Hematoma adalah kondisi ketika darah merembes dan terkumpul di bawah kulit, sehingga muncul memar pada kulit. Kondisi ini umumnya terjadi karena robeknya pembuluh darah akibat cedera atau kondisi medis lain, seperti gangguan pembekuan darah.
Perdarahan yang ringan di bawah kulit umumnya akan menimbulkan memar atau bercak merah keunguan kecil yang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan khusus. Namun, perdarahan pada hematoma bisa menimbulkan memar yang cukup luas dan berisiko membentuk gumpalan darah di bawah kulit.
Pada kondisi hematoma yang parah, seperti yang yang terjadi di otak atau berukuran sangat luas, penanganan medis perlu segera dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi yang berbahaya.
Penyebab Hematoma
Penyebab hematoma yang paling sering adalah cedera, misalnya karena kecelakaan, terjatuh, pukulan, atau benturan. Hematoma biasanya terjadi ketika tubuh mengalami cedera akibat hantaman atau benturan benda tumpul. Ini karena cedera yang demikian dapat membuat pembuluh darah pecah di bawah kulit dan darah terperangkap di jaringn bawah kulit, sehingga muncul memar.
Pada kasus luka atau cedera akibat benda tajam, darah akan mengalir keluar dari tubuh, sehingga cenderung tidak membentuk hematoma.
Faktor risiko hematoma
Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hematoma, yaitu:
- Menggunakan obat-obatan tertentu, seperti obat pengencer darah (antikoagulan)
- Menderita kondisi yang dapat menimbulkan gangguan pembekuan darah, misalnya hemofilia, penyakit von Willebrand, atau gangguan hati berat
- Menderita penyakit yang bisa menyebabkan turunnya jumlah trombosit atau hilangnya fungsi trombosit, seperti infeksi berat, disseminated intravacular coagulation (DIC), atau anemia aplastik
- Menderita aneurisma, yaitu pelebaran abnormal pada pembuluh darah yang menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi lebih tipis dan mudah robek
Gejala Hematoma
Hematoma bisa terbentuk di seluruh bagian tubuh, termasuk:
- Kepala
- Otak, misalnya epidural hematoma
- Telinga
- Hidung
- Otot
- Bawah kuku
- Rongga perut
- Rongga dada
Jika hematoma terjadi di dekat permukaan kulit, gejala umum yang bisa muncul adalah:
- Kulit berwarna merah keunguan
- Kuku kehitaman pada hematoma kuku
- Kulit teraba hangat
- Nyeri
Berbeda dengan pedarahan ringan yang menimbulkan memar atau lebam biasa, perdarahan pada hematoma biasanya lebih parah. Memar juga biasanya tidak menimbulkan komplikasi serius, sedangkan hematoma, terutama yang terjadi di dalam rongga tubuh, dapat menyebabkan komplikasi berbahaya.
Sementara itu, hematoma yang terletak lebih dalam atau dekat dengan organ mungkin tidak terlihat, tetapi dapat menimbulkan gejala yang lebih berat.
Berdasarkan area yang terkena, berikut adalah gejala hematoma:
- Peningkatan tekanan dalam otak sehingga menekan jaringan otak
- Nyeri kepala hebat
- Muntah
- Lumpuh pada salah satu sisi tubuh
- Penglihatan ganda (diplopia)
- Cadel
- Linglung
2. Hematoma di rongga dada:
- Sesak napas
- Nyeri dada parah
- Keringat dingin
- Tekanan darah rendah
- Linglung
3. Hematoma di dalam perut:
- Nyeri perut
- Nyeri pinggang
- Mual dan muntah
- Perut bengkak
- Memar di kulit perut
Karena rongga perut dan dada luas, darah yang mengalir ke area tersebut bisa lebih banyak sehingga hematoma yang terbentuk dapat lebih besar. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah rendah dan syok akibat kehilangan banyak darah.
Kapan harus ke dokter
Segera ke dokter jika mengalami gejala hematoma, terutama setelah mengalami cedera kepala. Pemeriksaan dan penanganan oleh tenaga medis juga perlu segera dilakukan pada kondisi berikut:
- Konsumsi obat pengencer darah, lalu mengalami cedera
- Tidak sadar, tidak ingat, atau penglihatan kabur setelah mengalami cedera kepala
- Keluar gumpalan darah dari urine
- Sulit menggerakan anggota tubuh yang terdapat hematoma
- Perut membesar dan terasa kencang setelah perut terbentur
- Nyeri dada dan sesak napas parah setelah dada terbentur
- Hematoma terus membesar atau meluas
Diagnosis Hematoma
Jika hematoma yang terjadi tergolong parah, dokter akan terlebih dahulu memberikan penanganan darurat berupa:
- Memasang alat bantu pernapasan
- Memasang infus sebagai jalur pemberian cairan dan transfusi darah
- Melakukan operasi darurat untuk mengeluarkan hematoma
Jika pasien sudah lebih stabil, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan, serta penyebab cedera yang dialami pasien. Pada hematoma di permukaan kulit atau otot, dokter biasanya hanya melakukan pemeriksaan fisik.
Sementara pada hematoma di organ dalam, dokter dapat melalukan pemeriksaan fisik yang dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang, seperti:
- CT scan, untuk melihat hematoma di kepala dan dada
- USG, untuk melihat hematoma pada rongga perut
- Tes darah, untuk mengetahui kadar trombosit dan waktu pembekuan darah
Pengobatan Hematoma
Pengobatan hematoma disesuaikan dengan gejala dan area yang terkena hematoma. Pada hematoma yang baru muncul di kulit tungkai atau lengan, dokter biasanya akan menganjurkan pasien untuk melakukan teknik RICE (rest, ice, compression, elevation), seperti yang dijelaskan berikut ini:
-
Rest
Istirahatkan bagian tubuh yang terkena hematoma untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah gejala makin parah.
-
Ice
Kompres area hematoma dengan kompres dingin untuk meredakan bengkak hingga 1-2 hari sejak cedera.
-
Compression
Balut area atau bagian tubuh yang mengalami hematoma dengan perban elastis guna menghentikan perdarahan dan meredakan bengkak.
-
Elevation
Ketika beristirahat atau berbaring, angkat atau berikan penyangga pada bagian tubuh yang terkena hematoma. Hal ini untuk meredakan nyeri dan bengkak.
Jika hematoma sudah berlangsung lebih dari 2 hari, lakukan teknik RICE dengan kompres hangat. Selain itu, dokter juga dapat memberikan obat pereda nyeri.
Pada hematoma di organ dalam, berukuran sangat besar, dan mengganggu fungsi organ di sekitarnya, dokter akan melakukan operasi untuk mengeluarkan kumpulan darah.
Sebagai contoh, kraniotomi dapat dilakukan untuk menangani hematoma luas di dalam kepala. Pada prosesnya, dokter akan membuka tulang tengkorak untuk mengeluarkan kumpulan darah.
Sementara pada hematoma luas di dalam rongga perut, dokter akan melakukan operasi bedah perut (laparotomi) untuk mengeluarkan darah. Pada hematoma di dalam rongga dada, dokter akan memasang selang di rusuk atau membedah dada.
Komplikasi Hematoma
Tergantung ukuran, letak, dan penyebabnya, hematoma dapat menimbulkan komplikasi berikut:
- Syok
- Kejang, koma, atau kerusakan otak permanen, jika hematoma terjadi di dalam kepala
- Peritonitis, jika hematoma terbentuk di rongga perut
- Gagal napas, jika hematoma terbentuk di rongga dada
- Sindrom kompartemen
- Kuku lepas, jika hematoma terjadi di bawah kuku
Pencegahan Hematoma
Cara terbaik untuk mencegah hematoma adalah dengan menghindari cedera. Jika pekerjaan Anda berisiko tinggi menyebabkan terluka, misalnya atlet atau pekerja bangunan, gunakan alat pelindung diri sesuai standar.
Selain itu, hematoma bisa dicegah dengan cara-cara berikut:
- Kontrol rutin ke dokter jika dalam terapi obat pengencer darah
- Berobat dan memeriksakan diri secara rutin jika menderita hipertensi
- Tidak merokok dan tidak menggunakan NAPZA