Gejala DBD atau demam berdarah dengue sering kali sulit terdeteksi karena menyerupai gejala penyakit lain, misalnya tipes. Dengan mengenali gejala DBD, pengobatan bisa dilakukan segera. Sebab, penyakit ini berisiko mengancam nyawa bila dibiarkan tanpa penanganan yang tepat. 

Demam berdarah dengue disebabkan oleh infeksi virus dengue yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.

7 Gejala DBD dan Cara Mencegahnya - Alodokter

Demam berdarah lebih sering terjadi pada saat musim hujan karena cuaca yang lembap dan banyak terdapat genangan air. Genangan air inilah yang menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mewaspadai gejala DBD dan langkah pencegahannya sejak dini. 

Berbagai Gejala DBD yang Perlu Diwaspadai

Demam berdarah terbagi menjadi dua jenis, yaitu demam dengue dan demam berdarah dengue (DBD). Gejala keduanya hampir sama, terutama ditandai dengan demam tinggi.

Perbedaan antara demam dengue dan DBD ditemukan pada hasil pemeriksaan laboratorium dan beberapa gejala khas. Penurunan trombosit (trombositopenia) dan meningkatnya hematokrit (hemokonsentrasi), merupakan temuan laboratorium yang sering didapat pada DBD dan umumnya terjadi sewaktu demam mulai turun.

Gejala DBD biasanya muncul 4–7 hari setelah tergigit nyamuk Aedes aegypti. Saat terinfeksi virus ini, ada beberapa gejala demam berdarah yang muncul, antara lain:

1. Demam tinggi secara mendadak

Gejala DBD yang paling umum terjadi adalah demam tinggi dengan suhu tubuh lebih dari 40°C. Demam ini akan berlangsung selama 2–7 hari. Namun, pada hari ke-4 atau ke-5, demam biasanya akan mereda, tetapi suhu dapat naik kembali di hari berikutnya.

Demam khas pada demam berdarah ini dikenal dengan siklus pelana kuda. Demam yang mereda bukan sebagai penanda tubuh telah sembuh. Proses infeksi dalam tubuh justru masih berlanjut di masa ini dan trombosit atau keping darah akan menurun.

2. Sakit kepala

Selain demam, gejala lain dari demam berdarah dengue yaitu sakit kepala, terutama di sekitar dahi. Gejala DBD ini juga bisa menyebabkan nyeri di bagian belakang mata, sehingga mata terkadang tampak kemerahan.

3. Nyeri pada otot dan sendi

Penderita demam berdarah juga dapat mengalami nyeri di bagian otot, tulang, dan sendi. Pada kondisi tertentu, gejala DBD ini terkadang juga disertai dengan gejala lain, seperti badan lemas.

4. Ruam di badan

Ruam di sekitar wajah, leher, lengan, atau kaki akan muncul 2–5 hari setelah demam dan mulai menghilang setelah 5 hari. Gejala DBD ini berupa bintik kemerahan yang letaknya berdekatan, sehingga kulit normal di sekitarnya tampak seperti bercak putih.

5. Mual dan muntah

Saat mengalami demam berdarah, mual dan muntah sering terjadi pada hari ke-2 hingga ke-7. Hal ini dapat menyebabkan nafsu makan menurun, sehingga tubuh menjadi lemah karena kurangnya asupan makanan dan nutrisi.

6. Gusi berdarah atau mimisan

Gusi berdarah menjadi salah satu gejala DBD yang menjadi tanda adanya penurunan keping darah. Bahkan, perdarahan terkadang juga dapat terjadi dari hidung (mimisan).  

7. Sesak napas

Selain gusi berdarah, sesak napas juga menjadi salah satu gejala DBD yang harus ditangani. Sesak napas dapat terjadi karena adanya penumpukan cairan di lapisan pembungkus paru-paru.

Gejala demam berdarah dengue juga dapat memicu komplikasi serius berupa dengue shock syndrome. Apabila tidak segera diobati, kondisi ini dapat mengancam nyawa penderitanya. Berikut ini adalah gejala dengue shock syndrome:

  • Gusi berdarah tanpa sebab
  • Mimisan tak kunjung berhenti
  • Menstruasi dengan perdarahan yang lebih banyak dari biasanya
  • Sesak napas
  • Nyeri perut hebat
  • Muntah terus-menerus
  • Denyut nadi lemah
  • Jumlah air kencing menurun
  • Gelisah dan tampak pucat

Pencegahan Penyakit DBD

Penyakit demam berdarah sangat berkaitan erat dengan kebersihan lingkungan. Oleh karena itu, sebagai bentuk pencegahan penyakit ini, Anda bisa melakukan 3M Plus. Program 3M Plus merupakan program pemerintah untuk mencegah gejala DBD terjadi. 

Pencegahan 3M bisa Anda lakukan dengan berbagai cara berikut:

  • Menguras bak mandi, pot bunga, dan penampungan air secara berkala
  • Menutup rapat tempat penampungan air
  • Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk

Selain itu, ada tambahan poin Plus yang bisa Anda terapkan, antara lain:

  • Menanam tanaman penangkal nyamuk
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
  • Menggunakan obat anti nyamuk
  • Membersihkan tumpukan atau gantungan pakaian yang bisa menjadi sarang nyamuk
  • Memasang kawat kasa di jendela dan ventilasi rumah
  • Menaburkan larvasida pada tempat penampungan air yang susah untuk dikuras
  • Bergotong royong bersama warga sekitar rumah Anda untuk membersihkan lingkungan

Selain itu, saat musim hujan atau ketika banyak kasus demam berdarah di sekitar Anda, sebaiknya gunakan baju lengan panjang dan celana panjang agar terhindar dari gigitan nyamuk saat beraktivitas di luar ruangan.

Anda juga perlu menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bernutrisi dan beristirahat yang cukup agar daya tahan tubuh tetap kuat.

Seperti yang telah diketahui bahwa penyakit DBD harus segera ditangani agar tidak menyebabkan komplikasi. Oleh karena itu, bila Anda mengalami gejala DBD yang telah disebutkan di atas, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit terdekat agar mendapatkan penanganan yang sesuai.