Hernia femoralis adalah kondisi ketika organ dalam perut menonjol keluar di bagian paha atas. Hernia femoralis tidak boleh diremehkan, karena jenis hernia ini paling berisiko mengalami komplikasi.

Hernia femoralis merupakan salah satu jenis hernia yang jarang terjadi. Hernia jenis ini paling sering dialami oleh wanita, terutama yang lanjut usia. Hal ini karena bentuk panggul wanita yang jauh lebih besar daripada panggul pria

European the man holding his hands over groin in pain on a gray

Penyebab dan Faktor Risiko Hernia Femoralis

Hernia femoralis terjadi ketika jaringan lemak atau sebagian usus keluar dari rongga perut dan menonjol di paha. Jaringan ini keluar melalui area dinding perut yang lemah ke area yang disebut dengan saluran femoralis. 

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan dinding perut tersebut melemah. Namun, kelainan dinding perut yang dapat menyebabkan hernia diduga sudah terjadi sejak lahir. 

Meski begitu, pada beberapa kasus, melemahnya dinding otot perut ini juga dapat terjadi seiring berjalannya waktu akibat peningkatan tekanan di rongga perut. 

Contoh kondisi yang dapat meningkatkan tekanan di rongga perut antara lain:

  • Batuk kronis
  • Berat badan berlebih atau obesitas
  • Kebiasaan mengejan terlalu keras akibat sembelit
  • Kebiasaan mengangkat atau mendorong beban berat
  • Sembelit dalam jangka panjang
  • Kesulitan buang air kecil karena pembesaran prostat

Gejala Hernia Femoralis

Hernia femoralis umumnya ditandai dengan:

  • Kemunculan benjolan di paha bagian atas atau di selangkangan
  • Benjolan hilang saat berbaring atau bisa didorong masuk ke dalam 
  • Benjolan muncul atau membesar saat batuk atau mengejan
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman saat berdiri atau mengangkat benda berat

Benjolan hernia femoralis dapat membesar seiring waktu. Namun, beberapa orang juga bisa mengalami hernia femoralis tanpa ada gejala sama sekali.

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala di atas, terutama jika disertai keluhan di bawah ini:

  • Nyeri perut yang parah
  • Nyeri pada benjolan
  • Benjolan tidak bisa masuk ke dalam
  • Mual dan muntah
  • Perut kembung dan penuh
  • Tidak bisa buang angin
  • Sulit buang air besar

Diagnosis Hernia Femoralis

Untuk mendiagnosis hernia femoralis, dokter akan terlebih dahulu menanyakan beberapa pertanyaan berikut kepada pasien:

  • Gejala yang muncul
  • Penyakit yang pernah atau sedang dialami

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada area paha dan selangkangan. Dokter juga akan menekan area tersebut untuk mengetahui apakah benjolan terasa nyeri atau bisa dimasukkan ke dalam.

Untuk lebih memastikan diagnosis hernia femoralis, dokter juga akan menjalankan pemeriksaan USG, CT scan, dan MRI. Tujuannya adalah untuk melihat area perut dan selangkangan, serta untuk mengidentifikasi asal hernia dan lokasinya.

Pengobatan Hernia Femoralis

Hernia femoralis tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Diperlukan prosedur bedah untuk memperbaikinya dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Prosedur operasi tersebut dapat dilakukan secara laparoskopi atau bedah terbuka.

Operasi hernia femoralis bertujuan untuk mengembalikan hernia ke posisinya semula. Operasi ini juga dilakukan untuk memperkuat dinding otot perut yang sebelumnya melemah menggunakan jaring sintetis (mesh). Dengan begitu, kekambuhan hernia dapat dicegah.

Meski tujuannya sama, metode bedah terbuka dan bedah dengan laparoskopi berbeda. Bedah terbuka dilakukan dengan membuat sayatan yang besar sehingga pemulihannya lebih lama. Sementara pada bedah laparoskopi, sayatan yang dibuat kecil sehingga penyembuhannya lebih cepat. 

Perlu diketahui bahwa kedua operasi tersebut didahului dengan pemberian bius. Oleh sebab itu, beri tahu dokter jika memiliki riwayat alergi terhadap obat bius.

Setelah operasi, pasien umumnya dapat pulang pada hari yang sama atau keesokan harinya. Penyembuhan total umumnya butuh waktu sekitar 6 minggu. Selama masa ini, hindari aktivitas berat, terutama mengangkat benda-benda berat.

Komplikasi Hernia Femoralis

Hernia femoralis yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:

  • Hernia inkarserata
    Hernia inkarserata adalah kondisi ketika bagian usus terjepit dan sulit dikembalikan ke posisi normalnya. Kondisi ini bisa memicu obstruksi usus dan hernia strangulata. 
  • Hernia strangulata
    Hernia strangulata adalah kondisi ketika bagian usus terjepit sehingga asupan darah ke bagian tersebut menjadi terganggu. Bila tidak segera ditangani, hernia strangulata dapat menyebabkan kematian jaringan (gangrene) pada organ yang terjepit sehingga dapat mengancam nyawa penderitanya.
  • Obstruksi usus
    Obstruksi usus dapat terjadi jika jaringan yang masuk ke dalam saluran femoralis adalah usus. Hal ini akan mengganggu pergerakan sisa makanan di usus dan menyebabkan keluhan seperti demam, nyeri perut, sulit buang air besar, dan muntah-muntah.

Pencegahan Hernia Femoralis

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya hernia femoralis, yaitu:

  • Menjaga berat badan tetap ideal
  • Mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, untuk mencegah sembelit
  • Mempertahankan posisi tubuh yang benar ketika mengangkat beban
  • Mencegah batuk kronis, salah satunya dengan tidak merokok
  • Tidak mengangkat beban yang terlalu berat