Minum soda saat hamil masih menjadi topik yang sering kali dipertanyakan. Meski tidak benar-benar dilarang, tetapi ibu hamil harus bijak dalam mengonsumsinya. Hal ini karena ada beberapa dampak buruk dari mengonsumsi soda secara berlebihan selama hamil.  

Minuman bersoda umumnya mengandung gula, pemanis buatan, dan terkadang kafein. Bila dikonsumsi secara berlebihan, beragam kandungan di dalam minuman tersebut bisa berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk ibu hamil.

Dampak Minum Soda Saat Hamil, Ini Faktanya - Alodokter

Berbagai Risiko Kesehatan Minum Soda Saat Hamil

Makanan atau minuman apa pun yang dikonsumsi selama hamil, dapat memengaruhi kesehatan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk lebih selektif dalam memilih makanan atau minuman yang dikonsumsi, termasuk minuman bersoda.

Terlalu sering minum soda saat hamil dapat memberikan berbagai dampak buruk terhadap kesehatan ibu hamil dan janinnya. Berikut ini adalah beberapa dampaknya:

1. Kenaikan berat badan berlebih

Risiko mengalami kenaikan berat badan berlebih saat hamil dapat terjadi karena kandungan kalori dan kadar gula yang tinggi pada minuman bersoda. Selain itu, kadar gula yang tinggi juga dapat memicu risiko ibu hamil mengalami diabetes selama hamil.

Kenaikan berat badan berlebih dan diabetes saat hamil bukanlah kondisi yang bisa disepelekan, sebab bisa meningkatkan risiko preeklamsia, kelahiran prematur, bahkan kematian janin.

2. Bayi lahir dengan berat rendah

Beberapa jenis minuman bersoda juga mengandung kafein. Konsumsi kafein secara berlebihan selama hamil sering dikaitkan dengan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, bahkan cacat lahir. Hal ini diduga akibat kafein dapat menembus plasenta dan memengaruhi pertumbuhan janin.

3. Kekurangan asupan kalsium

Kandungan kafein yang tinggi dalam minuman soda juga dapat menghambat penyerapan kalsium, sehingga kebutuhan kalsium selama hamil tidak bisa terpenuhi dengan optimal.

Apabila selama masa kehamilan ibu hamil kekurangan asupan kalsium, kebutuhan kalsium untuk janin diperoleh dari tulang ibu. Hal inilah yang memicu risiko osteoporosis di kemudian hari.

4. Obesitas pada anak

Dalam minuman bersoda mengandung pemanis buatan, seperti aspartam. Penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi aspartam secara berlebihan bisa meningkatkan risiko kelebihan berat badan atau obesitas pada anaknya di kemudian hari.

Selain itu, ibu hamil yang mengonsumsi pemanis buatan dalam jumlah berlebih juga akan meningkatkan risiko anaknya untuk mengalami sindrom metabolik di masa tuanya.

5. Gangguan perkembangan motorik halus anak

Penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi banyak gula, terutama gula dari soda, berisiko melahirkan anak dengan gangguan perkembangan motorik halus yang dapat memengaruhi kemampuannya dalam menulis, memasang kancing, atau mengikat sepatu.

Meski di pasaran banyak tersedia minuman bersoda rendah gula atau diet soda, bukan berarti minuman tersebut benar-benar tidak ada gula dan kalori. Justru biasanya diet soda mengandung banyak pemanis buatan, seperti sakarin atau aspartam.

Melihat beragam risiko kesehatan bagi ibu hamil yang mengonsumsi soda secara berlebihan, sebaiknya Bumil lebih memilih minuman lain yang lebih sehat dan aman, seperti jus buah segar, air kelapa, susu, atau smoothies.

Selain itu, pastikan Bumil memenuhi asupan cairan dengan mengonsumsi air putih setiap harinya. Dengan begitu, ibu hamil dapat terhindar dari bahaya dehidrasi selama kehamilan.

Apabila Bumil benar-benar ingin mengonsumsi minuman bersoda, konsumsilah dengan jumlah yang terbatas dan tidak setiap hari. Agar lebih aman, Bumil dapat berkonsultasi dengan dokter lebih dulu terkait porsi minuman bersoda yang boleh dikonsumsi sehingga dampak minum soda saat hamil pun dapat Bumil hindari.