Bahaya bayi sering dicium jangan dianggap sepele, ya, Bunda. Meski bisa menjadi ungkapan kasih sayang, mencium bayi dengan asal-asalan bisa memicu bayi terinfeksi berbagai penyakit.
Berbeda dengan orang dewasa, bayi memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah. Hal ini membuat tubuh bayi rentan terinfeksi kuman dan virus yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Salah satu penularan kuman dan virus ke bayi adalah lewat mencium.
Bahaya bayi sering dicium bisa memicu penyakit pada kulit bahkan gangguan sistem pernapasan.
Bahaya yang Bisa Terjadi Bila Bayi Sering Dicium
Bahaya yang paling kerap kali muncul ketika bayi sering dicium adalah adalah penyakit infeksi. Nah, berikut ini adalah beberapa penyakit infeksi yang berisiko tertular akibat bayi sering dicium:
1. Herpes simpleks
Bahaya yang bisa menimpa bayi jika sering dicium oleh orang lain adalah tertular penyakit herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV 1).
Penyakit ini ditandai oleh muncul luka dan lepuhan yang serta ruam pada bibir dan kulit di sekitarnya, demam, lebih rewel atau tampak kesakitan, kurang mau menyusui atau makan, gusi merah dan bengkak, serta muncul benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
2. Kissing disease (mononukleosis)
Bayi yang sering dicium bisa terkena penyakit yang disebut mononukleosis. Penyakit ini disebabkan oleh virus Epstein-Barr yang bisa terdapat pada liur. Selain lewat mencium, bayi bisa tertular penyakit ini ketika menghirup percikan air liur saat penderita bersin atau batuk.
Saat bayi mengalami kondisi ini, akan muncul beberapa tanda dan gejala, seperti demam, tampak lemas dan kurang mau bermain, rewel karena kesakitan, ruam kulit, kurang mau makan atau menyusui, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
3. Sariawan karena infeksi jamur Candida (thrush)
Jamur Candida adalah mikroorganisme normal yang menumpang hidup di dalam mulut, kulit, dan saluran pencernaan setiap orang dewasa. Saat seseorang mencium bayi, maka jamur ini bisa berpindah ke dalam mulut bayi. Jika hal ini terjadi, bayi menjadi rentan mengalami sariawan mulut akibat infeksi jamur Candida.
Bayi yang sariawan akibat infeksi jamur akan mengalami tanda gejala berupa muncul bercak-bercak atau lapisan putih di dalam mulut, lidah, langit-langit, serta gusinya, sudut mulut bayi tampak kering dan pecah-pecah, rewel, dan enggan menyusu karena mulutnya terasa perih.
4. Meningitis bakteri
Meningitis yang diakibatkan oleh infeksi bakteri merupakan kondisi serius yang dapat membahayakan nyawa bayi. Saat terkena meningitis, bayi akan menunjukkan gejala-gejala berupa lemas, demam, kejang, leher kaku, muntah-muntah, tidak mau makan atau menyusu, serta sering tidur dan sulit dibangunkan.
Bayi yang terkena meningitis bakteri perlu mendapatkan penanganan dari dokter anak di rumah sakit secepat mungkin. Apabila terlambat ditangani, bayi rentan mengalami komplikasi, seperti sepsis dan kerusakan otak permanen.
5. ISPA
Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) paling sering disebabkan oleh infeksi virus, tetapi terkadang juga bisa disebabkan oleh bakteri.
Sama seperti beberapa kondisi di atas, virus atau bakteri penyebab ISPA juga terkandung di air liur dan dapat ditularkan tidak hanya saat mencium bayi, tetapi juga saat orang tersebut batuk atau bersin di dekat bayi.
ISPA dapat membuat bayi menjadi batuk pilek, sering bersin, demam, sesak napas disertai napas berbunyi, tampak lemas, dan kurang mau menyusu atau makan.
6. Pneumonia
Pneumonia atau radang paru-paru juga rentan terjadi pada bayi yang sering dicium. Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur. Selain melalui percikan air liur, kuman penyebab penyakit ini juga bisa menular melalui tangan atau alat yang terkontaminasi.
Beberapa gejala yang bisa timbul saat anak mengalami pneumonia adalah batuk, sesak napas, demam, tidak mau menyusu, rewel, dan lemas.
Mengingat begitu banyak penyakit yang dapat menimpa bayi jika ia sering dicium, maka mulai sekarang, sebisa mungkin jangan biarkan Si Kecil dicium sembarangan orang, ya.
Jika ingin memegang dan menggendong bayi, pastikan kamu sudah mencuci tangan hingga bersih dengan air dan sabun atau hand sanitizer untuk mencegah bahaya bayi sering dicium. Bila masih ada pertanyaan, Bunda dapat bertanya langsung dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter.