Tanam benang merupakan prosedur perawatan kulit yang bertujuan untuk membuat kulit wajah terlihat kencang dan lebih muda. Metode peremajaan kulit wajah tanpa operasi ini dilakukan dengan cara menanamkan benang pada jaringan bawah kulit.

Tidak seperti operasi plastik, meremajakan kulit dengan tanam benang tidak membutuhkan banyak tindakan pada jaringan kulit. Selain itu, proses pengerjaan dan waktu pemulihannya juga lebih cepat. Dalam hal harga, prosedur ini jauh lebih murah daripada operasi plastik.

Tertarik Melakukan Tanam Benang? Baca Dulu Infonya di sini! - Alodokter

Seperti Apa Prosedur Tanam Benang?

Sebelum Anda menjalani tanam benang, dokter umumnya akan menyuntikkan atau mengoleskan obat bius lokal di area wajah Anda. Setelah obat bius bekerja, dokter baru memasukkan benang khusus ke bawah kulit.

Benang yang tertanam di bawah kulit wajah berguna untuk merangsang pembentukan kolagen, memberikan efek penarikan pada kulit yang kendur, dan mengencangkan jaringan penyangga kulit.

Berbeda dengan tarik benang wajah, pada prosedur tanam benang, benang yang ditanamkan tidak ditarik. Hal ini membuat efek pengencangan kulit yang kendur tidak senyata tarik benang dan hasilnya pun tidak secepat tarik benang. Namun, tanam benang dapat dikerjakan pada kulit yang sudah sangat kendur.

Prosedur tanam benang biasanya memakan waktu sekitar 1 jam, dan usai tanam benang pasien sudah bisa langsung pulang.

Risiko Tanam Benang

Meski dapat mengencangkan dan menghilangkan keriput, tanam benang tetap berisiko menyebabkan efek samping.

Efek samping yang biasa terjadi setelah tanam benang dilakukan adalah rasa nyeri atau sensasi tidak nyaman di wajah. Selain itu, prosedur ini juga mungkin untuk menyebabkan keluhan, seperti pembengkakan, memar, atau sulit membuka mulut.

Untuk mendukung proses pemulihan, orang yang menjalani tanam benang sebaiknya beristirahat sekitar 1 minggu sampai kondisi wajah kembali pulih. Apabila kulit wajah Anda terlihat mengerut setelah menjalani prosedur ini, coba untuk tidak khawatir berlebih. Kerutan biasanya akan memudar dalam waktu 14−21 hari.

Selain efek samping di atas, prosedur tanam benang juga berisiko menimbulkan komplikasi, seperti:

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk tetap melakukan kontrol ke dokter setelah menjalani prosedur ini guna mencegah komplikasi yang tidak diinginkan.

Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Melakukan Tanam Benang

Tanam benang memang bisa membantu meremajakan kulit wajah. Ketimbang operasi plastik, mengencangkan wajah dengan cara ini masih dapat dikatakan terjangkau.

Namun, efek peremajaan kulit dengan metode tanam benang hanya bersifat sementara. Hasilnya hanya akan bertahan 12 tahun saja, sehingga Anda mungkin perlu untuk melakukan tanam benang kembali guna menjaga tampilan kulit tetap terlihat muda.

Karena hasil dari tanam benang terbilang natural dan hanya dapat menarik kulit sekitar beberapa milimieter saja, tanam benang idealnya dilakukan ketika usia mendekati 40 tahun.

Jika sudah menginjak usia 55 tahun ke atas, disarankan untuk melakukan perawatan lain yang cenderung memberikan hasil yang maksimal dalam mengencangkan wajah, misalnya facelift.

Itulah penjelasan singkat mengenai tanam benang yang perlu Anda ketahui. Bila Anda tertarik melakukannya, disarankan untuk konsultasi ke dokter terlebih dahulu, agar dokter dapat menilai apakah prosedur ini cocok diterapkan pada kondisi kulit Anda.