Makanan yang mengandung sianida bisa berupa biji buah-buahan hingga kacang-kacangan. Untuk mencegah keracunan sianida yang bisa membahayakan keselamatan diri, makanan tersebut perlu dibatasi atau diolah dengan cara yang tepat.

Racun sianida merupakan salah satu jenis racun yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Senyawa kimia ini terdiri dari unsur karbon dan nitrogen yang tersedia dalam bentuk gas, cairan, atau padat. Sianida dapat terbentuk secara alami atau dibuat oleh manusia.

7 Makanan yang Mengandung Sianida - Alodokter

Sianida terkandung dalam asap rokok, bahan pembuat kertas, tekstil, dan plastik. Selain itu, ada juga makanan yang mengandung sianida secara alami. Jika makanan tersebut diolah dan dikonsumsi dengan tidak tepat, keracunan sianida bisa terjadi.

Dosis sianida 1–2 miligram per kilogram berat badan dapat menyebabkan kematian. Namun, dalam dosis lebih kecil pun sianida tetap berbahaya bagi jantung dan otak, bahkan bisa menyebabkan koma.

Beragam Makanan yang Mengandung Sianida

Penting untuk mengetahui berbagai makanan yang mengandung sianida agar bisa mengantisipasi bahayanya. Berikut ini adalah daftar makanan yang secara alami mengandung sianida:

1. Singkong

Singkong bisa berbahaya apabila dikonsumsi dalam kondisi mentah, terlalu banyak, atau diolah dengan cara yang salah. Ini karena singkong mengandung bahan kimia glikosida sianogenik yang dapat melepaskan zat sianida dalam tubuh saat dikonsumsi.

Makanan yang mengandung sianida ini juga terbukti dapat menyerap bahan kimia berbahaya dari tanah, seperti arsenik dan kadmium, yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Namun, jika diolah dengan cara yang benar dan dikonsumsi dalam jumlah wajar, singkong tetap aman untuk dikonsumsi. 

Cara mengolah singkong yang benar adalah dengan mengupas kulit singkong sampai bersih karena kulit singkong mengandung sianida paling tinggi. Selanjutnya, rendam singkong setidaknya selama 2 hari dan masaklah singkong sampai matang.

2. Apel

Makanan yang mengandung sianida selanjutnya adalah apel. Di bagian tengah apel terdapat biji-biji kecil berwarna hitam yang mengandung zat amigdalin. Saat berinteraksi dengan enzim pencernaan, zat ini akan melepaskan sianida. Namun, untuk mencapai dosis sianida yang berbahaya setidaknya diperlukan sekitar 200 biji apel.

3. Kacang almond

Kacang almond pahit yang mentah memiliki kandungan amigdalin glikosida, yaitu zat kimia yang dapat melepaskan racun sianida saat dikonsumsi. Agar tetap aman dikonsumsi, kacang almond harus melalui proses pengolahan, seperti dipanggang atau direbus. Cara pengolahan ini dapat mengurangi kadar sianida dalam almond.

Namun, jika Anda masih ragu akan kandungan sianida dalam kacang almond, pilihlah kacang almond manis. Almond manis mengandung amigdalin glikosida yang lebih rendah daripada almond pahit sehingga tidak menghasilkan sianida yang berbahaya.

4. Buah persik dan aprikot

Biji buah persik dan aprikot tergolong makanan yang mengandung sianida. Ini karena di dalamnya terkandung zat glikosida sianogenik yang dapat berubah menjadi sianida ketika dikonsumsi. Ekstrak biji aprikot juga mengandung sianida yang dapat menyebabkan hipoksia atau rendahnya kadar oksigen di sel dan jaringan tubuh.

Namun, biji dari buah-buahan ini tetap aman dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, yaitu sekitar 1–2 biji per hari. Biji buah aprikot pun dianggap sebagai superfood dan memiliki sifat antikanker serta baik untuk detoksifikasi.

5. Buah ceri

Sama seperti buah persik dan aprikot, buah ceri juga memiliki biji yang mengandung glikosida sianogenik. Menelan 3–4 biji buah ceri bisa langsung menyebabkan keracunan sianida.

Namun, daging dari buah ceri sendiri aman untuk dikonsumsi. Jadi, pastikan Anda menyingkirkan biji dari buah ceri sebelum mengonsumsinya untuk mencegah keracunan sianida.

6. Kacang merah

Kacang merah juga termasuk makanan yang mengandung sianida secara alami. Konsumsi 4–5 kacang merah mentah saja bisa menyebabkan sakit perut parah, muntah, dan diare.

Oleh karena itu, untuk menghilangkan racun, kacang merah harus direndam terlebih dahulu minimal selama 12 jam. Lalu, rebus kacang merah sampai benar-benar matang selama sekitar 10 menit. Kacang merah yang telah diolah dengan tepat aman untuk dikonsumsi.

7. Rebung

Rebung yang masih mentah secara alami mengandung bahan kimia glikosida sianogenik. Bila dikonsumsi tanpa diolah dan dimasak, kandungan glikosida pada rebung akan berubah menjadi sianida di dalam tubuh.

Orang yang terpapar sianida dalam jumlah sekecil apa pun, baik dengan menghirup maupun mengonsumsinya, dapat mengalami gejala keracunan sianida. Jadi, pastikan Anda tidak berlebihan mengonsumsi beberapa jenis makanan di atas dan mengolah makanan dengan tepat untuk mencegah keracunan sianida. 

Jika Anda mengalami tanda-tanda keracunan sianida, seperti sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, diare, atau tubuh terasa lemah, setelah mengonsumsi makanan yang mengandung sianida, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pertolongan yang sesuai.