Umumnya, wanita memiliki bentuk panggul yang lebih lebar dan luas daripada pria. Namun, ada juga sebagian wanita yang memiliki panggul sempit. Bentuk panggul seperti ini disebut-sebut berpotensi mempersulit persalinan normal.

Panggul memiliki banyak fungsi. Bagi wanita, salah satu fungsi panggul adalah sebagai jalan keluar bayi saat persalinan. Oleh sebab itu, ukuran dan kondisi panggul masing-masing wanita juga turut memengaruhi proses kelahiran.

Panggul Sempit dan Pengaruhnya terhadap Proses Persalinan - Alodokter

Penyebab Panggul Sempit

Kondisi panggul sempit yang dimiliki seorang wanita dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Kelainan bentuk panggul akibat cacat lahir
  • Faktor genetik, yakni memiliki ibu dengan bentuk panggul sempit
  • Tinggi badan kurang dari 145 cm
  • Cedera panggul akibat kondisi klinis, seperti patah tulang panggul, patah tulang pinggul, prolaps organ panggul, radang panggul, atau tumor panggul
  • Kadar hormon androgen dalam tubuh berlebih, sehingga menyebabkan panggul kecil
  • Malnutrisi
  • Gangguan tulang, seperti rakitis dan osteomalacia yang menyebabkan tulang panggul tidak normal

Kondisi panggul sempit yang disebabkan faktor bawaan sejak lahir umumnya sulit untuk dicegah. Namun, panggul sempit akibat faktor lain dapat dihindari, salah satunya adalah dengan mencegah terjadinya cedera pada panggul. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

  • Berhati-hati saat berkendara
  • Mengenakan alat pelindung diri saat bekerja atau melakukan aktivitas yang berisiko menyebabkan cedera pada panggul
  • Melakukan pemeriksaan panggul dan organ reproduksi secara berkala
  • Melakukan senam Kegel secara rutin

Risiko Panggul Sempit pada Proses Persalinan

Panggul merupakan jalan lahir bagi janin untuk keluar dari vagina saat proses kelahiran. Seorang ibu yang memiliki panggul sempit kemungkinan akan sulit menjalani persalinan normal karena adanya risiko cephalopelvic disproportion (CPD).

CPD adalah ketidaksesuaian antara ukuran kepala bayi dengan ukuran panggul ibu yang akan menjadi jalan lahir. Kondisi ini terjadi ketika ukuran panggul ibu sempit, sehingga tidak muat untuk dilewati oleh janin saat hendak lahir. Jika hal ini terjadi, maka risiko terjadinya persalinan lama atau macet akan semakin tinggi.

Kondisi ini dapat menyebabkan bagian kepala bayi tertekan dan tulang tengkorak bayi terhimpit, sehingga memicu terjadinya perdarahan otak yang bisa membahayakan kondisi bayi. Persalinan lama juga berisiko menyebabkan gawat janin.

Selain berbahaya untuk janin, ibu dengan panggul sempit juga lebih berisiko mengalami sejumlah komplikasi selama persalinan normal, seperti perdarahan berat dan cedera rahim.

Karena berisiko tinggi membahayakan kondisi janin dan ibu, sebagian besar ibu hamil yang memiliki panggul sempit disarankan untuk melahirkan dengan operasi caesar. Melalui metode persalinan ini, bayi akan dikeluarkan langsung dari rahim dan tidak melewati panggul atau jalan lahir.

Bisakah Ibu dengan Panggul Sempit Melahirkan Normal?

Ibu hamil dengan panggul sempit tetap berpeluang untuk melahirkan normal, kok. Namun, hal ini tergantung pada kondisi ibu dan berat badan atau ukuran janin dalam kandungan.

Untuk memperbesar peluang melahirkan normal, ibu yang memiliki panggul sempit sebisa mungkin harus menjaga berat badan agar tidak obesitas. Saat hamil, kurangi camilan manis karena dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi besar.

Untuk menentukan apakah ibu memiliki panggul sempit atau tidak, diperlukan pemeriksaan panggul oleh dokter kandungan. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti USG panggul.

USG panggul bertujuan untuk melihat kondisi organ dan struktur bagian dalam panggul wanita, seperti otot, pembuluh darah, dan jaringan ikat yang menyokong panggul.

Bentuk panggul ibu merupakan salah satu parameter penting bagi dokter atau bidan dalam menentukan metode persalinan yang aman bagi ibu dan janin. Oleh karena itu, rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter adalah hal yang penting dilakukan.

Jika panggul sempit diketahui sejak dini, maka dokter mungkin akan menyarankan ibu untuk melahirkan melalui operasi caesar, agar proses kelahiran dapat berjalan lebih lancar.