Untuk mendiagnosis TBC, dokter akan menanyakan keluhan dan penyakit yang pernah diderita. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama dengan mendengarkan suara napas di paru-paru menggunakan stetoskop.

Jika pasien diduga mengalami TBC, dokter akan meminta pasien menjalani pemeriksaan dahak yang disebut pemeriksaan BTA. Pada kasus TBC pada organ selain paru-paru, pemeriksaan BTA juga dapat dilakukan dengan menggunakan sampel selain dahak.

Jika dokter membutuhkan hasil yang lebih spesifik, pasien akan dianjurkan untuk menjalani tes kultur BTA. Tes ini juga menggunakan sampel dahak pasien, tetapi memerlukan waktu yang lebih lama.

Biasanya, dokter dapat menegakkan diagnosis TBC berdasarkan tanya jawab, pemeriksaan fisik, foto Rontgen paru, dan pemeriksaan atau tes kultur BTA. Akan tetapi, jika belum bisa, maka dokter akan menyarankan serangkaian pemeriksaan TBC lainnya untuk mendukung diagnosis, yaitu: