Ciri-ciri wajah orang depresi sering kali tidak tampak secara jelas, tetapi beberapa perubahan pada ekspresi dan penampilan diri dapat menjadi tanda awal adanya depresi. Memahami dan mengenali tanda-tanda ini penting agar Anda maupun orang terdekat bisa segera mendapatkan dukungan sebelum kondisinya memburuk.

Depresi adalah gangguan suasana hati yang dapat memengaruhi pikiran, perasaan, perilaku, bahkan kondisi fisik seseorang, termasuk tampilan wajah. Tanda-tanda depresi pada wajah memang tidak selalu sama pada setiap orang, tetapi pola-pola tertentu dapat dikenali jika diperhatikan dengan saksama. 

5 Ciri-Ciri Wajah Orang Depresi yang Perlu Diwaspadai - Alodokter

Mengenali ciri-ciri wajah orang depresi dapat membantu Anda lebih peka dan peduli terhadap kesehatan mental, baik bagi diri sendiri maupun orang lain, seperti teman dan keluarga.

Ciri-Ciri Wajah Orang Depresi

Setiap orang memiliki ekspresi wajah yang berbeda, tetapi perubahan pada wajah seperti berikut sering ditemukan pada orang yang mengalami depresi:

1. Ekspresi wajah datar atau minim emosi 

Wajah tampak “kosong” atau jarang menunjukkan senyuman dan reaksi emosional, bahkan di situasi yang biasanya membahagiakan. Orang dengan depresi sering merasa sulit merespons lingkungan secara spontan, sehingga ekspresi wajah cenderung tidak bersemangat atau datar. Kondisi ini dalam dunia psikologi dikenal sebagai blunted affect.

2. Mata terlihat lelah, sembab, atau kemerahan 

Kurang tidur atau sering menangis bisa menyebabkan mata bengkak, muncul lingkaran hitam, serta mata tampak merah atau lelah. Terkadang, pandangan juga terlihat sayu, tidak fokus, atau kurang bercahaya. Mata seperti ini dapat menjadi petunjuk adanya beban mental yang berat.

3. Kulit wajah kusam dan kurang terawat 

Motivasi untuk merawat diri sering kali menurun saat mengalami depresi. Akibatnya, wajah tampak kusam, berminyak, atau berjerawat karena jarang dibersihkan. Wajah juga bisa tampak lebih pucat dari biasanya, dan rambut di sekitar wajah tampak tidak rapi atau jarang disisir.

4. Timbul kerutan dan garis halus di wajah

Rasa cemas dan tekanan pikiran sering membuat dahi berkerut atau muncul garis-garis halus di wajah, terutama di area dahi dan sekitar mulut. Ekspresi khawatir ini tetap terlihat meskipun tidak sedang berbicara. Bibir juga cenderung menekuk ke bawah, menandakan suasana hati yang murung.

5. Gerakan wajah dan kepala melambat 

Orang dengan depresi umumnya menunjukkan mimik wajah serta gerakan kepala yang lambat atau lesu. Kontak mata lebih jarang terjadi, lebih sering menunduk, atau tampak menghindari interaksi sosial. Kondisi ini mencerminkan perasaan tidak percaya diri atau kelelahan emosional yang mendalam.

Perubahan pada wajah akibat depresi sering kali tidak disadari oleh penderitanya sendiri. Banyak yang merasa penampilannya “baik-baik saja”, padahal orang lain mungkin sudah melihat perubahan tersebut. Karena itu, penting untuk saling memperhatikan dan mengingatkan dengan sopan jika melihat tanda-tanda ini pada teman atau keluarga.

Ciri-Ciri Depresi Lainnya

Selain perubahan pada wajah, depresi juga menimbulkan gejala fisik dan emosional lain yang perlu diwaspadai, seperti berikut ini:

  • Kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disukai
  • Mudah lelah dan kehilangan energi sepanjang hari
  • Sulit tidur (insomnia) atau justru tidur berlebihan
  • Penurunan nafsu makan atau makan berlebihan
  • Berat badan turun atau naik tanpa sebab yang jelas
  • Sering merasa sedih, putus asa, atau tidak berharga
  • Sulit berkonsentrasi, berpikir, atau mengambil keputusan
  • Muncul pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri

Perlu diingat, ciri-ciri wajah orang depresi bersifat subjektif dan bisa berbeda antara satu orang dengan yang lain. Perubahan pada wajah juga tidak selalu disebabkan oleh depresi, tetapi bisa dipengaruhi oleh faktor lain, seperti kurang tidur, penyakit fisik, atau masalah hormon. Oleh sebab itu, sebaiknya tidak langsung menilai atau menghakimi seseorang hanya dari tampilan wajahnya.

Jika Anda mengenali gejala depresi yang berlangsung lebih dari dua minggu, mengganggu aktivitas sehari-hari, atau disertai keinginan menyakiti diri sendiri, sebaiknya segera cari bantuan profesional.

Memberikan dukungan kepada orang dengan tanda-tanda depresi dapat dimulai dengan menyediakan ruang bicara yang nyaman, tidak menghakimi, dan menawarkan bantuan secara perlahan. Anda juga bisa mendorong orang terdekat untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional, seperti psikolog atau psikiater.

Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar gejala depresi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog melalui layanan Chat Bersama Dokter guna mendapatkan penjelasan, saran, dan penanganan yang sesuai.