Di Indonesia, fenomena kesurupan cukup banyak terjadi. Kerap fenomena ini dikaitkan dengan hal-hal mistis atau gaib. Namun, bagaimana ya pandangan dunia medis tentang fenomena kesurupan? Untuk tahu lebih lengkapnya, yuk simak penjelasannya di artikel ini!

Fenomena kesurupan sering juga disebut dengan kerasukan atau kemasukan setan. Dipercaya, seseorang bisa kesurupan karena tubuhnya dirasuki atau dikendalikan oleh hal-hal gaib, seperti roh atau hantu. Padahal, menurut medis, kesurupan tergolong salah satu jenis gangguan mental yang disebut possession trance disorder.

Yuk, Pahami Fenomena Kesurupan Menurut Medis - Alodokter

Penjelasan Kesurupan Menurut Medis

Possession trance disorder termasuk ke dalam kategori gangguan disosiatif, yakni kategori gangguan mental yang ditandai dengan hilangnya sebagian atau seluruh integrasi akan pikiran, memori, identitas diri, kontrol gerakan tubuh, serta lingkungan sekitar.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), possession trance disorder merupakan gangguan yang terjadi ketika seseorang kehilangan identitas pribadi dan kesadaran akan lingkungannya secara sementara.

Nah, umumnya, orang yang mengalami possession trance disorder menunjukkan gejala atau tanda seperti berikut:

  • Kehilangan kendali atas tindakan yang dilakukannya
  • Kehilangan kesadaran terhadap lingkungan sekitar
  • Kehilangan memori atau ingatan
  • Kehilangan identitas pribadi
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi
  • Perubahan nada suara
  • Perubahan perilaku
  • Keyakinan yang kuat bahwa terjadi perubahan penampilan tubuh

Penyebab dan Penanganan Possession Trance Disorder

Hingga kini, penyebab possession trance disorder belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga bisa memengaruhi berkembangnya gangguan mental ini, yaitu:

  • Faktor genetik atau keturunan
  • Faktor lingkungan dan budaya yang memengaruhi pembentukan watak dan kepribadian seseorang
  • Stres psikososial, seperti kesulitan ekonomi, kematian kerabat dekat, serta konflik agama atau budaya
  • Peristiwa traumatis di masa lalu, terutama pada masa anak-anak, misalnya mengalami kekerasan seksual, terlibat dalam perang, atau menyaksikan tindakan bunuh diri
  • Hysteria

Mengingat kondisi possession trance disorder sering dikaitakan dengan agama, budaya, dan lingkungan, maka untuk mendiagnosis kondisi ini, psikolog atau psikiater tidak akan hanya memeriksa kondisi psikis dan fisik pasien saja, tapi juga latar belakang lingkungan dan budaya di mana pasien dibesarkan.

Seseorang baru bisa didiagnosis mengalami possession trance disorder jika ia mengalami gejala-gejala di atas tanpa disengaja, terjadi di luar praktik keagamaan dan budaya, serta tidak dipengaruhi oleh kondisi medis tertentu, seperti cedera otak, epilepsi, dan efek zat psikoaktif apa pun.

Nah, apabila pasien memang benar didiagnosis menderita possession trance disorder, umumnya kondisi tersebut akan ditangani dengan kombinasi psikoterapi dan konsumsi obat-obatan.

Hingga saat ini, kaitan antara fenomena kesurupan dan gangguan mental masih terus dikaji dan diteiti lebih lanjut. Jadi, apabila kamu mengenal seseorang yang menunjukkan gejala-gejala possession trace disorder seperti di atas, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater, ya.