Menyusui bayi adalah momen yang istimewa sekaligus sangat menantang bagi para ibu. Sudah sejak lama, para ahli mencoba menemukan berbagai inovasi untuk membantu ibu menyusui. Salah satunya adalah nipple shield. Apa saja kegunaannya? Yuk, simak di sini!

Nipple shield adalah alat bantu menyusui berbentuk seperti puting yang terbuat dari karet atau silikon tipis. Alat ini dapat membantu Bunda tetap menyusui buah hati dengan nyaman ketika terdapat masalah tertentu yang mengganggu proses menyusui.

5 Masalah Menyusui Ini Bisa Diatasi dengan Nipple Shield - Alodokter

Sederet Masalah Menyusui yang Bisa Diatasai dengan Nipple Shield

Penggunaan nipple shield sebenarnya cukup mudah, yakni dengan melekatkan alat ini pada payudara Bunda. Nipple shield akan menutupi areola payudara, yaitu kulit di sekitar puting yang berwarna lebih gelap.

Selanjutnya, ujung nipple shield yang didesain seperti bentuk puting ibu menyusui ini akan mengalirkan ASI untuk Si Kecil, selagi ia mengisap payudara Bunda seperti biasa.

Nah, berikut ini adalah sederet masalah seputar menyusui yang bisa dibantu dengan nipple shield:

1. Puting luka dan lecet

Setelah melahirkan, Bunda memiliki tugas untuk menyusui buah hati. Umumnya, bayi baru lahir akan menyusu setiap 1–2 jam sekali. Karena harus menyusui kapan pun buah hati butuhkan, tak sedikit ibu yang mengalami lecet puting bahkan luka.

Menyusui saat puting dalam keadaan terluka bisa membuat Bunda kesakitan, sehingga momen menyusui menjadi tidak menyenangkan. Namun, Bunda pun tidak bisa menunggu hingga luka mengering dan sembuh, karena harus terus menyusui Si Kecil.

Agar Bunda tetap bisa menyusui, penggunaan nipple shield sangat dianjurkan. Dengan menggunakan alat ini, lecet dan luka puting bisa terlindungi oleh nipple shield sehingga rasa nyeri berkurang.

2. Puting datar atau landai

Umumnya, puting akan menonjol ke arah luar ketika menyusui. Hal ini akan memudahkan bayi untuk menyusu. Namun, sebagian ibu memiliki puting yang datar atau landai, sehingga bayi jadi lebih sulit untuk menyusu.

Bila Bunda mengalami kondisi ini, sebaiknya gunakan nipple shield. Ketika nipple shield dipasangkan dan Si Kecil mengisap ASI, puting Bunda bisa tertarik dan mengeluarkan ASI seperti biasa. Dengan begitu, proses menyusui bisa jadi lebih mudah.

3. Tongue-tie pada bayi

Tongue-tie atau ankyloglossia adalah kelainan yang mengakibatkan lidah bayi tidak leluasa untuk bergerak sehingga kesulitan untuk menyusu. Jika dibiarkan, kondisi ini berisiko menyebabkan bayi kekurangan ASI dan pertambahan berat badannya terganggu.

Sebenarnya tongue-tie bisa diatasi dengan operasi sederhana. Namun, sebelum operasi direncanakan, nipple shield bisa Bunda gunakan untuk membantu Si Kecil menyusu dengan baik.

4. Pelekatan mulut bayi tidak sempurna

Tidak semua bayi baru lahir mahir melakukan pelekatan mulut ketika menyusu. Padahal, pelekatan ini sangat penting agar bayi mendapatkan ASI yang cukup. Jika masalah ini terjadi pada Si Kecil, Bunda bisa membantunya dengan menggunakan nipple shield.

5. Bayi prematur

Umumnya, bayi prematur atau bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 34 minggu, belum memiliki kemampuan menghisap dan menelan yang baik. Bayi prematur biasanya akan memerlukan bantuan selang nasogastrik untuk mendapatkan ASI.

Namun, bayi prematur juga perlu berlatih menyusu secara langsung, meski aktivitas ini bisa cukup melelahkan bagi mereka. Nah, awal mula berlatih, Bunda bisa menggunakan nipple shield untuk memudahkan Si Kecil mengisap payudara.

Mengalami masalah saat menyusui sangatlah wajar, dan Bunda tidak boleh gampang menyerah. Sekarang ini ada banyak, kok, inovasi yang bisa membantu Bunda memenuhi ASI eksklusif. Salah satunya adalah nipple shield.

Agar Si Kecil bisa memperoleh ASI yang cukup, pilihlah nipple shield yang tepat dan sesuai dengan ukuran payudara Bunda. Selain itu, penting pula untuk selalu mencuci atau mensterilkan alat ini sebelum dan sesudah pemakaian, agar buah hati terlindung dari kuman.

Jika Bunda masih memiliki masalah seputar menyusui atau merasa ragu dan bingung memilih nipple shield yang baik, Bunda bisa berkonsultasi dengan konsultan laktasi untuk mendapatkan solusi yang tepat.