Viridis adalah obat untuk mengatasi infeksi virus, termasuk herpes simplex, herpes zoster, dan campak. Obat ini membantu mempercepat proses pemulihan, dan mendukung tubuh agar lebih cepat sembuh dari penyakit.
Viridis mengandung methisoprinol, yang bekerja dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan infeksi virus. Obat ini tidak membunuh virus secara langsung, tetapi membantu mengurangi gejala dan penyebarannya.

Viridis tersedia dalam bentuk tablet dan sirup, dan harus digunakan sesuai petunjuk dokter.
Produk Viridis
Viridis tersedia dalam 2 varian, yaitu:
- Viridis Sirup 60 ml, yang tiap 5 ml nya mengandung 250 mg methisoprinol.
- Viridis 500 mg 10 Tablet, dengan kandungan 500 mg methisoprinol tiap tablet.
Apa Itu Viridis
| Bahan aktif | Methisoprinol |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antivirus |
| Manfaat | Mengobati herpes simpleks, sclerosing panencephalitis, kutil kelamin |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
| Viridis untuk ibu hamil | Kategori C: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan obat terhadap ibu hamil maupun janin. |
| Oleh karena itu, obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil, kecuali jika dokter menyarankan. | |
| Viridis untuk ibu menyusui | Belum diketahui apakah methisoprinol dalam Viridis dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Oleh karena itu, jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter. |
| Bentuk obat | Tablet dan sirup |
Peringatan sebelum Menggunakan Viridis
Viridis hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, termasuk e-resep dari konsultasi online. Pastikan Anda membaca informasi penting sebelum menggunakan Viridis agar pengobatan aman dan efektif:
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap methisoprinol atau obat lain dalam golongan yang sama.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, ginjal, jantung, autoimun atau asam urat.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang mengonsumsi suplemen, atau produk herbal untuk mencegah interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda berencana menjalani tindakan medis, termasuk operasi gigi.
- Hindari mengemudi atau aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi setelah mengonsumsi Viridis, karena obat ini dapat menyebabkan pusing.
- Segera temui dokter jika muncul reaksi alergi atau efek samping serius selama penggunaan Viridis.
Dosis dan Aturan Pakai Viridis
Penggunaan Viridis harus disesuaikan dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter, berdasarkan usia dan berat badan pasien. Berikut rekomendasi umum dosis methisoprinol dalam Viridis:
Bentuk obat: Tablet
- Dewasa: 6–8 tablet per hari yang dibagi ke dalam beberapa kali jadwal konsumsi.
- Anak-anak: 3–4 tablet per hari yang dibagi ke dalam beberapa kali jadwal konsumsi.
Bentuk obat: Sirup
- Dewasa: 10 ml, 6–8 kali per hari.
- Anak usia >7 tahun atau BB >21 kg: 5 ml, 6 kali per hari.
- Anak usia 3–7 tahun atau BB 14–21 kg: 3,75 ml, 6 kali per hari.
- Anak usia 1–3 tahun atau BB 9–14 kg: 2,5 ml, 6 kali per hari.
- Anak usia <1 tahun atau BB <9 kg: 1,25 ml, 6 kali per hari.
Cara Menggunakan Viridis dengan Benar
Gunakan Viridis sesuai anjuran dokter dan petunjuk penggunaan pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter. Agar mendapatkan manfaat maksimal dari Viridis, penting untuk memahami cara penggunaan Viridis yang benar. Berikut panduan lengkapnya:
- Konsumsilah Viridis setelah makan, telan tablet Viridis utuh dengan air putih, jangan dibelah, dikunyah, atau dihancurkan. Untuk sediaan sirup, ukur dosis menggunakan sendok takar yang disediakan.
- Tetaplah mengonsumsi Viridis sesuai durasi yang ditentukan oleh dokter meski kondisi Anda sudah membaik untuk mencegah infeksi kambuh.
- Selama pengobatan, dokter mungkin akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan rutin, seperti tes darah atau urin, untuk memantau respons tubuh terhadap obat.
- Konsumsilah Viridis pada waktu yang sama setiap harinya. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu dosis berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis.
- Tetap konsumsi makanan bergizi seimbang dan bervariasi setiap hari meski sudah mengonsumsi suplemen, karena vitamin dan mineral dari suplemen tidak bisa menggantikan nutrisi dari makanan.
- Jangan gunakan Viridis yang sudah lewat tanggal kedaluwarsa.
- Untuk Viridis sediaan sirup, tidak boleh digunakan lebih dari 14 hari setelah kemasan dibuka.
- Simpan Viridis di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Viridis dengan Obat Lain
Viridis dapat menimbulkan efek interaksi di bawah ini jika digunakan bersama obat tertentu:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika digunakan bersama dengan obat imunosupresan, seperti kortikosteroid
- Peningkatan kadar zidovudine dalam darah jika digunakan bersama dengan Viridis yang menimbulkan gejala rasa lelah atau lemah berlebihan, mual, muntah, penurunan sel darah putih atau anemia
Untuk mencegah terjadinya interaksi obat, konsultasikan dengan dokter tentang obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang Anda konsumsi sebelum menjalani pengobatan dengan Viridis.
Efek Samping dan Bahaya Viridis
Penggunaan obat apa pun, termasuk Viridis, berisiko menimbulkan efek samping, terutama bila penggunaannya menyalahi dosis. Efek samping yang muncul bisa berupa:
- Nyeri perut, mual, muntah, diare, atau sakit kepala.
- Rasa lelah atau pusing sesaat setelah minum obat.
- Reaksi alergi ringan, seperti ruam atau gatal.
Hentikan penggunaan Viridis dan segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami efek samping serius, seperti:
- Reaksi alergi berat, seperti pembengkakan di wajah, sesak napas, atau kesulitan menelan.
- Gangguan fungsi hati atau ginjal, yang dapat ditandai dengan urine gelap, kulit menguning, atau pembengkakan pada tungkai.
Konsultasikan ke dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda atau memburuk. Anda bisa menggunakan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi Alodokter atau buat janji konsultasi di rumah sakit.