Tidak sedikit pria yang memanjangkan jenggot untuk menunjukkan sisi maskulin. Namun, memanjangkan jenggot juga bisa menjadi penyebab masalah kesehatan tertentu, yang ditandai dengan rasa gatal, bengkak, atau muncul lepuhan di kulit.

Pertumbuhan jenggot pada pria dipengaruhi oleh hormon androgen. Sebagian pria memilih mencukur jenggot sebelum tumbuh semakin lebat karena merasa tidak nyaman. Namun, tidak sedikit juga yang memilih untuk memanjangkan jenggot agar terlihat lebih maskulin atau mengikuti tradisi tertentu.

4 Penyebab Jenggot Gatal yang Sering Mengganggu - Alodokter

Memiliki jenggot yang panjang terkadang dapat menimbulkan rasa gatal. Hal ini bisa terjadi akibat perawatan jenggot yang tidak tepat. Namun, bila jenggot semakin gatal dan mengganggu kegiatan sehari-hari, hal ini juga bisa menjadi gejala dari penyakit tertentu yang perlu diwaspadai.

Beberapa Penyebab Jenggot Gatal

Keluhan jenggot gatal bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:

1. Kutu kemaluan

Kutu kemaluan merupakan serangga kecil yang dapat menempati rambut manusia yang lebih kasar, seperti rambut kemaluan. Namun, terkadang kutu kemaluan juga bisa menghinggapi rambut pada wajah, misalnya jenggot dan kumis. Meski jarang terjadi, kutu kemaluan juga bisa ditemukan di alis dan bulu mata.

Kutu kemaluan bisa menular melalui kontak langsung dengan penderita, misalnya saat berpelukan atau berciuman. Kutu yang membuat jenggot gatal ini juga bisa menyebar melalui benda-benda pribadi yang terkontaminasi, seperti pakaian, handuk, atau selimut.

2. Kurap

Keluhan jenggot gatal yang disertai munculnya ruam bersisik dengan bentuk bulat atau oval bisa menandakan Anda terkena kurap.

Tepian kurap pada jenggot atau tinea barbae biasanya berwarna lebih gelap atau kemerahan, sedangkan pusatnya memiliki warna lebih terang, sehingga berbentuk seperti cincin. Meski demikian, tidak selamanya kurap pada jenggot memiliki pola yang sama.

Pada tingkatan yang parah, kurap pada jenggot bisa mengalami peradangan, berkerak, bengkak, hingga menonjol seperti lepuhan. Jika tidak segera diobati, kurap pada jenggot ini bisa menimbulkan jaringan parut permanen.

3. Dermatitis seboroik

Salah satu penyebab jenggot gatal adalah dermatitis seboroik. Kondisi ini dapat menyebabkan kulit gatal, mengelupas, dan muncul ketombe pada daerah berambut, termasuk jenggot. Penyakit kulit ini cenderung lebih sering terjadi pada orang yang memiliki jenis kulit berminyak.

Jenggot gatal akibat dermatotis seboroik dapat ditangani dengan sampo antiketombe khusus jenggot, yang dapat dibeli secara bebas di pasaran.

4. Folikulitis

Jenggot gatal karena folikulitis dapat disebabkan oleh tersumbatnya pori-pori dan folikel rambut di jenggot, sehingga terjadi infeksi bakteri, virus, atau jamur. Kondisi serupa juga bisa terjadi saat rambut yang tumbuh di dalam folikel melukai pori-pori kulit atau dikenal sebagai pseudofolikulitis.

Peradangan folikel rambut jenggot ini ditandai dengan terbentuknya benjolan seperti jerawat yang nyeri atau gatal, kemerahan, dan bernanah.

Jenggot gatal yang masih bersifat ringan dapat diobati dengan menjaga kebersihan wajah dan jenggot secara rutin. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah penumpukan minyak, kotoran, dan bakteri pada jenggot.

Bila perlu, Anda bisa menggunakan sabun khusus untuk jenggot atau produk yang mengandung minyak argan untuk menjaga kadar minyak alami pada jenggot.

Jika sudah melakukan beberapa tips tersebut dan jenggot Anda masih terasa gatal atau keluhan tersebut justru makin parah, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.