Sakit perut karena intoleransi makanan terjadi saat tubuh sulit mencerna zat tertentu, seperti laktosa atau gluten. Dengan mengenali gejala dan faktor pemicunya, Anda bisa melakukan penanganan yang tepat agar keluhan mereda dan menjaga sistem pencernaan tetap sehat.
Sakit perut karena intoleransi makanan berbeda dengan alergi makanan. Pada kondisi ini, tubuh kekurangan enzim tertentu atau tidak mampu memproses zat tertentu dalam makanan, sehingga makanan tidak tercerna dengan baik. Akibatnya, timbul gejala, seperti sakit perut, diare, atau perut kembung setelah mengonsumsi makanan pemicu.

Sakit perut karena intoleransi makanan paling sering disebabkan oleh laktosa (susu), gluten (gandum), atau zat aditif, dan gejalanya biasanya muncul beberapa jam setelah makan. Meski bukan kondisi yang mengkhawatirkan, keluhan ini tetap bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Sakit Perut karena Intoleransi Makanan dan Gejalanya
Sakit perut karena intoleransi makanan dapat terjadi ketika tubuh tidak dapat mencerna zat tertentu dalam makanan secara sempurna. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kekurangan enzim pencernaan, seperti laktase, untuk mencerna laktosa pada produk susu, atau karena sensitivitas terhadap bahan, seperti gluten, zat aditif, pengawet, dan pemanis buatan.
Selain itu, kerusakan pada dinding usus atau gangguan penyerapan nutrisi juga dapat memicu munculnya gejala. Bahkan, mengonsumsi makanan pemicu dalam jumlah berlebih dapat memperparah keluhan.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang biasanya muncul setelah mengonsumsi makanan pemicu intoleransi antara lain:
- Sakit perut atau kram perut
- Perut kembung atau terasa penuh
- Mual atau ingin muntah
- Sering buang angin
- Diare ringan
- Kadang disertai sakit kepala atau rasa lemas
Sakit Perut karena Intoleransi Makanan dan Penanganannya
Pada beberapa kondisi, sakit perut karena intoleransi makanan bisa membaik dengan sendirinya dalam beberapa waktu, jika keluhan ringan. Namun, Anda bisa menerapkan beberapa tips sederhana di rumah sebagai langkah awal agar keluhan cepat mereda dan mencegah kekambuhan.
Berikut ini adalah beberapa tips mengatasi sakit perut karena intoleransi makanan yang bisa Anda coba:
1. Minum air putih yang cukup
Memastikan asupan air putih tetap terpenuhi sangat penting saat Anda mengalami sakit perut akibat intoleransi makanan, terutama jika disertai diare atau muntah ringan. Air membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang dan menjaga keseimbangan elektrolit.
Oleh karena itu, Anda disarankan minum air putih yang cukup, setidaknya 8 gelas per hari, agar pencernaan tidak terbebani. Hindari minuman berkafein, bersoda, atau tinggi gula karena dapat memperburuk keluhan perut.
2. Kompres hangat pada perut
Mengompres perut dengan handuk hangat atau botol air hangat dapat membantu meredakan kram dan rasa tidak nyaman di area perut. Suhu hangat akan memperlancar aliran darah ke otot perut dan membuatnya lebih rileks.
Cara ini efektif untuk mengurangi rasa kembung atau nyeri ringan yang sering muncul akibat intoleransi makanan. Lakukan kompres hangat selama 15–20 menit sesuai kebutuhan.
3. Hindari makanan dan minuman pemicu
Jika Anda sudah mengetahui makanan atau minuman yang memicu intoleransi, sebaiknya hentikan konsumsi bahan tersebut sampai gejala benar-benar reda. Upaya ini memberi kesempatan sistem pencernaan untuk beristirahat dan memperbaiki diri. Hindari juga makanan pemicu yang serupa agar tidak memperparah sakit perut.
4. Konsumsi makanan ringan dan mudah dicerna
Makanan yang bertekstur lembut, rendah lemak, dan tidak terlalu berserat, seperti bubur, sup bening, kentang rebus, atau pisang, cenderung lebih mudah dicerna oleh tubuh saat mengalami sakit perut karena intoleransi makanan.
Untuk menghindari keluhan makin memburuk, Anda disarankan membatasi konsumsi makanan berlemak, pedas, berminyak, atau tinggi serat, karena dapat meningkatkan beban kerja saluran cerna. Selain itu, makan dalam porsi kecil tapi sering untuk membantu proses pemulihan.
5. Penggunaan obat-obatan sesuai anjuran dokter
Pada umumnya, obat-obatan tidak selalu diperlukan untuk mengatasi sakit perut akibat intoleransi makanan. Namun, dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat tertentu, seperti suplemen enzim pencernaan atau obat pereda gejala, jika diperlukan.
Penggunaan obat harus berdasarkan saran medis untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Hindari minum obat bebas tanpa konsultasi karena tidak semua keluhan pencernaan memerlukan pengobatan khusus. Jika keluhan memburuk atau tidak kunjung membaik, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat.
Selain beberapa tips di atas, Anda juga disarankan untuk mengenali dan mencatat makanan atau minuman pemicu, membaca saksama label kemasan makanan atau minuman yang ingin dibeli, dan menghindari minuman berkafein.
Umumnya, beberapa tips di atas bisa membantu mengatasi keluhan sakit perut karena intoleransi makanan bila keluhan yang terjadi ringan. Untuk mendukung pemulihan dan pencegahan, Anda perlu hindari makanan atau minuman pemicu serta terapkan pola makan yang tepat.
Meski begitu, bila Anda khawatir atau bingung menentukan penanganan yang sesuai saat mengalami keluhan tersebut, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.
Namun, bila keluhan yang terjadi tidak kunjung membaik atau justru bertambah parah disertai keluhan diare hebat, muntah-muntah, sampai tubuh lemas, segera pergi ke IGD terdekat guna mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.