Slow living adalah gaya hidup yang menekankan pada kesadaran penuh (mindfulness) dalam menjalani keseharian. Gaya hidup ini mengajak kita untuk melambat sejenak di tengah rutinitas yang serba cepat, agar bisa lebih menikmati momen dan menemukan keseimbangan hidup. 

Kehidupan modern, terutama di kota-kota besar, sering kali dipenuhi dengan kesibukan, tuntutan pekerjaan, serta agenda yang padat. Banyak orang terbiasa hidup tergesa-gesa dan terus mengejar target. Padahal, pola hidup seperti ini belum tentu cocok untuk semua orang.

Slow Living, Gaya Hidup Lambat di Tengah Kehidupan yang Serba Cepat - Alodokter

Bagi sebagian orang yang lebih menikmati ketenangan, slow living bisa menjadi pilihan karena menekankan pada mindfulness atau kesadaran penuh dalam menjalani setiap aktivitas. Gaya hidup ini bahkan bisa diterapkan di kota besar, meski umumnya lebih mudah dijalani di lingkungan pedesaan.

Slow Living vs Hustle Culture

Slow living berbanding terbalik dengan hustle culture yang memicu stres, kelelahan, dan burnout. Bahkan, hustle culture juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sakit kepala, gangguan tidur, gangguan kecemasan, hingga depresi. 

Sementara itu, gaya hidup slow living yang lebih lambat justru dinilai baik untuk kesehatan mental, bahkan bisa meredakan stres. Meskipun lebih lambat daripada hustle culture, penganut slow living pun tetap bisa mencapai kesuksesan, tetapi tanpa dibarengi dengan stres berlebih. 

Cara Memulai Slow Living

Konsep slow living bukan sekadar hidup santai atau memperlambat segala sesuatu. Intinya adalah menikmati momen, lebih sadar dengan apa yang terjadi di sekitar, dan memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting bagi diri sendiri.

Tidak perlu langsung memulai dengan hal-hal besar, slow living bisa dimulai dengan menerapkan hal-hal kecil berikut ini:

1. Fokus pada kegiatan yang sedang dijalani

Latih diri untuk hadir sepenuhnya dalam aktivitas yang sedang dilakukan. Misalnya, saat makan, hindari distraksi seperti televisi atau ponsel, lalu nikmati rasa dan tekstur makanan dengan penuh kesadaran. Cara sederhana ini bisa membuat hidup terasa lebih damai dan bermakna.

2. Kurangi memikirkan hal di luar kendali

Daripada terus khawatir pada masa depan yang belum terjadi, cobalah untuk lebih fokus pada apa yang bisa dilakukan saat ini. Dengan begitu, pikiran menjadi lebih tenang dan hidup pun terasa lebih ringan dijalani.

3. Istirahat sejenak

Melambat bukan berarti ketinggalan. Luangkan waktu sejenak untuk beristirahat di tengah kesibukan agar tubuh dan pikiran kembali segar. Justru, momen inilah yang membantu Anda lebih menghargai arti kehidupan.

4. Prioritaskan kebahagiaan pribadi

Kenali apa dan siapa yang benar-benar membuat Anda bahagia, lalu berikan ruang lebih besar dalam hidup Anda. Dengan begitu, energi Anda tercurah pada hal-hal yang mendatangkan ketenangan dan kebahagiaan sejati.

5. Luangkan waktu untuk orang terdekat

Slow living juga berarti mempererat hubungan dengan orang-orang terkasih, seperti keluarga dan sahabat. Kehangatan dari interaksi ini bisa menjadi sumber kekuatan emosional yang membuat hidup lebih berarti.

6. Nikmati momen kecil

Hidup tidak hanya soal pencapaian besar. Berhentilah sejenak untuk merasakan keindahan sederhana, seperti menyeruput kopi hangat atau mendengarkan suara hujan. Dari momen kecil inilah, rasa syukur dan kebahagiaan tumbuh.

7. Jangan takut untuk berkata “tidak”

Anda tidak perlu selalu mengiyakan semua permintaan orang lain. Berani berkata “tidak” justru menandakan bahwa Anda mulai menjaga batas diri dan memilih hal yang benar-benar penting untuk dijalani.

Setelah mengetahui cara menjalani gaya hidup slow living, Anda bisa mulai mempertimbangkan untuk menerapkannya. Selain baik bagi kesehatan mental, gaya hidup slow living juga tidak menghalangi Anda untuk berkarya dan meraih kesuksesan. 

Gaya hidup slow living juga sangat sesuai untuk Anda yang mengalami burnout maupun merasa penat dengan kegiatan sehari-hari yang padat. Namun, jika kepenatan telah mengganggu produktivitas dan hubungan dengan orang di sekita Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog melalui Chat Bersama Dokter di ALODOKTER guna mendapatkan saran yang sesuai.