Padatnya aktivitas kadang membuat kita kurang telaten menjaga kebersihan diri, sehingga rentan terkena penyakit. Oleh karena itu, dibutuhkan perlindungan ekstra agar kebersihan diri dan kesehatan tubuh tetap terjaga. Salah satunya adalah dengan menggunakan sabun antibakteri.

Ketika menjalani aktivitas sehari-hari, tubuh Anda terpapar oleh berbagai jenis kuman penyebab penyakit, baik itu virus, bakteri, parasit, ataupun jamur. Paparan kuman tersebut bisa terjadi kapan pun dan di mana saja, misalnya saat bersalaman dengan orang lain, menggunakan toilet, atau menyentuh benda yang kotor, seperti uang, handphone, meja, atau gagang pintu.Sabun Antibakteri VS Sabun Biasa, Mana Yang Lebih Unggul? - Alodokter

Meski demikian, penularan kuman dapat dicegah dengan cara selalu menjaga kebersihan diri, misalnya dengan mandi secara rutin serta mencuci tangan menggunakan air dan sabun.

Ada beragam jenis sabun dengan kandungan dan manfaat yang berbeda-beda. Salah satunya adalah sabun antibakteri. Lantas, apa perbedaan sabun antibakteri dengan sabun biasa?

Sabun Antibakteri dan Kandungannya

Sabun antibakteri adalah jenis sabun yang mengandung zat antibakteri. Ada dua jenis zat antibakteri yang sering digunakan dalam produk sabun antibakteri, yaitu:

Fast-acting antibacterial

Beberapa senyawa yang tergolong jenis antibakteri ini antara lain alkohol, klorin, Senyawa tersebut biasanya juga ditemukan di dalam produk pembersih tangan (hand sanitizer).

Kandungan zat antibakteri tersebut mampu membasmi bakteri di kulit dalam waktu beberapa detik atau beberapa menit.

Residu-producing antibacterial

Jenis zat antibakteri ini lebih banyak digunakan oleh tenaga medis, seperti dokter, perawat, bidan, atau petugas di laboratorium, sebelum melakukan prosedur medis. Jenis zat antibakteri ini akan bertahan lebih lama dan lebih efektif untuk menghilangkan kuman dan virus penyebab infeksi.

Sabun Antibakteri VS Sabun Biasa

Sebetulnya, sabun antibakteri dan sabun biasa memiliki kandungan yang hampir serupa. Kedua jenis sabun ini pun terlihat sama efektifnya dalam menghilangkan kotoran dan kuman penyakit.

Hanya saja, sabun antibakteri dilengkapi dengan kandungan zat antibakteri yang diyakini lebih ampuh dalam membasmi kuman. Ada beragam zat antibakteri dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing, di antaranya:

Kelebihan dan kekurangan Sabun Antibakteri

Salah satu jenis zat antibakteri yang umum digunakan dalam sabun antibakteri adalah triclocarban (TCC). Beberapa sabun antibakteri juga dilengkapi dengan mint, vitamin E, ekstrak lemon, tea tree oil, dan pelembap berbahan dasar susu.

Kombinasi dari beberapa kandungan tersebut, membuat sabun antibakteri dipercaya memiliki beberapa manfaat, antara lain:

  • Mengurangi kuman dan kotoran di permukaan kulit
  • Menjaga kulit tetap lembut dan lembap
  • Mencegah kulit kering
  • Menghilangkan bau badan
  • Mengurangi risiko terjadinya berbagai penyakit infeksi, seperti flu, batuk, dan diare

Namun, hindari penggunaan produk sabun antibakteri bila Anda memiliki alergi atau iritasi terhadap senyawa yang terkandung di dalam produk tersebut.

Sebagian orang, khususnya yang memiliki tipe kulit sensitif, biasanya dapat mengalami gangguan pada kulit, seperti eksim, dermatitis kontak, dan kulit kering, setelah menggunakan sabun yang mengandung bahan tertentu.

Kelebihan dan Kekurangan Sabun Biasa

Sabun biasa juga dapat membersihkan kulit dan membasmi kuman yang menempel di permukaan tubuh. Namun, ada beberapa jenis sabun biasa yang juga dapat membuat kulit kering.

Oleh karena itu, perhatikan kembali penggunaannya atau pilihlah sabun yang mengandung pelembap, agar kulit tidak kering.

Apa pun jenis sabun yang Anda pilih dan gunakan, pastikan Anda juga melakukan upaya untuk menjaga kebersihan diri, yaitu dengan mandi setidaknya 2 kali sehari, mencuci tangan secara rutin, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum makan, serta mengonsumsi makanan bergizi untuk memperkuat daya tahan tubuh.

Jika Anda mengalami iritasi atau reaksi alergi setelah menggunakan produk sabun tertentu, hentikan penggunaannya dan periksakan ke dokter.