Mengatasi kebiasaan anak BAB di celana memang susah-susah gampang, Bun. Diperlukan kesabaran yang eksra untuk menghadapi kondisi ini, sebab butuh proses dan konsistensi dalam mengajarkan anak untuk bisa mengontrol keinginan BAB.

Kebiasaan anak BAB di celana terkadang membuat Bunda jengkel, ya? Jika terjadi di sekolah, hal ini juga dapat membuat anak malu bahkan bisa diejek oleh teman-temannya. Oleh karena itu, kebiasaan ini perlu segera diatasi, Bun.

5 Cara Mengatasi Kebiasaan Anak Buang Air Besar (BAB) di Celana - Alodokter

Penyebab Anak BAB di Celana

Kebiasaan anak BAB di celana bisa disebabkan oleh kesalahan saat melakukan toilet training. Kesalahan ini sering kali membuat anak merasa jijik terhadap kotorannya sendiri atau takut pergi ke toilet, sehingga anak memilih untuk BAB di celana.

Selain itu, anak dengan kondisi medis tertentu, seperti sembelit, irritable bowel syndrome, dan enkopresis, juga bisa membuat anak BAB di celana.

Contohnya saat anak sembelit, rasa sakit saat akan BAB sering membuat anak memilih untuk menahannya. Akibatnya, tinja terus menumpuk dan bisa keluar begitu saja dari anus tanpa bisa ditahan lagi dan membuat anak BAB di celana.

Cara Menghentikan Kebiasaan Anak BAB di Celana

Supaya kebiasaan Si Kecil BAB di celana bisa teratasi, Bunda bisa melakukan beberapa cara di bawah ini:

1. Mengajarkan toilet training

Bun, coba deh ajarkan Si Kecil untuk menjalani toilet training dengan benar. Jelaskan dengan bahasa yang sederhana mengapa ia perlu BAB di toilet. Berikan juga Si Kecil contoh cara menggunakan toilet yang benar agar ia bisa lebih paham cara menggunakan toilet.

2. Mengajak anak untuk rutin ke toilet

Jika anak BAB di celana pada waktu yang sama setiap harinya, Bunda bisa mengajak anak untuk pergi ke toilet mendekati waktu tersebut. Tanyakan dan ajak ia ke toilet 15–30 menit sebelum waktu anak biasa BAB di celana.

3. Memberikan kepercayaan

Setelah diajarkan toilet training dan jadwal buang air besar sudah menjadi lebih teratur, biarkan Si Kecil mengerjakannya secara mandiri. Jangan terlalu sering mendiktenya, sebab bisa membuat ia enggan dan malas untuk melakukannya sendiri.

Berikan Si Kecil privasi ketika sedang buang air besar ya, Bun. Ajarkan juga bagaimana membersihkan anus dan mengingatkannya untuk selalu cuci tangan setelah BAB.

4. Memberikan apresiasi

Jika Si Kecil berhasil tidak BAB di celana, berikanlah apresiasi atas kedisiplinannya ini. Hadiah yang bisa diberikan tak melulu berupa materi, kok. Apresiasi bisa dalam bentuk pelukan, ekstra screen time, atau melakukan aktivitas menyenangkan bersama, seperti memasak, menonton film, atau sekadar berjalan-jalan di taman.

5. Mencukupi kebutuhan serat dan air putih

Bunda, pastikan kebutuhan serat Si Kecil tercukupi, ya. Nutrisi ini berperan penting dalam menjaga kesehatan percernaan, sekaligus mencegah anak buang air besar di celana. Selain itu, ingatkan Si Kecil untuk sering minum air putih agar ia terhindar dari dehidrasi.

Ketika melatih anak untuk tidak BAB di celana, sebisa mungkin hindari menunjukkan emosi negatif, seperti berteriak atau menyalahkan anak. Sikap ini dapat membuat anak merasa bersalah lho, Bun. Hadapi dengan sabar dan tenang, ya.

Jika kebiasaan anak BAB di celana disertai dengan gejala tinja berbau busuk serta keluar darah atau mengeluh nyeri perut bagian bawah dan anus, sebaiknya segera bawa ia dokter guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.