Ada beberapa minuman yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil. Alasannya, karena minuman tersebut bisa membahayakan kesehatan ibu dan janin. Bahkan, ada juga minuman yang katanya bisa menyebabkan keguguran, lho.

Saat hamil, Bumil memang perlu lebih selektif saat memilih minuman, sebab tidak semuanya aman dikonsumsi. Minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil meliputi minuman yang mengandung soda, kafein, atau alkohol. Jenis minuman tersebut diketahui memiliki efek buruk bagi ibu hamil maupun janin.

6 Minuman yang Tidak Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil - Alodokter

Daftar Minuman yang Tidak Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil

Memang benar adanya bahwa apa yang dikonsumsi ketika hamil akan menentukan nutrisi yang diperoleh janin. Oleh karena itu, tidak hanya selektif dalam memilih makanan, Bumil pun perlu berhati-hati ketika meneguk tiap minuman. Ada beragam minuman yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil, yaitu:

1. Minuman beralkohol

Minuman beralkohol masuk ke dalam daftar pertama minuman yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil. Kandungan alkohol dapat diserap oleh aliran darah dan masuk ke plasenta, sehingga janin juga bisa “ikut meminumnya”.

Hal ini bisa menyebabkan janin mengalami fetal alcohol syndrome. Kondisi ini ditandai dengan munculnya kelainan fisik, gangguan intelektual, dan masalah pada perilaku sosial anak.

Konsumsi minuman beralkohol selama hamil juga bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran dan janin meninggal di dalam kandungan (stillbirth).

2. Minuman manis

Konsumsi minuman manis, seperti es buah, es boba, atau sirop aneka warna, perlu Bumil hindari selama hamil. Minuman tinggi gula bisa meningkatkan risiko Bumil mengalami diabetes gestasional, preeklamsia, dan kelahiran prematur. Berat badan Bumil pun bisa melonjak akibat terlalu sering minum minuman manis.

Bahkan, berdasarkan beberapa penelitian, minum minuman manis selama hamil bisa memengaruhi fungsi kognitif buah hati setelah ia lahir.

3. Minuman berkafein

Kopi, sebagian jenis teh, dan cokelat mengandung kafein. Saat hamil, Bumil dianjurkan untuk tidak mengonsumsi kafein lebih dari 200 mg per hari atau setara dengan 2 cangkir kopi. Mengonsumsi kafein terlalu banyak bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran dan bayi lahir dengan berat badan rendah.

4. Minuman bersoda

Satu kaleng minuman bersoda mengandung sekitar 30–55 mg kafein. Rasanya yang manis dan enak bisa membuat Bumil tidak sadar telah mengonsumsi minuman ini dalam jumlan banyak. Padahal, bila Bumil minum lebih dari 4 kaleng sehari, Bumil sudah melewati batas konsumsi kafein harian yang dianjurkan.

Belum lagi jika minuman bersodanya mengandung gula. Hal ini juga bisa memicu peningkatan berat badan yang berlebihan selama hamil. Akibatnya, risiko terjadinya obesitas hingga diabetes gestasional pun akan meningkat.

Hal-hal tersebut bisa mengakibatkan tumbuh kembang janin tidak maksimal dan berat badannya cenderung lebih kecil dari ukuran normalnya.

5. Susu yang tidak dipasteurisasi

Minum susu sapi yang berasal langsung dari peternakan memang terkesan menyegarkan ya, Bumil. Namun, susu segar yang belum dipasteurisasi berisiko mengandung bakteri Listeria monocytogenes yang bisa menyebabkan penyakit listeriosis.

Kondisi ini bisa mengakibatkan kelahiran prematur, keguguran, janin meninggal di dalam kandungan, serta bayi lahir dengan infeksi berat.

6. Jamu

Jamu digadang-gadang memiliki beragam manfaat kesehatan. Meski begitu, sebaiknya Bumil tidak mengonsumsi jamu saat hamil, ya. Beberapa jamu, khususnya jamu yang mengandung daun mint, sage, rosemary, dan rumput fatimah, justru bisa memicu kontraksi yang bisa menyebabkan keguguran di trimester pertama.

Selain itu, proses pembuatan jamu rumahan atau jamu gendong pun belum tentu terjamin kebersihan dan keamanannya. Hal ini bisa meningkatkan risiko Bumil terpapar kuman penyebab infeksi.

Itulah keenam minuman yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil. Selain bisa membahayakan kesehatan sang ibu, janin pun berisiko tinggi meninggal dunia sebelum dilahirkan.

Jika Bumil masih memiliki pertanyaan terkait beragam minuman di atas atau ingin bertanya seputar kesehatan saat hamil, Bumil bisa berkonsultasi dengan dokter, ya.