Dampak merokok bagi remaja tidak hanya mengancam kesehatan tubuh, tetapi juga dapat memengaruhi prestasi akademik. Soalnya, rokok mengandung zat kimia yang dapat merusak organ tubuh serta menimbulkan kecanduan sehingga pada beberapa kasus remaja jadi sulit fokus saat belajar.
Merokok merupakan kebiasaan buruk yang sering dilakukan oleh hampir semua kalangan, termasuk remaja. Biasanya, remaja yang melakukan kebiasaan ini dipicu oleh rasa penasaran dan terpengaruh dari lingkungan sekitarnya. Padahal, rokok menyimpan sejumlah dampak negatif, terutama bagi kesehatan.
Dampak merokok bagi remaja ini tidak luput dari berbagai zat berbahaya yang terkandung, seperti nikotin, tar, dan karbon monoksida. Kandungan tersebut mampu menimbulkan kecanduan, merusak organ tubuh, hingga memicu kanker dalam jangka panjang karena bersifat karsinogenik.
Berbagai Dampak Merokok bagi Remaja yang Perlu Diwaspadai
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai dampak merokok bagi remaja yang perlu diketahui:
1. Menurunkan prestasi belajar
Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa rokok mengandung zat berbahaya, termasuk nikotin, yang memicu ketergantungan. Efek candu yang diberikan dapat menghilangkan fokus dalam belajar sehingga prestasi akademik rentan menurun.
Selain itu, kebiasaan merokok yang dipengaruhi oleh lingkungan teman-teman juga dapat memicu remaja bolos atau tidak hadir di sekolah. Dengan begitu, kinerja belajar, absensi di sekolah, dan prestasinya dapat terganggu.
2. Mengganggu kekuatan otot dan tulang
Kebiasaan merokok pada remaja dapat mengganggu kekuatan fungsi otot dan tulang. Hal ini karena nikotin yang terkandung di dalam rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga aliran darah dan oksigen ke otot dan tulang jadi terganggu.
Hal ini bisa menurunkan kepadatan tulang dan membuat remaja bisa mengalami kelelahan otot dan nyeri otot saat berolahraga. Selain itu, risiko terkena cedera, seperti patah tulang, juga akan lebih tinggi.
3. Merusak organ paru-paru
Paru-paru sehat memiliki jaringan yang elastis dan bersih sehingga pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam sistem pernapasan berjalan lancar. Namun, kebiasaan merokok dapat menyebabkan kerusakan organ paru-paru akibat paparan zat berbahaya di dalamnya.
Berbagai bahan kimia yang terhirup dari asap rokok, seperti nikotin dan tar, akan memicu peradangan dan merusak jaringan paru-paru, sehingga pertukaran oksigen di paru-paru jadi berkurang. Ini ditandai dengan lendir yang lebih banyak di saluran napas, sering batuk, dan napas terasa pendek-pendek atau sesak napas.
4. Mengganggu kesehatan mulut
Beberapa gangguan kesehatan pada mulut juga menjadi dampak merokok bagi remaja. Ini karena zat berbahaya yang terkandung dalam rokok dapat memicu perubahan warna gigi menjadi kuning, penumpukan plak, bau mulut tidak sedap, dan peningkatan risiko terkena penyakit gusi.
Jika dibiarkan, kebiasaan ini dapat menyebabkan masalah serius, seperti gigi tanggal atau penyakit gusi kronis.
5. Meningkatkan risiko terkena penyakit jantung
Kerusakan pada jantung dan pembuluh darah merupakan salah satu dampak merokok bagi remaja yang bisa mengancam nyawa. Kandungan nikotin di dalam rokok mampu merangsang sistem saraf yang dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan pembuluh darah menyempit sehingga tekanan darah meningkat.
Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah. Kondisi tersebut lama-kelamaan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke.
6. Meningkatkan risiko terkena penyakit kanker
Dampak merokok bagi remaja yang tidak kalah mengkhawatirkan adalah meningkatkan risiko terkena penyakit kanker. Hal ini tentunya tidak terlepas dari sejumlah zat kimia berbahaya yang memicu kanker, seperti tar, nikotin, formaldehida, benzena, dan nitrosamin.
Berbagai kandungan tersebut yang menumpuk di dalam tubuh sejak merokok di masa remaja akan menyebabkan peradangan dan merusak sel-sel dalam tubuh, sehingga memicu terjadinya berbagai jenis penyakit kanker, seperti kanker paru-paru, kanker mulut, dan kanker tenggorokan.
Selain rokok batangan, remaja juga suka mengisap rokok elektrik (vape). Baik rokok batangan maupun rokok elektrik (vape) sama-sama memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh karena mengandung zat berbahaya, salah satunya nikotin.
Beberapa dampak merokok bagi remaja mungkin tidak dirasakan saat ini karena organ tubuh remaja masih berkembang. Namun, dampak tersebut baru akan terasa dalam jangka panjang. Selain itu, remaja yang merokok tidak jarang mendapatkan stigma sosial kurang baik di masyarakat.
Pada beberapa kasus, remaja yang gemar merokok akan mengalami gangguan kecemasan dan menimbulkan rasa penasaran untuk mencoba hal lainnya.
Oleh karena itu, berhenti merokok menjadi salah satu upaya yang bisa diterapkan agar dampak merokok bagi remaja dapat dicegah. Agar upaya ini berhasil, remaja perlu konsisten untuk tidak merokok dan berkeyakinan penuh dalam menjalaninya. Alihkan kebiasaan merokok dengan aktivitas atau hobi positif lainnya, ya.
Selain itu, peran keluarga juga penting dalam memberikan edukasi dan teladan yang tepat terkait bahaya dan dampak negatif dari merokok di usia remaja. Hal ini tidak hanya menyelamatkan diri remaja, tetapi juga nyawa banyak orang lainnya yang tidak merokok. Pasalnya, perokok pasif atau orang sekitar yang menghirup asap rokok juga berisiko mengalami gangguan kesehatan yang sama dengan perokok itu sendiri.
Bila Ayah dan Bunda memiliki anak remaja yang diduga mengalami kecanduan merokok serta mulai terlihat dampaknya terhadap kesehatan, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter, ya. Konsultasi dapat dilakukan secara cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter. Dengan begitu, dokter dapat memberikan penanganan yang tepat dan memberikan pendekatan untuk cara berhenti merokok pada remaja.