Skoliosis ringan merupakan salah satu kelainan tulang belakang yang paling sering terjadi pada anak-anak saat memasuki usia remaja. Namun, kondisi ini sering tidak disadari karena jarang menimbulkan gejala yang jelas. Untuk mencegah perburukan kondisi, ada beberapa cara untuk mengatasinya.

Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang yang membuatnya melengkung seperti huruf C atau S. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak usia 10–15 tahun.

Skoliosis Ringan, Kenali Tanda dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Berdasarkan kemiringannya, skoliosis dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu skoliosis ringan, sedang, dan parah. Kondisi ini dapat dikatakan ringan bila tingkat kemiringan tulang belakang kurang dari 20O.

Meski skoliosis ringan bisa saja membaik dengan menerapkan postur tubuh yang baik, beberapa kasus dapat berkembang menjadi lebih parah seiring bertambahnya usia. Bila Anda maupun anak Anda mengalami tanda skoliosis ringan, ada berbagai cara untuk mencegah keparahannya.

Beragam Tanda Skoliosis Ringan

Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala dari skoliosis ringan:

  • Bahu tampak turun sebelah
  • Tubuh lebih condong ke satu sisi
  • Salah satu tulang belikat lebih menonjol
  • Satu sisi pinggul lebih tinggi dan menonjol
  • Perbedaan tinggi lengan, khususnya ketika berdiri
  • Panjang tungkai tidak simetris
  • Pinggang tidak rata

Sebagian penderita skoliosis ringan terkadang mengalami nyeri dan kaku di bagian punggung. Pada kasus yang berat, skoliosis dapat memengaruhi organ dalam dada maupun perut sehingga menyebabkan masalah medis tertentu, misalnya gangguan paru-paru atau jantung dan gangguan pencernaan.

Beragam Cara Mengatasi Skoliosis Ringan

Langkah penanganan terhadap kondisi skoliosis perlu disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Namun, pada kebanyakan kasus, skoliosis ringan tidak memerlukan perawatan apa pun karena dapat membaik dengan sendirinya, khususnya pada anak.

Namun, untuk beberapa kasus, diperlukan perawatan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Berikut ini adalah beberapa langkah penanganan yang dapat dilakukan:

1. Olahraga

Salah satu cara untuk mengurangi rasa sakit yang muncul akibat skoliosis ringan adalah berolahraga. Olahraga bertujuan untuk memperbaiki postur tubuh dan memperkuat otot punggung bagian bawah. Contoh olahraga yang dapat dilakukan adalah plank atau yoga.

2. Penyangga tulang

Dokter juga menyarankan penderita skoliosis ringan untuk menggunakan penyangga tulang. Hal ini bertujuan untuk menghindari lengkungan tulang belakang makin parah seiring bertambahnya usia.

3. Obat pereda nyeri

Untuk kasus skoliosis yang disertai gejala nyeri, dokter biasanya akan memberikan obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol. Pemberian obat bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit yang kerap dialami penderita skoliosis.

4. Suntik kortikosteroid

Bila skoliosis yang dialami membuat penderitanya mengalami nyeri berat yang tidak tertahankan meski telah diobati dengan obat antinyeri di atas, dokter akan memberikan suntikan kortikosteroid di rongga tulang belakang.

5. Operasi skoliosis

Operasi tulang belakang sangat jarang disarankan untuk skoliosis ringan. Tindakan ini menjadi pilihan terakhir ketika semua perawatan di atas sudah dijalani, tetapi skoliosis makin memburuk dan sudah mengganggu organ sekitar tulang belakang.

Meski dapat memburuk, skoliosis ringan biasanya masih bisa ditangani dengan berbagai langkah penanganan di atas. Selain itu, Anda juga perlu menjaga postur tubuh agar lengkungan tulang belakang tidak makin parah.

Jika Anda menderita skoliosis ringan disertai gejala nyeri terus-menerus hingga sangat mengganggu aktivitas, segeralah periksakan diri ke dokter. Dengan begitu, dokter dapat mengevaluasi kembali tingkat keparahan skoliosis yang Anda alami dan memberikan penanganan yang sesuai.