Pemberlakukan sistem kerja work from home (WFH) atau remote tentu punya tantangan tersendiri, termasuk bagi ibu pekerja. Bagi sebagian ibu pekerja, situasi ini bisa menjadi tantangan yang cukup berat. Nah, agar tidak keteteran, beragam tips di artikel ini boleh dicoba.

Walau terkesan bisa seharian di rumah, menjadi ibu pekerja yang harus menjalani work from home bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Pasalnya, Bunda harus menyelesaikan pekerjaan kantor di rumah sekaligus mengurus buah hati, melayani suami yang juga WFH, dan melakukan pekerjaan rumah.

5 Tips Sukses Work from Home bagi Ibu Pekerja - Alodokter

Tips Sukses Work from Home bagi Ibu Pekerja

Walau bisa berada di rumah terus-menerus, WFH nyatanya bisa sangat melelahkan, lho. Pekerjaan yang Bunda lakukan akan terasa berlipat ganda karena tidak ada lagi batas waktu dan tempat. Selain itu, Si Kecil juga bisa mengalihkan perhatian Bunda untuk fokus menyelesaikan pekerjaan kantor.

Nah, agar bisa menyelesaikan semua pekerjaan tersebut, ada 5 tips yang bisa Bunda terapkan, yaitu:

1. Bangun lebih pagi

Tips pertama sukses work from home bagi ibu pekerja adalah bangun lebih awal. Penting bagi Bunda untuk bangun sebelum Si Kecil bangun agar pekerjaan rumah bisa tuntas tanpa gangguan darinya.

Sambil menunggu Si Kecil bangun, Bunda bisa menyicil pekerjaan rumah, seperti mencuci dan memasak. Selain itu, sempatkan untuk sarapan pagi ya, Bun. Sarapan pagi dengan tenang bisa menjadi momen untuk mengumpulkan semangat Bunda menghadapi hari.

2. Buat jadwal terperinci

Selain bangun lebih pagi, penting bagi Bunda untuk membuat jadwal terperinci agar apa yang akan Bunda lakukan bisa terorganisir dengan baik dan tidak berantakan, serta tidak ada yang tertunda maupun terlupakan. Setiap bangun tidur, tulis daftar pekerjaan yang ingin Bunda lakukan.

Bila perlu, tetapkan target waktu pekerjaan itu selesai. Namun, buatlah target yang realistis dan tidak membebankan Bunda, ya.

3. Pastikan ada tempat bekerja yang nyaman

Memiliki tempat khusus dan nyaman untuk bekerja juga bisa membantu Bunda sukses melakukan WFH. Hal ini karena bekerja 1 ruangan dengan bayi atau balita bisa memecah konsentrasi Bunda atau membuat Bunda malas untuk mengerjakan pekerjaan kantor.

Selain itu, bekerja dengan posisi duduk yang tidak nyaman, seperti duduk di atas kasur atau lantai selama beberapa jam, bisa menimbulkan sakit punggung yang tentunya dapat menurunkan produktivitas Bunda selama WFH.

4. Bekerja sama dengan suami atau anggota keluarga lainnya

Selama bekerja di rumah, serangkaian meeting dan pertemuan virtual mungkin akan dilakukan. Walau Bunda bisa menangani semuanya, penting bagi Bunda untuk bekerja sama dengan suami bila ia juga melakukan WFH. Tujuannya adalah agar Si Kecil tidak mengganggu konsentrasi Bunda saat pertemuan penting berlangsung.

Jika suami tidak bekerja dari rumah, Bunda bisa meminta tolong anggota keluarga lainnya, misalnya orang tua Bunda. Jika pekerjaan Bunda sangat menumpuk, sesekali menitipkan Si Kecil kepada orang tua atau saudara bukanlah hal yang buruk, kok.

Selain itu, Bunda juga bisa mempekerjakan pengasuh untuk menjaga Si Kecil selagi Bunda menyelesaikan semua pekerjaan.

5. Luangkan waktu istirahat

Agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik, Bunda juga membutuhkan waktu istirahat untuk makan siang atau bersantai sejenak guna meregangkan otot-otot yang tegang selama bekerja.

Bila waktu istirahat agak panjang, Bunda bisa memanfaatkannya untuk tidur siang sebentar. Namun, jangan lupa untuk memasang alarm agar tidak terlalu lama tidur.

Itulah sederet tips sukses work from home bagi para ibu pekerja yang bisa Bunda terapkan. Kendati bisa menyelesaikan semua tugas dengan baik, bekerja dari rumah dapat meningkatkan stres, lho.

Jadi, agar pekerjaan dan kehidupan rumah tangga bisa berjalan seiringan, penting bagi Bunda untuk tidak bekerja melebihi jam kerja dan tetap meluangkan waktu untuk family time, ya.

Jika Bunda merasa sangat lelah dan ingin rehat sejenak dari semua aktivitas, jangan ragu untuk mengambil cuti tahunan agar bisa beristirahat. Bunda juga bisa melepas penat dengan curhat kepada teman atau psikolog agar beban pikiran Bunda berkurang.