Pantangan makanan setelah operasi kuret penting untuk diketahui agar proses pemulihan berjalan lancar dan risiko komplikasi bisa ditekan. Selain itu, memilih makanan yang tepat juga dapat membantu tubuh lebih cepat pulih dan mencegah masalah pencernaan yang sering terjadi setelah prosedur ini.

Setelah menjalani operasi kuret, tubuh membutuhkan waktu untuk pulih. Selama masa pemulihan, saluran cerna sering kali menjadi lebih sensitif dan daya tahan tubuh menurun. Oleh karena itu, pola makan harus benar-benar diperhatikan, termasuk menghindari pantangan makanan setelah operasi kuret. Hal ini penting agar tidak memperlambat proses penyembuhan atau menimbulkan keluhan tambahan, seperti sembelit atau infeksi.

5 Pantangan Makanan setelah Operasi Kuret - Alodokter

Operasi kuret adalah tindakan medis yang dilakukan untuk mengangkat jaringan pada rahim, biasanya sebagai penanganan keguguran atau untuk kebutuhan diagnosis dan pengobatan tertentu. Meski prosedurnya tergolong aman, pasien tetap harus menjaga asupan makanan agar tidak memperberat kerja saluran pencernaan dan mempercepat pemulihan.

Beragam Pantangan Makanan Setelah Operasi Kuret

Selama masa pemulihan, ada beberapa jenis makanan  yang sebaiknya dihindari untuk mencegah gangguan pencernaan dan mempercepat proses penyembuhan. 

Berikut ini adalah beberapa pantangan makanan setelah operasi kuret yang perlu dihindari:

1. Makanan tinggi lemak jenuh

Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi, seperti gorengan, makanan cepat saji, dan daging berlemak, dapat memperlambat proses pencernaan. Lemak jenuh membuat kerja usus lebih berat dan sering kali menyebabkan rasa begah serta sembelit, apalagi saat tubuh sedang dalam masa pemulihan.

Selain itu, konsumsi makanan berlemak juga dapat meningkatkan risiko peradangan. Kondisi ini bisa memperlambat penyembuhan jaringan rahim pascakuret dan menyebabkan keluhan pencernaan lain, seperti mual atau kembung, yang akan mengganggu kenyamanan selama proses pemulihan.

2. Makanan bersantan 

Santan kental sering kali memicu iritasi pada lambung. Jika dikonsumsi setelah operasi kuret, makanan ini dapat meningkatkan risiko perut kembung, diare, atau bahkan memperberat proses penyembuhan luka di dalam rahim.

Reaksi saluran cerna yang sensitif  operasi membuat tubuh lebih rentan terhadap keluhan pencernaan akibat santan. Oleh karena itu, sebaiknya pilih makanan dengan bumbu ringan dan hindari penggunaan santan pekat hingga kondisi benar-benar pulih.

3. Makanan pedas 

Makanan pedas, seperti sambal, makanan berbumbu cabai, atau hidangan berbumbu rempah-rempah tajam rentan menimbulkan iritasi pada lambung dan usus yang sensitif. Akibatnya, rasa nyeri perut atau diare dapat muncul dan membuat proses pemulihan menjadi lebih lama.

Rempah-rempah yang terlalu tajam juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut. Hal ini sebaiknya dihindari sampai tubuh betul-betul pulih dan saluran cerna kembali normal seperti semula.

4. Makanan olahan dan instan

Makanan olahan, seperti sosis, nugget, daging kalengan, atau mie instan biasanya tinggi garam, pengawet, serta bahan tambahan lain. Tingginya kadar zat aditif ini tidak hanya dapat memperberat kerja ginjal, tetapi juga memicu retensi cairan dan sembelit.

Selain itu, makanan instan umumnya rendah serat dan nutrisi penting yang diperlukan untuk mendukung proses pemulihan. Jika dikonsumsi terlalu sering, tubuh bisa kekurangan zat gizi yang dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan setelah operasi.

5. Produk susu tinggi lemak 

Produk susu tinggi lemak, seperti keju, susu full cream, dan es krim, dapat menyebabkan perut kembung serta memperlambat gerakan usus, terutama bagi yang sensitif terhadap laktosa. Kondisi ini bisa membuat pencernaan terasa tidak nyaman selama masa pemulihan.

Selain itu, makanan dengan gula tinggi seperti kue, donat, dan permen juga tidak disarankan. Konsumsi gula berlebihan dapat menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko inflamasi yang dapat menghambat pemulihan luka pascakuret.

Sebagai tambahan, selalu perhatikan juga minuman yang dikonsumsi. Sebaiknya pilih air putih dan hindari minuman berenergi, minuman tinggi gula, atau minuman yang belum jelas keamanannya sampai dokter memberi izin.

Mendukung proses penyembuhan setelah operasi kuret tidak hanya soal menghindari makanan tertentu, tapi juga memperhatikan pola makan sehari-hari. Untuk membantu mempercepat pemulihan pascaoperasi kuret, ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi, yaitu:

  • Konsumsi makanan tinggi serat, seperti kacang-kacangan, buah apel, pir, labu, ubi jalar, bayam, dan sayuran hijau, untuk membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.
  • Konsumsi protein, seperti telur, ikan, dada ayam, dan tahu, untuk membantu mempercepat penyembuhan luka dan menjaga daya tahan tubuh.
  • Konsumsi sumber karbohidrat, seperti nasi, jagung, atau gandum

Pemulihan setelah operasi kuret memang membutuhkan perhatian khusus, termasuk soal makanan. Menghindari makanan yang bisa memperlambat pemulihan atau menimbulkan keluhan pencernaan harus menjadi prioritas selama beberapa waktu setelah prosedur.

Jika Anda masih ragu atau memiliki pertanyaan lain seputar pantangan makanan setelah operasi kuret, Anda bisa mengonsultasikannya ke dokter. Konsultasi ini bisa dilakukan secara praktis dan mudah melalui fitur Chat Bersama Dokter di ALODOKTER.