Ciri plasenta terlepas sering kali muncul secara tiba-tiba dan bisa membahayakan ibu maupun janin dalam kandungan. Kondisi yang secara medis dikenal sebagai solusio plasenta ini perlu segera mendapatkan penanganan medis agar terhindar dari komplikasi serius.

Pada masa kehamilan, plasenta berperan sebagai penyalur oksigen dan nutrisi penting dari ibu ke janin. Jika solusio plasenta atau plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya, maka aliran oksigen dan nutrisi ke janin pun akan terganggu.

6 Ciri Plasenta Terlepas yang Perlu Diketahui Ibu Hamil - Alodokter

Solusio plasenta sangat berisiko baik bagi ibu maupun janin, sehingga sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk mengenali ciri-ciri plasenta terlepas dan segera mencari pertolongan medis apabila mengalami gejala tersebut.

Ciri-Ciri Plasenta Terlepas

Berikut ini adalah ciri-ciri plasenta terlepas yang perlu diketahui:

1. Nyeri perut hebat dan mendadak

Nyeri perut akibat solusio plasenta biasanya muncul tiba-tiba, terasa sangat kuat, dan seringkali tidak berkurang dengan perubahan posisi tubuh. Rasa nyeri dapat terjadi di satu sisi atau seluruh bagian bawah perut. 

Berbeda dengan kontraksi persalinan, nyeri pada solusio plasenta bersifat menetap dan semakin lama semakin berat.

2. Kram perut terus-menerus

Saat plasenta terlepas, ibu hamil dapat merasakan perut atau rahim menjadi sangat kencang, keras seperti papan, dan terasa tegang saat diraba. Ciri plasenta terlepas ini umumnya terjadi akibat penumpukan darah di balik plasenta yang terlepas.

Kadang-kadang, ketegangan ini sulit dibedakan dari kontraksi biasa, tetapi pada solusio plasenta, perut tetap keras dan tegang tanpa jeda.

3. Perdarahan dari jalan lahir

Salah satu ciri plasenta terlepas lainnya adalah perdarahan ringan hingga berat dari vagina. Namun, pada beberapa kasus tertentu, darah bisa tertahan di balik plasenta sehingga tidak selalu tampak keluar dari vagina.

4. Rahim terasa sangat kencang atau keras

Jika diraba, perut ibu hamil bisa terasa sangat tegang atau sekeras papan. Ciri plasenta terlepas ini umumnya terjadi akibat darah yang terkumpul di balik plasenta.

5. Gerakan janin berkurang atau menghilang

Plasenta yang terlepas menyebabkan suplai oksigen ke janin terganggu. Akibatnya, ibu hamil bisa merasakan gerakan janin menjadi jauh lebih sedikit, bahkan tidak terasa sama sekali. Hal ini merupakan tanda bahaya yang harus segera ditangani.

6. Tanda syok pada ibu hamil

Jika terjadi perdarahan yang cukup banyak, ibu hamil bisa mengalami syok yang ditandai dengan beberapa keluhan, seperti pusing, lemas, jantung berdebar, kulit pucat, hingga pingsan.

Ciri Plasenta Terlepas dan Pencegahannya

Solusio plasenta biasanya tidak dapat sepenuhnya dicegah, karena penyebab pastinya belum selalu diketahui. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan guna mengurangi risiko terjadinya plasenta terlepas, di antaranya:

  • Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Menghindari merokok, konsumsi alkohol, dan obat-obatan terlarang.
  • Tidak melakukan aktivitas berat atau menghindari risiko benturan pada perut.
  • Mengontrol tekanan darah guna mencegah terjadinya preeklamsia dan hipertensi kehamilan.

Kapan Harus Segera ke Dokter atau Rumah Sakit

Jika ibu hamil mengalami satu atau lebih ciri plasenta terlepas di atas, segeralah kunjungi dokter atau mencari pertolongan medis ke IGD di rumah sakit terdekat. Jangan menunda apabila:

  • Terjadi nyeri perut mendadak yang hebat
  • Perdarahan dari vagina
  • Perut terasa sangat keras atau tegang
  • Gerakan janin berkurang atau tidak terasa sama sekali

Penanganan cepat sangat berperan dalam menyelamatkan nyawa ibu dan janin. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti pemantauan detak jantung janin, USG, maupun tes darah untuk memastikan diagnosis dan menentukan langkah penanganan yang paling tepat, misalnya observasi ketat, transfusi darah, hingga persalinan darurat.