Saat baru menjadi orang tua, Bunda dan Ayah mungkin akan mendapat banyak informasi tentang bayi, termasuk soal mitos tidur bayi. Namun, sebelum memercayai mitos tersebut, lebih baik simak faktanya di artikel ini, yuk!

Orang tua pasti menginginkan bayinya tidur dengan nyenyak dan nyaman. Tetapi, karena salah dalam menerima informasi dan mitos yang beredar di masyarakat, tak sedikit para orang tua justru melakukan kebiasaan yang bisa mengganggu tidur bahkan berisiko menimbulkan masalah kesehatan pada bayi.

5 Mitos tentang Tidur Bayi Ini Penting Diketahui - Alodokter

Berbagai Mitos Tidur Bayi dan Faktanya

Berikut ini adalah beberapa mitos tentang tidur bayi yang banyak beredar di masyarakat:

1. Bayi perlu dibiasakan tidur miring atau menyamping

Jika Bunda dan Ayah biasa menidurkan Si Kecil dengan posisi miring atau menyamping, mulai sekarang sebaiknya hentikan kebiasaan ini ya, terutama jika Si Kecil belum berusia 1 tahun. Pasalnya, saat ia tidur miring atau menyamping, risiko posisi berubah menjadi telungkup akan meningkat.

Saat ia belum bisa mengembalikan posisinya ke posisi telentang dan ia belum mampu menahan kepalanya, maka hidung dan saluran pernapasannya bisa tertutup. Kondisi ini berisiko menyebabkan Si Kecil mengalami sindrom kematian mendadak.

Posisi tidur terbaik dan dianggap paling aman untuk bayi adalah telentang. Oleh karena itu, Bunda sebaiknya membiasakan Si Kecil untuk tidur dengan posisi telentang di tahun pertama kehidupannya.

2. Bayi tidak perlu tidur siang supaya bisa tidur cepat di malam harinya

Sebagian orang tua mungkin akan mengajak anaknya bermain atau melakukan berbagai hal di siang hari, yang bertujuan untuk mencegah sang anak tidur siang. Katanya, cara ini dipercaya akan membuat bayi tidur lebih cepat saat malam hari.

Faktanya, melakukan kegiatan bersama bayi seharian dengan tujuan untuk mencegahnya tidur siang justru akan membuatnya lebih lelah di malam hari. Bukannya tidur lelap, bayi akan cenderung jadi lebih rewel dan sulit tidur di malam harinya.

Tentu saja hal tersebut dapat membuat Bunda dan Ayah kelelahan. Jadi, untuk menghindari Si Kecil sulit tidur ketika malam, ada baiknya bila Bunda tetap membiasakan Si Kecil untuk tidur siang.

3. Bayi akan tidur sepanjang malam pada tiga bulan pertama

Bunda dan Ayah mungkin akan khawatir jika bayi tidak tidur sepanjang malam, karena terdapat mitos yang menyebutkan bayi umumnya akan tidur sepanjang malam di tiga bulan pertamanya.

Faktanya, pada tiga bulan pertamanya, bayi cenderung memiliki durasi tidur yang bervariasi, mulai dari 3–6 jam dalam sekali tidur. Bayi juga akan lebih sering bangun jika sedang lapar atau merasa tidak nyaman. Jadi, bayi tidak tidur sepanjang malam bukan berarti pertanda adanya masalah kesehatan yang dialaminya.

4. Bayi perlu segera ditenangkan ketika terbangun di malam hari

Wajar sih bila Bunda dan Ayah tidak ingin Si Kecil mengalami gangguan ketika tidur. Namun, perlu diketahui, setiap kali bayi terbangun di tengah tidur, orang tua justru disarankan untuk tidak langsung menenangkannya. Hal ini bermanfaat untuk melatih bayi menenangkan dirinya sendiri.

Meski begitu, bila dalam beberapa saat Si Kecil tidak berhasil menenangkan dirinya sendiri dan tetap menangis, barulah Bunda dan Ayah bisa melakukan berbagai cara untuk menenangkannya, seperti menggendongnya atau membacakan dongeng, agar ia kembali tertidur pulas.

5. Bayi yang baru lahir tidak memerlukan jadwal tidur

Tidak sedikit orang tua yang percaya bahwa bayi yang baru lahir tidak perlu dilatih untuk memiliki jadwal tidur yang teratur. Padahal, anggapan ini adalah mitos belaka yang perlu diluruskan.

Faktanya, menerapkan jadwal tidur sejak bayi baru lahir sangat baik untuk melatihnya agar bisa tidur teratur ketika ia mulai bertambah usia. Hal ini juga akan menguntungkan bagi Bunda dan Ayah, karena Si Kecil bisa memiliki pola tidur yang sama, sehingga Bunda dan Ayah tidak perlu begadang untuk menjaganya.

Nah, itulah berbagai mitos tidur bayi beserta faktanya yang perlu Bunda dan Ayah tahu. Jadi, jika nanti Bunda atau Ayah kembali menemukan suatu mitos terkait bayi atau hal kesehatan lainnya yang dirasa ‘aneh’, jangan langsung percaya, ya. Sebaiknya, tanyakan ke dokter untuk mendapatkan informasi yang tepat.