Polimialgia reumatik adalah penyakit yang menimbulkan rasa nyeri dan kaku otot di bagian tubuh tertentu, seperti bahu, leher, dan panggul. Jika tidak diobati, penyakit ini bisa menyebabkan penderitanya kesulitan beraktivitas dan bekerja.

Polimialgia reumatik sering kali menyerang para lansia, terutama wanita. Munculnya gejala polimialgia reumatik ini terjadi karena peradangan. Namun, hingga kini, penyebab pasti terjadinya peradangan yang memicu rasa nyeri pada polimialgia reumatik belum diketahui dengan jelas.

Polimialgia Reumatik, Penyebab Nyeri Otot di Pagi Hari - Alodokter

Walau demikian, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena polimialgia reumatik, antara lain faktor genetik atau keturunan, gangguan sistem kekebalan tubuh, penyakit autoimun, dan proses penuaan.

Dengan pengobatan yang tepat, gejala polimialgia reumatik biasanya mereda dan sembuh. Namun, jika dibiarkan tanpa perawatan, penyakit ini bisa menetap hingga cukup lama dan semakin mengganggu kenyamanan penderitanya.

Kenali Gejala Polimialgia Reumatik

Polimialgia reumatik bisa dikenali dari gejala khasnya, yaitu nyeri dan kaku otot di kedua sisi tubuh pada pagi hari atau setelah lama tidak bergerak.

Rasa nyeri akibat polimialgia reumatik sering kali muncul di bahu, leher, lengan atas, bokong, panggul, atau paha. Meski begitu, nyeri akibat polimialgia reumatik juga terkadang bisa muncul di tangan dan kaki. Gejala tersebut dapat muncul secara mendadak atau bertahap dan berlangsung hingga sekitar 30–60 menit.

Selain nyeri di beberapa bagian tubuh, polimialgia reumatik juga dapat menimbulkan beberapa gejala lain, yaitu:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Tidak enak badan
  • Susah tidur
  • Penurunan nafsu makan
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Depresi

Gejala-gejala polimialgia reumatik bisa dirasakan cukup berat hingga membuat penderitanya kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berdiri dari kursi, berpakaian, atau bangun dari tempat tidur.

Terkadang gejala polimialgia reumatik juga bisa muncul beserta gejala lain, seperti sakit kepala, nyeri rahang, dan gangguan penglihatan. Gejala-gejala tersebut kemungkinan disebabkan oleh arteritis temporalis. Jika tidak segera diobati, kondisi ini dapat menyebabkan stroke atau kebutaan.

Jika mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera konstulasikan ke dokter reumatologi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Beberapa Langkah Penanganan Polimialgia Reumatik

Gejala-gejala polimialgia reumatik terkadang mirip dengan gejala penyakit lain, seperti rheumatoid arthritis, lupus, atau arteritis temporalis (giant cell arteritis).

Oleh karena itu, untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, Anda perlu menjalani pemeriksaan ke dokter. Untuk memastikan diagnosis polimialgia reumatik yang Anda derita, dokter akan melakukan pemeriksaan medis yang meliputi pemerikaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa tes darah, MRI, Rontgen, dan USG.

Jika hasil pemeriksaan tersebut memastikan bahwa Anda menderita polimialgia reumatik, dokter akan memberikan penanganan berupa:

1. Pemberian obat-obatan

Untuk mengurangi peradangan dan rasa nyeri akibat polimialgia reumatik, dokter akan meresepkan obat golongan kortikosteroid, seperti prednison. Dokter biasanya akan meresepkan obat ini dalam jangka panjang guna meredakan gejala polimialgia reumatik yang Anda rasakan.

Selain obat kortikosteroid, dokter juga mungkin akan meresepkan obat methotrexate untuk mengurangi peradangan dan meredakan gejala yang muncul akibat polimialgia reumatik.

Obat ini biasanya diberikan jika Anda tidak dapat menggunakan kortikosteroid atau apabila gejala-gejala polimialgia reumatik yang Anda rasakan tidak mereda dengan penggunaan kortikosteroid.

2. Pemberian suplemen kalsium dan vitamin D

Penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang dapat menimbulkan sejumlah efek samping, contohnya tulang keropos. Untuk mencegah terjadinya efek samping tersebut, dokter biasanya juga akan meresepkan suplemen kalsium dan vitamin D.

Selain melalui suplemen, Anda juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman tinggi kalsium, seperti susu, yoghurt, makanan laut, dan sayuran hijau, seperti bayam, brokoli, dan sawi hijau.

3. Fisioterapi

Setelah menggunakan obat kortikosteroid dalam beberapa waktu, gejala polimialgia reumatik biasanya akan mereda. Namun, jika Anda masih merasa sulit beraktivitas karena gejala yang dirasakan tidak mereda, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menjalani fisioterapi dan tetap aktif bergerak.

Beberapa langkah penanganan di atas tidak bisa menyembuhkan polimialgia reumatik, namun dapat mengatasi gejala yang Anda rasakan agar Anda bisa beraktivitas kembali dengan nyaman.

Selama pengobatan, Anda perlu rutin kontrol ke dokter untuk memastikan bahwa dosis obat yang digunakan sudah tepat serta mengurangi risiko munculnya efek samping dari pengobatan tersebut.