Rambut rusak adalah kondisi ketika rambut kehilangan kelembapan, elastisitas, dan kekuatan alaminya. Akibatnya, rambut tampak kusam, bercabang, mudah patah, dan sulit diatur. Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari lingkungan, kebiasaan perawatan, hingga masalah kesehatan tertentu.
Rambut sering disebut sebagai mahkota, sehingga kesehatan dan penampilannya sangat penting untuk dijaga. Sayangnya, paparan polusi, penggunaan bahan kimia dalam produk perawatan, serta kebiasaan mencatok atau mewarnai rambut dapat memperparah kerusakan.

Selain itu, kekurangan nutrisi dan gangguan kesehatan tertentu juga dapat memengaruhi kualitas rambut. Bila tidak ditangani, rambut rusak dapat menyebabkan kerontokan berlebihan dan menurunkan rasa percaya diri.
Penyebab Rambut Rusak
Rambut rusak dipengaruhi oleh berbagai faktor dari luar maupun dalam tubuh. Mulai dari kebiasaan perawatan, paparan lingkungan, hingga kondisi kesehatan. Beberapa penyebab rambut rusak yang umum ditemui antara lain:
Paparan panas berlebih
Penggunaan alat catok, hair dryer, atau pengeriting rambut secara rutin bisa merusak protein alami pada rambut. Panas yang berlebihan juga membuat rambut kehilangan kelembapan alaminya. Akibatnya, rambut menjadi kering, rapuh, dan mudah patah.
Penggunaan bahan kimia
Pewarnaan, pelurusan, atau pengeritingan kimia dapat merusak lapisan pelindung rambut (kutikula). Jika kutikula rusak, rambut akan kehilangan kilau dan kelembutannya. Kondisi ini membuat rambut tampak kusam, kering, dan bercabang.
Paparan sinar matahari dan polusi
Sinar ultraviolet (UV) dari matahari dapat merusak struktur rambut secara bertahap. Ditambah lagi, partikel polusi bisa menempel dan membuat rambut terasa kotor serta lemah. Kedua hal ini membuat rambut kehilangan kekuatan dan tampak kusam.
Kebiasaan menyisir berlebihan atau terlalu kasar
Menyisir rambut terlalu sering dapat memberi tekanan berlebih pada batang rambut. Kebiasaan ini semakin berisiko jika dilakukan saat rambut masih basah karena rambut lebih rapuh. Akibatnya, rambut mudah patah dan rontok.
Kurangnya asupan nutrisi
Rambut membutuhkan protein, zat besi, vitamin D, dan zinc agar tetap kuat dan sehat. Jika asupan nutrisi ini kurang, pertumbuhan rambut bisa terganggu. Rambut pun menjadi tipis, rapuh, dan cepat rusak.
Produk perawatan rambut yang tidak sesuai
Sampo, kondisioner, atau produk styling yang mengandung alkohol, sulfat, atau bahan kimia keras lainnya bisa mengikis kelembapan alami rambut. Pemakaian jangka panjang dapat merusak struktur rambut. Rambut pun tampak kering, kasar, dan sulit diatur.
Gejala Rambut Rusak
Rambut rusak umumnya mudah dikenali dari penampilan dan teksturnya. Beberapa tanda yang sering muncul antara lain:
- Rambut tampak kusam dan tidak bercahaya
- Rambut terasa kaku, kasar, dan sulit diatur
- Ujung rambut bercabang
- Rambut mudah patah atau rontok
- Rambut sering kusut
Kapan Harus ke Dokter
Rambut rusak ringan umumnya dapat diatasi dengan perawatan rutin di rumah dan mengubah kebiasaan yang merusak rambut. Namun, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter apabila:
- Kerusakan rambut makin parah meskipun sudah melakukan perawatan
- Kerontokan rambut sangat banyak hingga menimbulkan kebotakan pada sebagian area kepala
- Timbul gejala lain, seperti gatal hebat, kemerahan, luka, atau infeksi pada kulit kepala
- Memiliki penyakit tertentu, seperti gangguan tiroid, anemia, atau gangguan makan, yang dapat memengaruhi kesehatan rambut
Untuk keluhan ringan, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter menggunakan fitur Chat Bersama Dokter. Jika diperlukan pemeriksaan langsung, manfaatkan fitur booking dokter secara online agar lebih mudah memilih jadwal dan dokter di rumah sakit sesuai pilihan Anda.
Diagnosis Rambut Rusak
Diagnosis rambut rusak umumnya dilakukan melalui pemeriksaan fisik oleh dokter atau ahli rambut (dermatolog). Dokter akan menilai kondisi rambut dan kulit kepala, termasuk kelembapan, elastisitas, tekstur, serta adanya kerusakan seperti patah, bercabang, atau menipis.
Selain pemeriksaan langsung, dokter juga dapat menanyakan riwayat perawatan rambut, penggunaan produk atau alat styling, pola makan, hingga kondisi kesehatan yang mungkin memengaruhi rambut.
Jika diperlukan, pemeriksaan tambahan, seperti tes darah, bisa dilakukan untuk mengetahui adanya kekurangan nutrisi atau gangguan hormon yang berhubungan dengan kerusakan rambut.
Pengobatan Rambut Rusak
Rambut rusak dapat ditangani dengan perawatan mandiri di rumah maupun dengan bantuan dokter, tergantung tingkat keparahannya. Berikut penjelasannya:
Perawatan mandiri
Rambut yang rusak ringan biasanya dapat diperbaiki dengan langkah sederhana di rumah untuk menjaga kelembapan dan kekuatannya. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan:
- Menggunakan sampo dan kondisioner yang sesuai dengan jenis rambut
- Mengurangi penggunaan catokan, hair dryer, atau alat styling panas lainnya
- Rutin memakai masker rambut atau minyak alami, seperti minyak kelapa dan argan oil
- Memotong ujung rambut bercabang secara berkala
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya protein, zat besi, vitamin D, dan zinc
Perawatan dari dokter
Jika kerusakan cukup parah, rambut dapat ditangani dengan perawatan medis yang lebih intensif, seperti:
- Memberikan suplemen bila kerusakan rambut disebabkan oleh kekurangan nutrisi
- Meresepkan terapi atau obat topikal tertentu untuk masalah kulit kepala, misalnya minoxidil dalam Regrou
- Melakukan tindakan medis, seperti terapi laser atau PRP (Platelet Rich Plasma), bila kerontokan rambut cukup parah
Komplikasi Rambut Rusak
Rambut rusak yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan beberapa komplikasi, seperti:
- Rambut rontok berlebihan hingga kebotakan parsial
- Pertumbuhan rambut baru yang lambat atau terhenti
- Masalah psikologis akibat menurunnya rasa percaya diri dan munculnya kecemasan terhadap penampilan
- Risiko infeksi pada kulit kepala yang rusak atau iritasi akibat penggunaan produk perawatan yang tidak sesuai
Pencegahan Rambut Rusak
Rambut rusak dapat dicegah dengan kebiasaan perawatan yang tepat dan gaya hidup sehat. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Pilih produk perawatan rambut yang sesuai dengan jenis rambut dan bebas bahan kimia keras.
- Kurangi penggunaan alat styling panas serta bahan kimia pada rambut.
- Lindungi rambut dari paparan sinar matahari langsung dan polusi dengan memakai topi atau scarf.
- Jaga pola makan dengan asupan nutrisi seimbang, terutama protein dan vitamin penting.
- Keringkan rambut dengan menepuk lembut menggunakan handuk, bukan menggosok secara kasar.
- Sisir rambut secara perlahan dengan sisir bergigi jarang, terutama saat rambut masih basah.
- Potong ujung rambut secara rutin untuk mencegah bercabang.
- Hindari mengikat rambut terlalu kencang atau menggunakan aksesori rambut yang berpotensi merusak batang rambut.