Vagina sehat dapat dikenali dari beberapa tanda, salah satunya aroma atau cairan yang keluar dari vagina. Tanda-tanda ini perlu dikenali setiap wanita agar kesehatan organ reproduksi tetap terjaga dan terhindar dari berbagai penyakit pada area kelamin.
Vagina sehat menjadi tolak ukur kesehatan organ reproduksi wanita. Bagi kaum Hawa, kesehatan vagina sangat penting untuk dijaga karena berpengaruh pada kesuburan, gairah seksual, kemampuan mencapai orgasme, bahkan kekebalan tubuh bayi yang dilahirkan melalui vagina.
Ini Tanda Vagina Sehat
Vagina sehat bisa dilihat dari tanda-tanda yang muncul, yaitu:
1. Bau tidak menyengat
Bau vagina bisa menjadi indikator pertama apakah organ reproduksi ini sehat atau tidak. Bau vagina sehat dan normal memang sedikit anyir tetapi tidak menyengat dan tidak beraroma busuk.
Bau sedikit asam pada vagina tersebut dipengaruhi oleh kadar pH pada vagina, yaitu sekitar 3,8–4,2. Tingkat keasaman ini berasal dari bakteri baik pada vagina yang berperan penting dalam mencegah pertumbuhan bakteri, kuman, dan jamur penyebab penyakit pada vagina.
2. Cairan normal
Vagina yang sehat akan mengeluarkan cairan atau pelumas alami yang bening atau agak putih, tidak berbau busuk, dan sedikit lengket. Cairan ini bermanfaat untuk menjaga vagina tetap lembap serta memerangkap kotoran maupun kuman untuk selanjutnya dikeluarkan agar vagina terhindar dari infeksi.
Biasanya, cairan yang keluar akan lebih banyak ketika kamu sedang dalam masa subur, mendekati masa haid, menggunakan pil KB, bergairah, atau sedang hamil.
3. Lembap saat disentuh
Karena memiliki cairan alami, vagina sehat akan terasa lembap ketika disentuh. Kamu bisa mengetahuinya saat membersihkan vagina atau masturbasi.
4. Tidak terasa gatal
Vagina sehat tidak akan menimbulkan rasa gatal. Vagina gatal bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari penggunaan sabun pembersih vagina yang tidak tepat atau terlalu sering, gesekan dari pakaian dalam, hingga adanya infeksi bakteri atau jamur.
5. Tidak ada benjolan
Vagina yang sehat juga tidak memiliki benjolan, baik pada mulut vagina maupun liang vagina. Namun, sebagian wanita mungkin mengalami jerawat di area vagina, terutama di tempat tumbuhnya rambut.
Meski begitu, jerawat di sekitar vagina merupakan hal yang umum terjadi seperti jerawat di bagian tubuh lainnya, kok. Biasanya, jerawat di vagina juga bisa sembuh sendiri dengan menjaga kebersihan kulit.
Namun, kamu tetap perlu waspada jika jerawat vagina terasa sangat gatal, sangat nyeri, jumlahnya makin banyak, dan ukurannya makin besar.
6. Tidak ada nyeri
Vagina sehat juga tidak terasa nyeri, baik ketika disentuh atau tidak. Nyeri pada vagina biasanya disebabkan oleh kurangnya pelumas ketika berhubungan intim, luka atau jahitan setelah melahirkan yang belum pulih, dan infeksi pada vagina.
Sebenarnya, berbagai tanda vagina sehat di atas sangat mudah dikenali. Bahkan, hanya dengan melihat dan menyentuhnya saja, kamu dapat menilai kesehatan maupun kebersihan organ intimmu sendiri.
Agar vaginamu selalu sehat dan bersih, jangan lupa untuk basuh vagina setelah BAB atau BAK dengan arah membersihkannya dari depan ke belakang (anus), kemudian keringkan dengan handuk atau tisu.
Kamu juga dianjurkan untuk tidak memakai pakaian dalam yang ketat dan lembap serta ganti pembalut setidaknya 3–4 jam sekali saat sedang haid.
Selain itu, hindari bergonta-ganti pasangan seksual dan pastikan gunakan kondom. Jangan lupa pula menjaga keseimbangan bakteri baik dalam vagina dengan konsumsi makanan untuk menjaga kesehatan vagina, seperti yoghurt, ubi, alpukat, dan kacang kedelai.
Bila kamu tidak menemukan tanda-tanda vagina sehat yang telah dijelaskan atau mungkin kamu mengalami vagina berbau tidak sedap, terasa sakit, atau sangat gatal, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.