Cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan merupakan informasi penting bagi pasangan yang ingin menunda kehadiran anak, mengatur keluarga, atau menjaga kesehatan. Dengan memahami berbagai metode yang tersedia, Anda dan pasangan dapat merencanakan keluarga dengan lebih nyaman dan terencana.

Banyak pasangan memiliki alasan sendiri untuk menunda atau menghindari kehamilan. Beberapa alasan tersebut bisa berkaitan dengan perencanaan keluarga, kondisi kesehatan, kesiapan mental, atau pertimbangan ekonomi.

6 Cara Berhubungan Intim yang Tidak Mengakibatkan Kehamilan - Alodokter

Untungnya, ada beragam cara yang dapat dilakukan agar hubungan intim tetap terjalin erat tanpa perlu khawatir akan kehamilan yang tidak direncanakan. Penting untuk memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda, agar tetap aman dan merasa tenang saat berhubungan.

Pilihan Cara Berhubungan Intim yang Tidak Mengakibatkan Kehamilan

Berikut ini beberapa metode yang bisa dipilih agar hubungan intim tidak menyebabkan kehamilan. Setiap metode memiliki tingkat efektivitas dan pertimbangan yang berbeda:

1. Menggunakan kondom

Kondom adalah alat kontrasepsi yang mudah didapat dan efektif untuk mencegah kehamilan. Kondom bekerja dengan cara menahan sperma agar tidak masuk ke dalam rahim saat berhubungan intim, sehingga sperma tidak bisa bertemu dengan sel telur. 

Selain itu, kondom juga dapat melindungi Anda dari infeksi menular seksual. Pastikan kondom digunakan dengan benar sejak awal hingga akhir hubungan intim agar perlindungan maksimal.

2. Mengonsumsi pil KB

Pil KB mengandung hormon yang mencegah terjadinya pembuahan. Pil ini bekerja dengan cara mencegah ovarium melepaskan sel telur (ovulasi), serta mengentalkan lendir di leher rahim sehingga sperma sulit mencapai sel telur. 

Selain itu, pil KB juga dapat mengubah lapisan dinding rahim agar tidak mudah ditempeli sel telur yang telah dibuahi. Pil ini harus diminum setiap hari sesuai jadwal untuk memastikan efektivitasnya tetap tinggi. Jika digunakan secara konsisten, tingkat keberhasilannya sangat tinggi.

3. Memakai alat kontrasepsi lain

Pilihan kontrasepsi lain meliputi IUD (alat kontrasepsi dalam rahim), implan, atau cincin vagina. Masing-masing alat kontrasepsi ini memiliki cara kerja yang berbeda, tetapi secara umum, alat kontrasepsi modern bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan sel telur. 

Dengan begitu, peluang terjadinya kehamilan menjadi sangat kecil. Setiap alat kontrasepsi memiliki masa pakai dan efek samping yang berbeda, sehingga sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

4. Seks nonvaginal

Hubungan intim tanpa penetrasi ke vagina, seperti seks oral atau seks anal, tidak menyebabkan kehamilan karena sperma tidak masuk ke dalam rahim. Namun, metode ini tetap dapat memberikan keintiman fisik dan emosional antara pasangan, sehingga sering menjadi alternatif bagi yang ingin menunda kehamilan.

Meski begitu, seks nonvaginal juga memiliki risiko efek samping, seperti kemungkinan tertular infeksi menular seksual (IMS) jika tidak menggunakan pelindung, seperti kondom, atau jika salah satu pasangan terinfeksi.

5. Memantau masa subur

Metode alami ini dilakukan dengan mempelajari siklus menstruasi dan menghindari hubungan intim pada masa subur. Masa subur umumnya terjadi sekitar 10–16 hari sebelum menstruasi berikutnya, atau biasanya jatuh di pertengahan siklus menstruasi

Sebagai contoh, jika siklus menstruasi Anda berlangsung selama 28 hari, masa subur biasanya terjadi antara hari ke-10 sampai hari ke-16 setelah hari pertama menstruasi terakhir. Pada masa inilah sel telur dilepaskan dari ovarium dan kemungkinan terjadinya pembuahan sangat tinggi. Oleh karena itu, hindari hubungan intim tanpa alat kontrasepsi pada masa subur jika Anda ingin mencegah kehamilan.

Namun, perlu diketahui bahwa efektivitas metode ini tidak 100% efektif dan sangat bergantung pada keteraturan siklus dan ketelitian dalam memantau masa subur. Jika siklus tidak teratur, risiko kehamilan tetap tinggi.

6. Ejakulasi di luar (withdrawal)

Metode ini dilakukan dengan menarik penis keluar dari vagina sebelum ejakulasi agar sperma tidak masuk ke dalam vagina. Namun, efektivitasnya rendah, karena cairan pra-ejakulasi juga dapat mengandung sperma. Risiko kehamilan tetap ada meski terlihat lebih “alami”.

Bagi pasangan yang menginginkan perlindungan lebih tinggi dan konsisten, penggunaan alat kontrasepsi modern bisa menjadi pilihan yang lebih andal. Pil KB, IUD, kondom, atau metode kontrasepsi jangka panjang lainnya terbukti memiliki efektivitas tinggi dalam mencegah kehamilan, selama digunakan dengan benar dan sesuai anjuran.

Jika Anda masih bingung menentukan metode yang paling sesuai, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan saran dan informasi yang lebih jelas. Dengan metode yang tepat, Anda dan pasangan bisa merencanakan keluarga dengan lebih nyaman dan aman.