Sebagian orang tua mungkin mengganggap bahwa bermain video game hanya akan menghabiskan waktu dan membuat anak lalai dengan tugasnya. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, lho, karena ada juga dampak positif bermain video game untuk anak.

Kekhawatiran orang tua akan dampak video game untuk anak sangatlah wajar, mengingat video game memang dapat menimbulkan efek negatif, seperti gangguan tidur, kecanduan, dan memicu perilaku kekerasan. Namun, jika dilakukan dengan tepat, video game bisa menjadi sarana pembelajaran yang menyenangkan bagi anak.

Selain Dampak Negatif, Ada Berbagai Dampak Positif Video Game untuk Anak - Alodokter

Dampak Positif Video Game untuk Anak

Berikut adalah beberapa dampak positif video game untuk anak yang sering kali tak disadari:

1. Melatih kemampuan menyelesaikan masalah

Dampak positif video game untuk anak secara tidak langsung adalah dapat melatih kemampuannya untuk menyelesaikan masalah.

Hal ini karena untuk menyelesaikan sebuah permainan dalam video game, anak harus menyusun rencana, mencoba pendekatan yang berbeda agar bisa terus maju, serta menentukan keputusan dengan cepat dan tepat di waktu yang singkat.

2. Menambah pengetahuan baru

Pengetahuan nyatanya tak hanya bisa didapatkan lewat buku pelajaran. Beberapa konten video game justru memberikan informasi tentang berbagai hal, seperti sejarah suatu negara, geografi, budaya, jenis-jenis makhluk hidup, atau pengetahuan tentang benda-benda luar angkasa.

Hal inilah yang nantinya secara tidak disadari akan mendorong minat anak dan mencari tahu lebih lanjut mengenai infromasi yang menarik minatnya itu.

3. Meningkatkan kreativitas

Salah satu dampak positif video game untuk anak yang juga tak bisa disepelekan adalah mampu meningkatkan kreativitas dan keterampilan anak, termasuk ketrampilan menggambar, mewarnai, maupun menulis cerita.

4. Melatih pengendalian emosi

Bermain video game juga dapat mendorong anak untuk mengurangi rasa cemas, meningkatkan suasana hati, dan membuatnya lebih rileks ketika menghadapi suatu masalah.

5. Membentuk karakter pantang menyerah

Ketika bermain video game, sering kali anak harus melalui berbagi tantangan untuk bisa melaju ke level selanjutnya, sehingga anak cenderung tidak mudah menyerah. Dalam kehidupan nyata, hal ini bisa bermanfaat agar anak tetap kuat menghadapi kegagalan dan tetap terus berusaha sampai berhasil.

6. Mengembangkan kemampuan sosial

Mengembangkan kemampuan sosial juga termasuk dampak positif video game untuk anak. Di era perkembangan teknologi, bermain game secara online bersama teman-teman bisa membantu anak untuk bersosialisasi sekaligus melepaskan stres.

Bentuk interaksi dalam bermain video game bisa berupa kerja sama dalam menyelesaikan suatu misi. Dampingi Si Kecil, agar dapat membantu menyusun strategi bersama teman-temannya, sambil mengajarkannya cara berdiskusi yang baik bersama tim.

7. Mempererat hubungan anak dan orang tua

Sesekali Bunda dan Ayah bisa ikut bermain video game bersama Si Kecil. Selain untuk memantau apa yang ia mainkan, bermain bersama anak merupakan salah satu cara yang bagus untuk menguatkan hubungan dan komunikasi antara orang tua dan anak. Dengan begitu, anak akan terbiasa untuk menceritakan berbagai hal.

Untuk memaksimalkan dampak positif video game untuk anak, Bunda dan Ayah bisa membantu memilih jenis video game yang sesuai dengan usia Si kecil, agar ia tidak bermain video game untuk orang dewasa yang mungkin memiliki konten kekerasan atau pornografi.

Selain itu, perhatikan juga porsi waktu bermain video game. Idealnya, anak bermain video game 1,5 jam atau tidak lebih dari 2 jam per hari agar terhindar dari dampak buruk kecanduan gadget.

Jika Si Kecil sudah menunjukkan perilaku yang agresif akibat terlalu sering bermain video game, seperti mudah tersinggung, berhalusinasi, atau bahkan mengalami nyeri fisik, seperti pegal linu dan sakit mata, serta kelebihan berat badan, dekati Si Kecil dengan sikap ramah dan batasi waktunya dalam bermain video game.

Jika Bunda dan Ayah merasa kesulitan untuk mengatasi hal tersebut, jangan ragu membawa Si Kecil ke psikolog untuk mendapatkan perawatan atau terapi yang tepat.