Masa Pemulihan dan Rehabilitasi Stroke

Kerusakan otak yang diakibatkan oleh stroke memerlukan perawatan jangka panjang untuk membantu penderitanya benar-benar pulih. Proses rehabilitasi tersebut tergantung pada gejala dan tingkat keparahan kondisi pasien.

Berikut adalah jenis-jenis rehabilitasi untuk mendukung pemulihan penderita stroke:

1. Pemulihan fisik

Untuk memperbaiki postur tubuh dan keseimbangan berjalan yang terdampak stroke, dokter akan menyusun rencana fisioterapi. Umumnya, terapi fisik memiliki dua target, yaitu target jangka pendek dan jangka panjang.

Pada target jangka pendek, pasien akan dilatih untuk melakukan gerakan sederhana, seperti mengambil sebuah benda. Sementara untuk target jangka panjang, pasien akan dilatih untuk berdiri dan berjalan.

2. Pemulihan fungsi kognitif

Stroke juga dapat mengganggu fungsi kognitif penderitanya. Kerusakan otak akibat stroke juga meningkatkan risiko terjadinya demensia vaskular. Demensia vaskular bisa terjadi langsung atau beberapa waktu setelah serangan stroke.

Fungsi kognitif penderita stroke umumnya bisa kembali seiring waktu meski tidak seperti semula. Untuk membantu proses tersebut, pasien akan diajarkan teknik pemulihan fungsi kognitif, seperti terapi wicara dan bahasa.

3. Pemulihan psikologis

Setelah terserang stroke, seseorang mungkin akan mengalami gangguan psikologis, seperti depresi atau gangguan kecemasan. Gangguan psikologis ini ditandai dengan rasa marah, cemas, bingung, dan frustrasi.

Sebagai langkah rehabilitasi, dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani konseling atau terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi pascastroke ini memerlukan dukungan dari orang-orang terdekat, termasuk keluarga dan teman-teman pasien.

4. Pemulihan kemampuan berkomunikasi

Gangguan pada kemampuan berbicara, memahami, membaca, dan menulis adalah masalah yang banyak dihadapi penderita stroke. Gangguan kemampuan bicara ini disebabkan oleh kerusakan di bagian otak yang mengatur kemampuan bicara, atau disebut afasia.

Untuk memulihkan kemampuan berkomunikasi, pasien akan direkomendasikan untuk menjalani terapi bicara.

5. Pemulihan fungsi penglihatan

Sebagian penderita stroke mengalami gangguan penglihatan pascastroke, seperti buta pada salah satu mata atau penglihatan ganda. Pasien yang mengalami kondisi ini akan dianjurkan untuk menjalani operasi atau terapi gerakan mata.

6. Pemulihan cara berkemih

Stroke dapat menyerang bagian otak yang mengendalikan saluran kemih atau sistem urinaria. Hal ini menyebabkan orang yang pernah terserang stroke dapat mengalami inkontinensia urine.

Jika mengalami kondisi tersebut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter agar mendapat perawatan yang tepat.

Selain menjalani rehabilitasi, berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan pasien ketika menjalani pemulihan dari stroke:

Berhubungan intim

Berhubungan intim tidak membuat seseorang yang telah pulih berisiko terkena stroke kembali. Meski beberapa bagian tubuh mengalami kelumpuhan, penderita masih bisa mencoba berbagai posisi dan menemukan cara yang nyaman untuk berhubungan intim dengan pasangan.

Namun, perlu diingat bahwa beberapa obat stroke dapat menurunkan libido. Oleh sebab itu, sebaiknya pasien berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter jika mengalami keluhan menurunnya libido atau bahkan disfungsi ereksi setelah stroke.

Mengemudi

Setelah terserang stroke, seseorang biasanya tidak dianjurkan untuk mengemudi. Cepat atau lambatnya mereka boleh mengemudi kembali tergantung pada tingkat kerusakan jangka panjang yang dialami.

Jika pasien memiliki rencana untuk berkendara, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter. Berdasarkan kondisi kesehatan pasien, dokter akan memutuskan apakah mereka boleh mengemudi kembali atau tidak.

Panduan untuk Keluarga dan Kerabat Pasien

Keberhasilan rehabilitasi untuk pasien stroke memerlukan dukungan dari keluarga dan kerabat pasien. Ada banyak bentuk dukungan yang bisa dilakukan, yaitu:

  • Memberikan motivasi pada penderita untuk mencapai target jangka panjang yang dimilikinya
  • Beradaptasi dengan kondisi penderita, seperti berbicara dengan perlahan jika ia mengalami masalah komunikasi
  • Berpartisipasi dalam proses fisioterapi
  • Memberikan dukungan moral dan keyakinan bahwa kondisi penderita akan pulih seiring waktu

Rasa frustrasi dan kesepian kerap dialami oleh mereka yang merawat penderita pascastroke. Oleh sebab itu, mereka juga perlu menjaga kesehatan fisik dan mentalnya. Berikut adalah tips yang bisa dilakukan untuk orang yang merawat penderita pascastroke:

  • Menerima perubahan perilaku pasien
    Kepribadian orang yang pernah terserang stroke kerap mengalami perubahan dan kadang-kadang perilakunya bisa tidak rasional. Meski menjengkelkan, cobalah untuk mengerti kondisi mereka.
    Perlu diingat bahwa kepribadian asli penderita akan kembali jika rehabilitasi yang dijalaninya mengalami kemajuan.
  • Berpikir positif dan tetap sabar
    Untuk mendukung pemulihan orang yang pernah terserang stroke, diperlukan pikiran yang positif dan kesabaran ekstra. Anda juga tetap harus memberikan semangat dan pujian sehingga mereka akan terus termotivasi untuk sembuh dan mencapai target jangka panjang yang telah disusun.
  • Meluangkan waktu untuk diri sendiri
    Meski sedang merawat orang yang menjalani pemulihan stroke, jangan mengabaikan kesehatan fisik dan mental diri sendiri. Bersosialisasi dengan teman-teman atau rekreasi dapat menjernihkan pikiran dan membantu diri menghadapi situasi yang sedang dijalani.