Efek samping berhubungan saat haid terjadi karena adanya kontak dengan darah menstruasi. Namun, tidak perlu khawatir, karena beberapa efek samping ini bisa dicegah.

Ingin melakukan hubungan seksual ketika haid sebenarnya bukanlah hal yang salah. Dari segi medis, berhubungan seks saat menstruasi bahkan diperbolehkan. Namun, beberapa wanita mungkin tetap saja merasa takut saat melakukan hubungan seks di tengah masa menstruasi.

6 Efek Samping Berhubungan Saat Haid - Alodokter

Jika ingin melakukan hubungan seks saat haid, sebaiknya pahami terlebih dahulu beberapa efek samping yang dapat muncul, termasuk terkena penyakit menular seksual. Dengan begitu, beberapa langkah pencegahan pun bisa dilakukan.

Efek Samping Berhubungan Saat Haid

Berhubungan seksual saat haid memang aman dilakukan menurut kacamata medis, tetapi tetap ada beberapa efek samping yang harus diwaspadai. Berikut adalah beberapa efek samping berhubungan saat haid:

1. Penyakit menular seksual

Salah satu efek samping berhubungan saat haid adalah meningkatkan risiko tertular penyakit menular seksual (PMS). Hal ini karena virus yang berada dalam darah haid lebih mungkin ditularkan ke pasangan. Beberapa PMS yang lebih berisiko ditularkan ketika berhubungan saat haid termasuk HIV, hepatitis, dan herpes.

2. Kehamillan

Anda mungkin mengira melakukan hubungan seksual saat haid tidak akan menyebabkan kehamilan. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Kehamilan masih mungkin terjadi sebagai efek samping berhubungan saat haid, meskipun sangat jarang.

Waktu melakukan hubungan seks dan siklus menstruasi yang pendek maupun tidak teratur menjadi faktor penentu peluang kehamilan.

Perlu diketahui jika sperma dapat hidup di dalam tubuh selama 7 hari. Jika Anda berhubungan seksual di akhir periode haid dan memiliki siklus menstruasi 22 hari, ada kemungkinan sperma masih berada di saluran reproduksi, lalu membuahi sel telur yang dikeluarkan saat ovulasi.

3. Infeksi jamur vagina

PH vagina normalnya berada di antara 3,8 hingga 5,0. Memasuki periode menstruasi, pH vagina menjadi lebih rendah atau menjadi lebih basa. Kondisi ini akan memudahkan jamur hidup dan berkembang biak kemudian mengifeksi saluran reproduksi wanita.

Gejala infeksi jamur vagina mungkin akan terjadi di minggu pertama menstruasi. Nah, melakukan hubungan seksual akan memperparah gejala yang timbul. Gejala efek samping berhubungan saat haid ini meliputi keputihan yang menyerupai gumpalan keju serta gatal, nyeri, dan kemerahan di area sekitar vulva.

4. Vagina kering

Berhubungan saat haid bisa mengurangi penggunaan pelumas karena darah menstruasi dapat menjadi pelumas alami. Namun, berbeda halnya dengan wanita yang terbiasa menggunakan tampon ketika menstruasi.

Penggunaan tampon, terutama hingga sesaat sebelum berhubungan, akan menyebabkan vagina menjadi kering. Hal ini terjadi karena tampon mampu menampung darah menstruasi, sekaligus menyerap pelumas alami yang berada sekitar di leher rahim.

5. Infeksi saluran kemih

Efek samping berhubungan saat haid lainnya adalah lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih (ISK). Letak lubang kencing dan vagina yang berdekatan akan meningkatkan risiko penyebaran bakteri dalam darah haid selama menstruasi, terutama saat berhubungan intim.

6. Endometriosis

Penelitian menunjukkan bahwa berhubungan seksual saat menstruasi dapat meningkatkan risiko terjadinya endometriosis. Berhubungan seks saat menstruasi bisa membuat darah mens kembali ke rongga perut (menstruasi retrograde), sehingga memungkinkan terbentuknya endometriosis yang terdapat di luar dinding rahim.

Tips untuk Mencegah Efek Samping Berhubungan Saat Haid

Meskipun tidak dilarang secara medis, berhubungan badan saat haid dapat menimbulkan beberapa efek samping. Untuk menghindarinya, Anda dapat melakukan berbagai tips agar berhubungan saat haid tetap nyaman dan lebih aman.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk mencegah efek samping berhubungan saat haid:

  • Komunikasikan dengan pasangan jika merasa tidak nyaman melakukan hubungan seks saat haid.
  • Lepas tampon sebelum berhubungan intim saat mens, jika terbiasa menggunakannya.
  • Gunakan handuk sebagai alas di atas permukaan kasur untuk menghindari darah mens mengotori sprei.
  • Gunakan kondom saat melakukan hubungan seksual.
  • Lakukan hubungan seks menjelang akhir periode menstruasi, ketika darah yang keluar sedikit.
  • Lakukan posisi misionaris dengan kedua kaki terbuka untuk mengurangi keluarnya darah selama berhubungan saat haid.

Efek samping berhubungan saat haid mungkin saja terjadi. Namun, bukan berarti Anda tidak boleh melakukannya. Anda hanya perlu melakukan beberapa langkah pencegahan dan menerapkan perilaku seksual yang aman agar terhindar dari risiko tertular penyakit maupun infeksi menular seksual.

Bila Anda merasakan efek samping berhubungan saat haid, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.