Struktur RNA adalah salah satu fondasi penting dalam tubuh yang berperan dalam membawa, menerjemahkan, hingga menyampaikan informasi genetik dari DNA ke protein. Meski kerap disamakan, RNA memiliki bentuk dan fungsi unik yang membedakannya dari DNA. 

Struktur RNA sering disebut mirip dengan DNA, tetapi sebenarnya terdapat sejumlah perbedaan penting dalam komponen, bentuk, serta fungsinya. RNA atau asam ribonukleat adalah salah satu molekul utama dalam sel yang berperan sebagai penerjemah dan pengirim pesan dari DNA menuju protein.

Struktur RNA, Molekul Sel yang Penting untuk Tubuh - Alodokter

Pemahaman tentang struktur RNA juga semakin relevan, apalagi dengan berkembangnya penggunaan teknologi berbasis RNA, seperti vaksin mRNA, yang banyak digunakan selama pandemi. Oleh karena itu, memahami bagaimana struktur RNA bekerja akan membantu Anda memahami proses-proses penting di tubuh.

Bagian dan Karakteristik Utama Struktur RNA

Berikut penjelasan bagian dan ciri khas utama struktur RNA yang membedakannya dari DNA:

1. Rantai tunggal

Struktur RNA (asam ribonukleat) umumnya berbentuk rantai tunggal, bukan dua untai yang berpilin seperti DNA. Artinya, RNA hanya terdiri dari satu rangkaian panjang molekul, sehingga strukturnya lebih fleksibel. Inilah sebabnya RNA bisa melipat dan membentuk berbagai bentuk unik sesuai kebutuhannya di dalam sel

Sebagai contoh, bentuk tunggal ini memungkinkan RNA lebih mudah berinteraksi dengan molekul lain serta menjalankan peran yang berbeda-beda sesuai jenisnya.

2. Komponen dasar

Setiap molekul dalam struktur RNA terdiri dari tiga komponen utama, yaitu gula ribosa (gula dengan lima atom karbon), gugus fosfat, dan basa nitrogen. 

Gula ribosa pada RNA berbeda dengan gula deoksiribosa di DNA karena memiliki satu atom oksigen ekstra. Gugus fosfat berfungsi menghubungkan satu unit nukleotida dengan yang lain, membentuk rangkaian pita RNA. Sedangkan basa nitrogen adalah bahan penyusun kode genetik yang terdiri atas adenin (A), guanin (G), sitosin (C), dan urasil (U). 

Yang membedakan RNA dari DNA adalah RNA menggunakan urasil untuk menggantikan timin yang ada pada DNA.

3. Basa nitrogen

RNA menggunakan empat jenis basa nitrogen, yaitu adenin (A), guanin (G), sitosin (C), dan urasil (U). Perbedaan utamanya terletak pada keberadaan urasil pada RNA, sedangkan DNA memakai timin. 

Fungsi urasil pada RNA adalah berpasangan dengan adenin saat terbentuk ikatan sementara, misalnya pada proses pembuatan protein. Perbedaan basa nitrogen ini menjadi salah satu ciri khas RNA yang mudah diingat.

4. Nukleotida

Unit dasar pembentuk struktur RNA disebut nukleotida. Setiap nukleotida terdiri atas satu molekul gula ribosa, satu gugus fosfat, dan satu basa nitrogen (A, U, C, atau G). Ketika banyak nukleotida bergabung, mereka membentuk rantai RNA yang panjang. 

Urutan nukleotida inilah yang menyimpan kode genetik dan menjadi petunjuk bagi proses-proses penting seperti pembentukan protein.

5. Fleksibel dan dapat membentuk struktur tiga dimensi

Berbeda dengan DNA yang membentuk struktur tetap berupa heliks ganda, RNA bisa melipat, membengkok, atau membentuk struktur tiga dimensi sesuai dengan fungsinya. 

Sebagai contoh, pada tRNA dan rRNA, bentuk tiga dimensi ini sangat penting agar RNA dapat berinteraksi dengan enzim atau molekul lain di sel. Fleksibilitas ini juga membuat RNA dapat berperan sebagai alat kerja dalam sel, bukan hanya sebagai pembawa pesan.

Jenis-Jenis RNA dan Fungsinya

Di dalam sel, terdapat beberapa jenis RNA yang masing-masing mempunyai tugas berbeda. Berikut penjelasannya:

1. mRNA (messenger RNA)

mRNA disebut juga sebagai RNA pembawa pesan. Tugas utama mRNA adalah membawa informasi genetik dari DNA yang ada di inti sel, menuju ribosom yang berada di sitoplasma. Informasi ini berupa kode-kode genetik yang akan diterjemahkan menjadi protein. 

Bayangkan mRNA seperti kurir atau pengantar surat yang membawa instruksi kerja dari kantor pusat (DNA) ke pabrik (ribosom), agar pabrik tahu jenis protein apa yang harus diproduksi. Proses ini penting agar setiap sel bisa menghasilkan protein yang dibutuhkan tubuh.

2. tRNA (transfer RNA)

tRNA dapat diibaratkan sebagai pengantar bahan baku dalam proses produksi protein. RNA ini bertugas mengambil asam amino (bahan pembentuk protein) yang ada di dalam sel, lalu membawanya ke ribosom sesuai urutan yang telah ditentukan oleh mRNA. 

tRNA memiliki bagian khusus yang dapat mengenali kode pada mRNA melalui antikodon. Dengan begitu, asam amino akan tersusun dengan urutan yang tepat, sehingga protein yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Peran tRNA ini sangat penting agar tidak terjadi kesalahan dalam pembentukan protein.

3. rRNA (ribosomal RNA)

rRNA merupakan komponen utama pembentuk ribosom, yaitu tempat terjadinya pembuatan protein di dalam sel. rRNA berfungsi seperti mesin yang mengkoordinasikan seluruh proses penyusunan protein, mulai dari membaca pesan mRNA hingga menggabungkan asam amino yang dibawa tRNA. 

Tanpa rRNA, ribosom tidak bisa terbentuk dengan baik dan proses produksi protein akan terganggu. Jadi, rRNA adalah alat kerja utama di pabrik protein sel.

4. RNA nonkoding 

Selain tiga jenis utama di atas, terdapat juga berbagai jenis RNA lain yang tidak langsung berperan dalam pembuatan protein, tetapi sangat penting dalam mengatur dan menjaga kerja gen di dalam sel. Contohnya:

  • miRNA (micro RNA) dan siRNA (small interfering RNA), yaitu jenis RNA yang berfungsi mengatur ekspresi gen, memastikan gen tertentu aktif atau tidak sesuai kebutuhan. Mereka dapat mematikan pesan dari mRNA yang tidak lagi dibutuhkan, sehingga protein tidak diproduksi secara berlebihan
  • snRNA (small nuclear RNA), yaitu RNA yang berperan dalam proses pemrosesan mRNA sebelum siap digunakan sebagai cetakan protein
  • lncRNA (long non-coding RNA), yaitu RNA yang membantu mengatur fungsi gen dan terlibat dalam berbagai proses penting, seperti perkembangan sel dan perlindungan DNA dari kerusakan

Meskipun tidak semua RNA nonkoding menghasilkan protein, mereka berperan besar dalam mengontrol, memperbaiki, dan menjaga stabilitas informasi genetik di dalam tubuh. Dengan begitu, semua proses dalam sel tetap berjalan lancar dan teratur.

Pemahaman tentang jenis dan struktur RNA bisa membantu Anda menjelaskan berbagai proses penting dalam tubuh, seperti pewarisan sifat, produksi protein, hingga mekanisme kerja obat dan vaksin modern. Di dunia kedokteran, RNA menjadi objek penelitian utama, terutama terkait pengembangan terapi dan deteksi penyakit.

Memahami struktur RNA memberikan banyak manfaat, baik untuk pelajaran maupun untuk mengikuti perkembangan teknologi kesehatan, seperti vaksin mRNA. 

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut atau masih punya pertanyaan terkait struktur RNA dan fungsinya, sebaiknya konsultasikan langsung dengan ahli biologi atau Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.