Efek samping cetirizine bisa muncul setelah penggunaan obat ini, mulai dari rasa mengantuk ringan hingga keluhan lain yang jarang terjadi. Dengan memahami efek samping cetirizine, Anda dapat lebih bijak dalam menggunakannya dan mengantisipasi risiko yang mungkin timbul.
Cetirizine bekerja dengan menghambat histamin, yaitu zat penyebab gejala alergi di tubuh, sehingga sering dipilih untuk meredakan bersin, gatal, atau hidung meler. Meski umumnya dianggap lebih aman dan tidak terlalu menyebabkan kantuk dibanding antihistamin generasi lama, efek samping cetirizine tetap bisa dialami oleh sebagian orang.

Efek samping ini pun dapat bervariasi, mulai dari efek ringan hingga yang perlu diwaspadai, apalagi jika digunakan bersamaan dengan obat lain atau pada orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Dengan mengetahui efek samping cetirizine, Anda bisa lebih waspada dan menggunakan obat ini secara tepat sesuai anjuran.
Beberapa Efek Samping Cetirizine yang Bisa Terjadi
Berikut adalah beberapa efek samping cetirizine yang paling umum, disusun dari yang paling sering hingga lebih jarang:
1. Rasa kantuk ringan
Efek samping cetirizine yang paling umum adalah rasa mengantuk, meski biasanya tidak seberat antihistamin generasi lama. Gejala ini bisa membuat Anda sulit berkonsentrasi atau kurang waspada saat beraktivitas, misalnya menyetir atau belajar.
Rasa kantuk ini umumnya muncul 1–2 jam setelah minum obat dan dapat bertahan beberapa jam.
2. Mulut kering
Sebagian pengguna cetirizine mengalami mulut terasa kering atau lengket. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman saat makan atau berbicara, serta membuat Anda lebih sering minum air. Bila berlangsung terus-menerus, mulut kering berpotensi menyebabkan bau mulut atau sariawan.
3. Sakit kepala
Sakit kepala ringan atau rasa pusing kadang muncul pada awal penggunaan cetirizine. Gejalanya bisa berupa kepala berat, berdenyut, atau melayang. Meski begitu, gejala ini biasanya membaik dengan sendirinya setelah tubuh menyesuaikan dengan obat.
4. Gangguan pencernaan
Walau jarang, cetirizine dapat memicu mual, sakit perut, kembung, atau diare. Efek samping ini lebih sering dialami anak-anak atau orang dengan lambung sensitif. Misalnya, anak yang baru pertama kali mengonsumsi cetirizine bisa mengeluh sakit perut atau lebih sering buang air besar.
5. Rasa lelah
Beberapa orang merasa lesu atau kurang bertenaga setelah minum cetirizine, terutama jika digunakan bersamaan dengan obat lain yang juga menyebabkan kantuk. Kondisi ini bisa membuat Anda lebih sering ingin tidur atau malas beraktivitas.
6. Gangguan berkemih
Efek samping cetirizine yang jarang tetapi mungkin terjadi adalah gangguan buang air kecil, terutama pada orang dengan riwayat gangguan prostat atau ginjal. Gejalanya antara lain sulit berkemih, nyeri, frekuensi berkurang, atau merasa tidak tuntas setelah berkemih.
7. Gangguan detak jantung
Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, cetirizine dapat menyebabkan detak jantung berdebar, tidak teratur, atau lebih cepat dari biasanya. Bila hal ini terjadi, segera periksakan diri ke dokter karena bisa menandakan masalah pada jantung.
8. Gangguan sistem saraf
Penggunaan cetirizine dalam dosis berlebihan, terutama pada anak-anak, dapat memengaruhi sistem saraf. Gejalanya meliputi kebingungan, gelisah, halusinasi, hingga kejang. Misalnya, anak yang mengonsumsi dosis tinggi tanpa pengawasan dokter bisa tiba-tiba rewel, bingung, atau mengalami kejang.
9. Gangguan fungsi hati
Meski tergolong jarang terjadi, cetirizine dapat memengaruhi fungsi hati. Tanda-tandanya meliputi kulit dan bagian putih mata menguning (ikterus), urine berwarna gelap, atau nyeri hebat di perut kanan atas.
10. Reaksi alergi berat
Pada kasus yang sangat jarang, cetirizine justru bisa menimbulkan reaksi alergi serius. Gejalanya, meliputi bengkak di wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, muncul ruam gatal di seluruh tubuh, serta kesulitan bernapas. Jika efek samping cetirizine ini terjadi, segera hentikan penggunaan dan cari pertolongan medis darurat.
Selain dapat menimbulkan efek samping, cetirizine juga bisa berinteraksi dengan obat lain yang sedang Anda konsumsi. Misalnya, jika cetirizine digunakan bersamaan dengan obat penenang, obat tidur, atau alkohol, efek mengantuk dan rasa lelah bisa semakin berat.
Beberapa obat lain, seperti obat untuk epilepsi atau antidepresan, juga dapat memperkuat efek samping cetirizine atau membuat tubuh Anda lebih sensitif terhadap dampaknya.
Agar risiko efek samping cetirizine dapat ditekan, sebaiknya minum obat ini sesuai dosis anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan, serta hindari mengemudi atau mengoperasikan alat berat jika Anda merasa kantuk. Selalu informasikan kepada dokter atau apoteker mengenai semua obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang Anda gunakan sebelum mulai mengonsumsi cetirizine.
Meski efek samping cetirizine umumnya ringan, penting untuk selalu waspada, terutama pada lansia, anak-anak, atau jika dikonsumsi bersamaan dengan obat lain. Jika Anda merasakan keluhan yang tidak biasa setelah minum cetirizine atau ragu tentang keamanan penggunaan obat ini, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter
Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk mendapatkan saran medis yang tepat sesuai kondisi Anda.