Punggung terasa panas dapat terjadi karena beragam alasan, mulai radang sendi hingga infeksi. Meski kerap mengganggu, kondisi ini bisa diredakan secara mandiri dengan penanganan di rumah atau obat medis.

Berbeda dengan pegal atau kaku yang sering kali disebabkan oleh ketegangan atau tarikan otot, punggung terasa panas biasanya berkaitan dengan saraf tulang belakang. Untuk meredakan keluhan ini, ada beberapa cara rumahan yang dapat dilakukan sebagai penaganan awal. Namun, pada beberapa kasus yang lebih parah, diperlukan penanganan langsung oleh dokter.

Punggung Terasa Panas, Penyebab dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Beragam Penyebab Punggung Terasa Panas

Mengetahui penyebab punggung terasa panas dapat membantu Anda mengetahui cara mencegah dan mengatasi kondisi ini.

Berikut ini adalah beragam penyebab punggung terasa panas:

1. Fibromyalgia

Penyebab fibromyalgia belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini diduga terkait dengan faktor genetik, gangguan pada otak dan sistem saraf pusat, serta gangguan tidur.

Gejala utama fibromyalgia adalah nyeri dan sensasi seperti terbakar pada bagian tubuh yang yang sering digunakan, salah satunya otot punggung. Selain punggung terasa panas, penderita fibromyalgia juga biasanya mengalami kelelahan berlebih.

2. Saraf terjepit

Hernia nukleus pulposus atau saraf kejepit adalah kondisi ketika bantalan tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang.

Kondisi ini umumnya menimbulkan nyeri di punggung bagian bawah yang dapat menjalar ke bagian tubuh lain, seperti bokong, paha, dan betis. Nyeri yang dirasakan tajam seperti menusuk atau terasa seperti terbakar.

3. Multiple sclerosis (sklerosis ganda)

Multiple sclerosis adalah gangguan sistem saraf yang menyebabkan terganggunya proses penyaluran informasi dari dan ke otak. Kerusakan terjadi pada selubung serat saraf di sepanjang tulang punggunng hingga otak.

Selain punggung terasa panas, multiple sclerosis juga menyebabkan gejala berupa nyeri yang dapat terasa seperti terbakar pada lengan dan kaki.

4. Skiatika

Skiatika terjadi akibat terjepitnya saraf skiatik, yaitu saraf terpanjang di tubuh. Saraf ini merupakan bagian dari saraf tulang belakang yang menjalar dan bercabang ke masing-masing kaki.

Punggung terasa panas dapat menjadi gejala skiatika. Rasa panas ini dapat menjalar ke kaki.

5. Arthritis

Radang sendi atau artritis adalah peradangan yang terjadi pada satu atau beberapa sendi. Selain bisa menyerang sendi di tangan atau lutut, penyakit ini juga dapat mengenai sendi di tulang belakang, sehingga membuat punggung terasa panas.

6. Stenosis spinal

Punggung terasa panas juga dapat disebabkan oleh stenosis spinal. Ini adalah penyempitan di ruas tulang belakang sehingga menimbulkan tekanan di saraf tulang belakang.

Stenosis spinal paling sering terjadi di bagian punggung bawah dan leher. Kondisi ini lebih umum terjadi pada lansia.

7. Shingles

Shingles adalah infeksi virus yang menyebabkan ruam atau bercak yang menyakitkan. Shingles disebabkan oleh virus Varicella zoster yang juga menyebabkan cacar air.

Setelah seseorang terkena cacar air, virus yang sudah tidak aktif akan tetap tinggal di dalam serabut saraf. Pada sebagian orang, virus ini dapat aktif kembali dan menimbulkan gejala yang salah satunya berupa punggung terasa panas.

Selain karena infeksi virus, punggung terasa panas juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri seperti pada penyakit Lyme.

8. Terlalu lama berbaring

Punggung terasa panas dapat dialami oleh orang yang berbaring terlalu lama, misalnya karena harus menjalani tirah baring (berbaring di tempat tidur untuk jangka waktu tertantu) atau menderita kelumpuhan.

Cara Mengatasi Punggung Terasa Panas

Ada beragam penyebab punggung terasa panas, sehingga Anda disarankan untuk memeriksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan jika mengalami keluhan ini. Namun, untuk mengurangi keluhan secara sementara, Anda dapat melakukan penanganan di rumah.

Penanganan mandiri di rumah

Berikut adalah penanganan sederhana untuk meredakan punggung terasa panas:

  • Minumlah obat pereda nyeri, seperti paracetamol dan ibuprofen.
  • Lakukan kompres dingin di area yang mengalami bengkak atau peradangan selama 15–20 menit. Jika bengkak sudah reda, gunakan kompres panas untuk mengurangi nyeri.
  • Berbaring miring dengan menaruh bantal di antara kaki. Namun, jika memungkinkan, hindari berbaring selama berhari-hari di tempat tidur karena justru dapat mengakibatkan atrofi otot.
  • Oleskan salep pereda nyeri.

Selain itu, Anda juga disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat, seperti tidur cukup, mengelola stres dengan teknik relaksasi, dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang untuk membantu meredakan punggung terasa panas.

Penanganan medis

Jika setelah mencoba penanganan mandiri keluhan tidak kunjung reda, periksakan diri Anda ke dokter. Setelah penyebab punggung terasa panas diketahui, dokter akan menyarakan penanganan sesuai penyebabnya

Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik atau obat-obatan yang bertujuan untuk meredakan peradangan atau melemaskan otot. Jika obat-obatan tidak berhasil, dokter mungkin menyarankan operasi.

Selama memberikan obat-obatan dan setelah operasi, dokter dapat merekomendasikan fisioterapi untuk mengembalikan fungsi dan kekuatan otot.

Punggung terasa panas dapat menjadi gejala dari penyakit tertentu. Rasa panas dapat mereda dengan penanganan di rumah, tetapi ada juga yang membutuhkan penanganan medis.

Periksakan diri Anda ke dokter jika punggung terasa panas yang dialami sampai menganggu aktivitas, tidak tertahankan, atau disertai demam, mati rasa di tangan dan kaki, sulit bergerak, kehilangan keseimbangan, ataupun sulit menahan buang air kecil.