneumonia pada lansia kerap kali terabaikan sebab biasanya gejala awal kondisi ini terlihat ringan. Padahal, pneumonia pada lansia berpotensi menimbulkan komplikasi yang serius, bahkan fatal, bila tidak segera ditangani.

Pneumonia atau yang biasa dikenal dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, antara lain bakteri, virus, atau jamur. Infeksi ini menyebabkan peradangan pada kantung udara (alveoli) di salah satu atau bahkan kedua paru-paru, sehingga kantung udara dipenuhi cairan atau nanah.

Pneumonia pada Lansia: Penyebab, Gejala, dan Komplikasi - Alodokter

Penyebab dan Faktor Risiko Pneumonia pada Lansia

Pneumonia bisa terjadi pada siapa saja, tetapi orang-orang berusia lanjut merupakan salah satu kelompok yang berisiko tinggi terkena penyakit ini. Berikut ini adalah beberapa alasannya:

1. Sistem kekebalan tubuh yang lemah

Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh juga semakin melemah. Akibatnya, kemampuan tubuh dalam melawan bakteri atau virus penyebab pneumonia juga menurun. Itulah sebabnya, lansia lebih berisiko terkena penyakit ini.

2. Adanya penyakit lain

Pneumonia pada lansia juga lebih mudah terjadi karena biasanya mereka sudah memiliki penyakit yang lain, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), stroke, atau penyakit jantung. Hal ini menyebabkan lansia menjadi lebih rentan terkena pneumonia.

3. Asap Rokok

Ada banyak lansia yang memiliki kebiasaan merokok dan sulit untuk berhenti merokok. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya pneumonia. Bahan kimia yang ada di dalam rokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga bakteri dan virus penyebab pneumonia lebih mudah menyerang.

4. Perawatan di rumah sakit

Lansia adalah kelompok usia yang rentan mengalami masalah kesehatan yang memerlukan perawatan di rumah sakit dalam jangka waktu lama. Hal ini membuat lansia lebih berisiko terpapar bakteri atau virus penyebab pneumonia yang menyebar di lingkungan rumah sakit.

Gejala Pneumonia pada Lansia

Terkadang gejala pneumonia sulit untuk dikenali karena mirip dengan gejala infeksi saluran pernapasan lainnya, seperti flu dan bronkitis. Secara umum, gejala pneumonia adalah sebagai berikut:

  • Batuk berdahak kental, hingga batuk berdarah
  • Demam Napas menjadi pendek-pendek
  • Nyeri dada
  • Menggigil
  • Sakit kepala
  • Warna bibir dan kuku berubahan kebiruan (sianosis)

Selain gejala di atas, ada juga gejala pneumonia yang biasanya hanya terjadi pada lansia, yaitu:

  • Tidak mampu menahan buang air kecil atau buang air besar
  • Sering merasa bingung
  • Suhu tubuh rendah

Komplikasi Pneumonia pada Lansia

Pneumonia pada lansia dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Masuknya bakteri ke dalam aliran darah

Bakteri penyebab pneumonia yang ada pada paru-paru dapat masuk ke aliran darah. Kondisi ini disebut dengan bakteremia dan dapat menyebabkan infeksi menyebar ke organ yang lain. Hal ini berpotensi mengakibatkan kegagalan organ pada lansia.

2. Kesulitan bernapas

Pneumonia akut dapat menyebabkan lansia mengalami kesulitan bernapas, sehingga asupan oksigen ke seluruh tubuh akan sangat berkurang. Jika hal ini terjadi, lansia mungkin perlu dirawat di rumah sakit atau bahkan menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator) sampai kondisinya membaik.

3. Efusi pleura

Pneumonia pada lansia dapat menyebabkan efusi pleura, yaitu penumpukan cairan pada rongga antara paru-paru dan dinding dalam rongga dada. Cairan ini akan menekan paru-paru dan membuat penderita makin sulit bernapas. Jika cairan tersebut terlalu banyak, dokter perlu mengeluarkannya dengan selang khusus atau operasi.

4. Abses paru

Abses paru adalah kondisi ketika bakteri membentuk kantung berisi nanah pada paru-paru. Umumnya, abses bisa diobati dengan antibiotik, tapi terkadang nanah perlu dikeluarkan melalui operasi.

Pencegahan Pneumonia pada Lansia

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah atau menurunkan risiko terjadinya pneumonia pada lansia:

  • Lakukan vaksinasi pneumonia.
  • Berhenti merokok.
  • Istirahat yang cukup.
  • Rutin berolahraga.
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Cuci tangan dengan sabun secara teratur.
  • Hindari faktor pemicu, seperti polusi udara dan asap rokok.

Pneumonia pada lansia dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan nyawa. Jika Anda memiliki anggota keluarga yang sudah lanjut usia, apalagi jika ia masih merokok atau memiliki penyakit tertentu, sebaiknya Anda lebih waspada. Jika Anda melihat gejala pneumonia pada lansia, segera bawa ia ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan pengobatan.