Umur berapa anak bisa bicara sering menjadi pertanyaan banyak orang tua saat memantau perkembangan buah hatinya. Soalnya, bicara merupakan tonggak penting yang bisa membantu anak untuk belajar hal baru. Mengetahui perkembangan anak yang satu ini akan membantu Bunda dan Ayah lebih cepat mengenali bila ada tanda keterlambatan pertumbuhan.
Setiap anak memiliki perkembangan yang unik dan berbeda-beda. Namun, ada patokan tersendiri dalam rata-rata usia anak mulai bisa bicara. Kemampuan berbicara seorang anak biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari stimulasi, kesehatan, hingga lingkungan sekitar, misalnya dari suara, ekspresi, dan interaksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Namun, ada beberapa hal lain yang juga bisa menghambat perkembangan bicara anak lho. Sebelum itu, sebaiknya Bunda pahami terlebih dulu yuk umur berapa anak bisa bicara.
Tahapan Umur Berapa Anak Bisa Bicara
Setiap perkembangan anak biasanya muncul secara bertahap sesuai dengan usianya, termasuk kemampuannya untuk berbicara. Berikut ini penjelasan lengkap umur berapa anak bisa bicara:
Usia 0–6 bulan
Pada usia ini, bayi mulai menunjukkan respons terhadap suara dari lingkungan sekitar. Mereka sering tersenyum atau tertawa saat diajak berbicara karena merasa nyaman dan mulai mengenali suara orang terdekat.
Bayi juga akan mengeluarkan berbagai suara mengoceh atau yang disebut cooing, seperti “aa”, “oo”, atau “ee”, meski masih tanpa arti. Selain itu, mereka mulai menoleh ke arah suara dan dapat terkejut bila mendengar bunyi keras atau tiba-tiba.
Usia 7–12 bulan
Memasuki usia 7–12 bulan, bayi mulai meniru suara yang didengarnya, termasuk Bunda dan Ayah atau anggota keluarga lainnya. Pada usia ini, mereka mulai mengucapkan suku kata berulang seperti “ma-ma”, “pa-pa”, atau “ba-ba”, meskipun belum sepenuhnya paham maknanya.
Kemampuan meniru intonasi suara pun mulai berkembang, sehingga bayi akan terdengar seperti mengajak bicara dengan kata-kata yang masih belum jelas. Mungkin, kini ia akan menunjukkan respons yang lebih menggemaskan, seperti menggoyangkan badan, tersenyum, atau menunjuk sesuatu jika Bunda berbicara.
Usia 13–18 bulan
Di rentang usia ini, anak sudah mulai bisa mengucapkan beberapa kata sederhana yang bermakna, seperti “mama”, “ayah”, “makan”, atau “minum”. Mereka juga semakin memahami perintah sederhana, misalnya “ambil bola” atau “dadah”.
Pada tahap ini, anak biasanya juga dapat menunjuk benda, anggota tubuh, atau gambar jika namanya disebut oleh orang tua. Selain itu, ia mulai menggunakan kata-kata tertentu untuk meminta sesuatu, misalnya menyebut “susu” saat ingin minum.
Usia 19–24 bulan
Umur berapa anak bisa bicara? Nah, pada usia 19–24 bulan, anak bisa bicara lebih banyak dengan jumlah kata yang bertambah menjadi sekitar 20–50 kata. Anak mulai merangkai dua kata menjadi kalimat sederhana, seperti “mau bola” atau “makan nasi”, serta memahami beberapa perintah sekaligus.
Kini, anak mungkin juga gemar mengulang atau meniru kata-kata yang didengarnya, baik saat bermain maupun sekedar menonton televisi. Selain kemampuan berbicara, pemahaman anak terhadap kata-kata serta interaksi sosialnya juga semakin berkembang. Di tahap ini, Bunda perlu banyak mengobrol dan berkomunikasi dengan Si Kecil ya untuk membantu menambah kosa kata bayi.
Usia 2–3 tahun
Anak usia 2–3 tahun umumnya sudah dapat merangkai kalimat sederhana berisi 2–3 kata dan bicaranya lebih mudah dipahami oleh keluarga atau orang-orang terdekat. Mereka mulai aktif bertanya, mengenali nama-nama benda di sekitar, serta menggunakan kata ganti seperti “aku”, “kamu”, atau “dia”.
Pada masa ini, kemampuan memahami obrolan dan instruksi juga semakin baik, sehingga anak dapat mengikuti cerita atau arahan dengan lebih lancar. Anak juga mulai menikmati kegiatan bercerita, bernyanyi, dan bermain peran yang melibatkan komunikasi.
Usia 3–5 tahun
Perkembangan bicara anak semakin pesat pada usia ini, terlihat dari perbendaharaan kata yang bertambah dan kalimat yang makin kompleks. Anak sudah mampu menjawab pertanyaan sederhana dan berbicara dengan kalimat yang lebih panjang, misalnya “Aku mau main di taman sama Bunda”. Si Kecil mungkin juga kerap bertanya “kenapa” atau “bagaimana” sebagai bentuk rasa ingin tahunya yang makin berkembang.
Untuk membantu Si Kecil belajar dan mengembangkan kemampuan berbahasa dan bicaranya, Bunda bisa bantu menstimulasi dan menunjang perkembangan ini dengan sering mengajak ia berbicara, membacakan buku, atau bernyanyi bersama untuk merangsang kemampuannya.
Memang, setiap anak memiliki tahap perkembangan dan kecepatan pertumbuhan yang berbeda. Namun, ada batasan usia yang perlu diperhatikan lho. Jika di usia 2 tahun anak belum bisa mengucapkan dua kata bermakna secara konsisten, tidak menunjukkan minat berkomunikasi dengan Bunda atau orang sekitarnya, serta mengalami tanda keterlambatan bicara, konsultasikanlah ke dokter agar penanganan dapat dilakukan lebih awal.
