Efek samping berhubungan saat haid kerap membuat pasangan ragu untuk melakukannya. Selain faktor kebersihan, memang ada efek samping lain yang perlu diwaspadai. Namun, tak perlu terlalu khawatir karena efek samping ini bisa dicegah dengan menerapkan cara berhubungan saat haid yang aman.
Ingin melakukan hubungan seksual ketika haid sebenarnya bukanlah hal yang salah. Dari segi medis, berhubungan seks saat menstruasi bahkan diperbolehkan. Namun, beberapa wanita mungkin tetap saja merasa takut saat melakukan hubungan seks di tengah masa menstruasi.

Jika ingin melakukan hubungan seks saat haid, sebaiknya pahami terlebih dahulu beberapa efek samping yang dapat muncul, termasuk terkena penyakit menular seksual. Dengan begitu, beberapa langkah pencegahan pun bisa dilakukan.
Efek Samping Berhubungan Saat Haid
Berhubungan seksual saat haid memang aman dilakukan menurut kacamata medis, tetapi tetap ada beberapa efek samping yang harus diwaspadai. Berikut adalah beberapa efek samping berhubungan saat haid:
1. Penyakit menular seksual
Salah satu efek samping berhubungan saat haid adalah meningkatkan risiko tertular penyakit menular seksual (PMS). Hal ini karena meskipun darah haid itu sendiri tidak berbahaya, ada virus yang lebih rentan ditularkan melalui darah seperti HIV dan hepatitis.
Beberapa PMS yang lebih berisiko ditularkan ketika berhubungan saat haid termasuk HIV, hepatitis, dan herpes.
2. Kehamilan
Anda mungkin mengira melakukan hubungan seksual saat haid tidak akan menyebabkan kehamilan. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Kehamilan masih mungkin terjadi sebagai efek samping berhubungan saat haid, meskipun sangat jarang.
Meningkatnya peluang kehamilan ini bisa terjadi tergantung waktu dilakukannya hubungan intim maupun teratur atau tidaknya siklus menstruasi nih.
Perlu diketahui, sperma dapat hidup di dalam tubuh selama 7 hari. Jika Anda berhubungan seksual di akhir periode haid dan memiliki siklus menstruasi 22 hari, ada kemungkinan sperma masih berada di saluran reproduksi lalu membuahi sel telur yang dikeluarkan saat ovulasi.
3. Infeksi jamur vagina
PH vagina normalnya berada di antara 3,8 hingga 5,0. Memasuki periode menstruasi, pH vagina menjadi lebih rendah atau menjadi lebih basa. Kondisi ini akan memudahkan jamur hidup dan berkembang biak kemudian menginfeksi saluran reproduksi wanita.
Gejala infeksi jamur vagina mungkin akan terjadi di minggu pertama menstruasi. Nah, melakukan hubungan seksual akan memperparah gejala yang timbul. Gejala efek samping berhubungan saat haid ini meliputi keputihan yang menyerupai gumpalan keju serta gatal, nyeri, dan kemerahan di area sekitar vulva.
4. Vagina kering
Berhubungan saat haid bisa saja lebih terasa nyaman dan minim rasa sakit karena darah menstruasi dapat menjadi pelumas alami. Namun, hal ini bisa saja tidak berlaku pada wanita yang menggunakan tampon ketika menstruasi.
Penggunaan tampon, terutama hingga sesaat sebelum berhubungan, dapat meningkatkan risiko vagina kering. Hal ini bisa terjadi karena tampon dapat menampung darah menstruasi sekaligus menyerap pelumas alami vagina yang berada sekitar leher rahim.
Meski begitu, hal ini bisa dicegah dengan menggunakan produk pelumas saat berhubungan intim ketika haid kok.
5. Infeksi saluran kemih
Salah satu efek samping berhubungan saat haid adalah meningkatnya risiko terjadinya infeksi saluran kemih (ISK). Hal ini bisa terjadi karena letak lubang kencing dan vagina yang berdekatan dapat meningkatkan risiko penyebaran bakteri dalam darah haid ke dalam saluran kemih, terutama saat berhubungan intim.
Meski begitu, perlu diketahui bahwa hubungan intim saat haid tidak selalu berujung pada ISK ya.
6. Endometriosis
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa berhubungan intim saat menstruasi dapat meningkatkan risiko endometriosis, meskipun buktinya masih terbatas. Hal ini ada kaitannya dengan menstruasi retrograde, yakni fenomena mengalirnya darah haid kembali ke rongga panggul melalui saluran indung telur, padahal darah tersebut harusnya keluar melalui vagina.
Nah, kembalinya darah ke rongga panggul ini dapat meningkatkan risiko terbentuknya endometriosis di luar dinding rahim.
Tips untuk Mencegah Efek Samping Berhubungan Saat Haid
Meskipun tidak dilarang secara medis, berhubungan badan saat haid dapat menimbulkan beberapa efek samping. Untuk menghindarinya, Anda dapat melakukan berbagai tips agar berhubungan saat haid tetap nyaman dan lebih aman.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk mencegah efek samping berhubungan saat haid:
- Komunikasikan dengan pasangan jika merasa tidak nyaman melakukan hubungan seks saat haid.
- Lepas tampon sebelum berhubungan intim saat mens, jika terbiasa menggunakannya.
- Gunakan handuk sebagai alas di atas permukaan kasur untuk menghindari darah mens mengotori sprei.
- Gunakan kondom saat melakukan hubungan seksual.
- Lakukan hubungan seks menjelang akhir periode menstruasi, ketika darah yang keluar sedikit.
- Lakukan posisi misionaris dengan kedua kaki terbuka untuk mengurangi keluarnya darah selama berhubungan saat haid.
Efek samping berhubungan saat haid mungkin saja terjadi. Namun, bukan berarti Anda tidak boleh melakukannya. Anda hanya perlu melakukan beberapa langkah pencegahan dan menerapkan perilaku seksual yang aman agar terhindar dari risiko tertular penyakit maupun infeksi menular seksual.
Bila Anda merasakan efek samping berhubungan saat haid atau memiliki kondisi yang membuat hubungan seks saat haid terasa tidak aman, jangan ragu untuk Chat Bersama Dokter untuk menyampaikan keluhan tersebut dengan nyaman dan praktis.