Bahaya LSD bagi kesehatan tidak perlu diperdebatkan lagi. Penyalahgunaan obat ilegal ini terbukti dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental, bahkan berisiko menyebabkan kematian.

Lysergic acid diethylamide (LSD) adalah jenis narkoba yang terbuat dari sari jamur yang tumbuh di tanaman gandum hitam dan biji-bijian. Narkoba yang kebanyakan beredar dalam bentuk kertas ini juga sering disebut dengan acid, trip, elsit, perangko, atau kertas dewa.

Waspadai Bahaya LSD, Narkotika Penyebab Halusinasi - Alodokter

Berbeda dengan narkoba umumnya, LSD tidak menyebabkan ketagihan. Namun, bahaya LSD mengintai siapa pun yang menggunakannya dan berapa pun dosisnya. Efek LSD bisa berbeda-beda, tergantung pada seberapa sering dan seberapa banyak pengggunannya, atau apakah ada obat lain yang diminum bersamaan.

Efek dan Bahaya LSD yang Perlu Diketahui

LSD termasuk dalam salah satu obat psikedelik yang paling kuat efeknya dalam mengutak-atik suasana hati dan pikiran penggunanya. Efek LSD biasanya dapat dirasakan dalam 20–30 menit setelah pemakaian dan bertahan selama 6–12 jam. Berikut adalah efek dan bahaya LSD yang bisa terjadi:

Efek LSD pada otak atau persepsi

LSD memiliki struktur kimia yang mirip dengan dengan serotonin, yaitu hormon yang berperan dalam memberikan rasa nyaman dan bahagia di otak Anda. Jika dikonsumsi, LSD bisa menyebabkan beberapa kondisi berikut:

  • Perubahan suasana hati secara dramatis. Pengguna LSD mungkin merasakan beberapa emosi yang berbeda sekaligus atau dapat berganti emosi dengan cepat
  • Halusinasi, yaitu mendengar, melihat, atau merasakan sensasi yang nampak nyata, namun sebenarnya tidak ada. Kebanyakan yang dilihat berupa sesuatu yang berpola dan berwarna indah
  • Sulit berkonsentrasi dan kebingungan

Terkadang, efek LSD terhadap persepsi juga bisa berupa pengalaman mengerikan. Efek ini disebut dengan bad trip dan tidak ada yang tahu bagaimana kondisi ini bisa terjadi.

Sekali terjadi, bad trip tidak dapat dihentikan. Ketika mengalami bad trip, pengguna LSD bisa melihat atau mendengar hal-hal yang mengerikan dan membuatnya panik, takut, bahkan sampai ingin menyakiti diri sendiri.

Efek LSD pada tubuh

Selain dapat mengubah persepsi seseorang, LSD juga dapat menyebabkan berbagai macam keluhan fisik, antara lain:

  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Berdebar-debar atau detak jantung tidak teratur (aritmia)
  • Bernapas lebih cepat
  • Kepanasan
  • Berkeringat, mengigil, dan flushing

Risiko dan Bahaya LSD selepas Penggunaannya

Pada hari-hari setelah menggunakan LSD, pengguna masih akan merasakan efek sisa dari LSD, di antaranya:

  • Insomnia
  • Kelelahan
  • Nyeri tubuh dan otot
  • Depresi

LSD tidak bisa membuat ketagihan atau sakau. tetapi menimbulkan perasaan bahagia. Oleh karena itu, seseorang yang pernah menggunakan LSD bisa saja menginginkan rasa bahagia itu kembali, bahkan mungkin dalam intensitas yang lebih besar.

Inilah yang membuat pengguna LSD berisiko mengalami overdosis. Bila seseorang overdosis LSD, bahaya yang lebih parah akan sangat mungkin terjadi. Beberapa gejala overdosis yang bisa dialami antara lain:

  • Rasa panik berlebih
  • Panaroia atau rasa takut yang tidak wajar
  • Muncul ide-ide tidak masuk akal dan tidak wajar
  • Perilaku berisiko atau nekat, seperti berlari menyebrang jalan tanpa peduli dengan kendaraan yang lewat
  • Kejang

Bahaya LSD Jangka Panjang

Seseorang biasanya akan berhenti menggunakan LSD dengan sendirinya. Namun, orang yang pernah menggunakan LSD secara teratur biasanya akan mengalami gejala kilas balik (flashback).

Flashback biasanya berupa pengalaman ketika menggunakan LSD, baik pengalaman yang menyenangkan maupun menakutkan. Kondisi ini dapat terjadi selama beberapa detik atau beberapa menit.

Flashback bisa muncul berminggu-minggu, bahkan bertahun-tahun, setelah berhenti mengonsumsi LSD. Meski belum diketahui secara pasti penyebab munculnya flashback, ada beberapa hal yang menjadi pemicunya, yaitu stres, kecemasan, kelelahan, atau tiba-tiba berada dalam ruangan gelap.

Gejala flashback yang terjadi biasanya adalah halusinasi visual yang disertai perubahan emosi dan persepsi terhadap lingkungan sekitar. Jika flashback terjadi di tengah aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi, misalnya menyetir atau melakukan olahraga ekstrem, kondisi ini tentu bisa mencelakakan penderitanya maupun orang lain.

Meski tidak menyebabkan ketagihan seperti narkoba pada umumnya, bahaya LSD bukanlah sesuatu yang bisa diremehkan. Bila Anda atau teman dan keluarga Anda sudah terlanjur menggunakannya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan dan terapi yang tepat.