Tenoxicam adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan. Obat ini umumnya diresepkan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang akibat peradangan pada otot atau sendi. Selain itu, obat ini juga dapat membantu mengurangi kekakuan sendi dan memperbaiki pergerakan pada penderita artritis.

Tenoxicam termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan zat penyebab peradangan di dalam tubuh. Obat ini biasanya digunakan pada pasien yang mengalami nyeri sendi atau otot yang tidak membaik dengan obat pereda nyeri biasa.

Tenoxicam

Merk dagang tenoxicam: Notritis, Pilopil

Apa Itu Tenoxicam

Golongan Obat resep
Kategori Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Manfaat Meredakan nyeri dan peradangan
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun
Tenoxicam untuk ibu hamil Usia kehamilan <20 minggu
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Usia kehamilan ≥20 minggu
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Tenoxicam untuk ibu menyusui Tenoxicam dapat terserap ke dalam ASI. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mencari alternatif obat yang lebih aman digunakan selama menyusui.
Bentuk obat Tablet dan kaplet

Peringatan sebelum Menggunakan Tenoxicam

Tenoxicam hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini, perhatikanlah beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Tenoxicam tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita tukak lambung, perdarahan saluran cerna, penyakit hati, penyakit ginjal, asma, tekanan darah tinggi, edema, penyakit jantung, lupus, atau kolesterol tinggi.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan tenoxicam jika Anda sedang menyusui, hamil, atau berencana untuk hamil.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter bahwa Anda baru saja atau hendak menjalani operasi bypass jantung. Penggunaan tenoxicam perlu dihentikan pada kondisi tersebut.
  • Hindari konsumsi alkohol selama pengobatan, karena dapat meningkatkan risiko perdarahan lambung.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan kegiatan lain yang memerlukan kewaspadaan setelah minum tenoxicam. Obat ini dapat menyebabkan kantuk, pusing, atau pandangan buram.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum tenoxicam.

Dosis dan Aturan Pakai Tenoxicam

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan tenoxicam berdasarkan untuk mengatasi nyeri dan peradangan:

  • Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: 20 mg per hari. Dosis maksimal selama 7 hari untuk gangguan pada otot dan 14 hari untuk kasus yang serius.

Cara Menggunakan Tenoxicam dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi tenoxicam. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.

Agar mendapat manfaat maksimal tenoxicam, perhatikan cara penggunaannya yang benar berikut ini:

  • Minumlah tenoxicam bersama makanan atau segera setelah makan. Telan kaplet secara utuh dengan bantuan air putih.
  • Konsumsilah tenoxicam setiap harinya selama masih ada keluhan. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Jangan menghentikan konsumsi obat secara tiba-tiba, kecuali atas anjuran dari dokter. 
  • Simpan tenoxicam di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Tenoxicam dengan Obat Lain

Ada efek interaksi yang bisa terjadi jika obat dengan kandungan tenoxicam digunakan bersama obat lain. Interaksi tersebut bisa berupa:

  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna jika digunakan bersama obat lain yang tergolong OAINS dan kortikosteroid
  • Peningkatan risiko kerusakan pada ginjal jika digunakan dengan ciclosporin
  • Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan dengan antibiotik quinolone
  • Penurunan efektivitas obat antihipertensi
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping lithium atau methotrexate
  • Peningkatan risiko terjadinya memar atau perdarahan jika digunakan dengan antikoagulan, seperti warfarin

Untuk mencegah terjadinya interaksi obat, diskusikan dengan dokter apabila Anda berencana menggunakan tenoxicam bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Tenoxicam

Berikut ini adalah efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi tenoxicam: 

  • Pusing
  • Kantuk
  • Rasa lelah
  • Pandangan buram
  • Sakit kepala 
  • Telinga berdenging
  • Mual atau muntah
  • Diare atau malah sembelit
  • Perut kembung
  • Pembengkakan pada kaki atau tangan

Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas terjadi dan tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut. 

Segeralah periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:

  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Tinja berdarah atau berwarna hitam
  • Muntah darah atau muntah dengan ampas seperti bubuk kopi