Cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI sering dicari para ibu yang khawatir saat melihat Si Kecil gumoh setiap kali menyusu. Meski normal terjadi dan tidak berbahaya, gumoh atau muntah pada bayi tetap perlu diperhatikan ya, supaya Si Kecil tidak kehilangan asupan nutrisi penting dari ASI.

Bayi muntah atau gumoh setelah minum ASI merupakan kondisi yang sangat umum terjadi, Bun. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh ukuran lambung bayi yang masih kecil, serta katup antara kerongkongan dan lambung yang belum berfungsi sempurna. 

7 Cara agar Bayi Tidak Muntah Setelah Minum ASI yang Efektif - Alodokter

Meski tidak berbahaya, muntah yang terjadi pada bayi setelah minum ASI tidak boleh disepelekan. Soalnya, bila terlalu sering muntah setelah minum ASI bisa saja menandakan adanya gangguan kesehatan tertentu pada bayi. 

Oleh karena itu, Bunda perlu mencari cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI. Hal ini penting agar kebutuhan nutrisi Si Kecil tetap terpenuhi dan proses menyusui berjalan lancar tanpa gangguan.

Begini Cara Agar Bayi Tidak Muntah Setelah Minum ASI

Sebenarnya, gumoh atau muntah setelah minum ASI akan hilang dengan sendirinya ketika bayi sudah berusia di atas 6 bulan. Meski begitu, bukan berarti Bunda bisa mengabaikannya ya. Soalnya, kondisi ini bisa membuat Si Kecil merasa tidak nyaman dan rewel. 

Untuk mengatasinya, ada kok berbagai cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI, di antaranya: 

1. Menyusui dalam posisi tegak

Menyusui dalam posisi tegak adalah salah satu cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI. Soalnya, cara ini dapat membantu ASI lebih mudah turun ke lambung dan mengurangi kemungkinan ASI naik kembali ke kerongkongan. 

Selain itu, menyusui dalam posisi tegak juga bisa mencegah udara masuk terlalu banyak ke perut bayi, sehingga mengurangi risiko muntah setelah minum ASI.

2. Pastikan pelekatan mulut bayi sudah benar

Pelekatan mulut bayi saat menyusu adalah posisi di mana mulut bayi menempel dengan benar pada payudara. Cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI ini sangat penting karena pelekatan yang baik membuat bayi dapat mengisap ASI dengan nyaman, tanpa banyak menelan udara.

Pasalnya, jika pelekatan mulut bayi kurang tepat, misalnya bibir bayi hanya menempel di ujung puting atau mulutnya tidak terbuka lebar, udara akan lebih mudah masuk ke perut saat menyusu. Nah, udara yang masuk terlalu banyak bisa membuat perut bayi terasa penuh dan meningkatkan risiko muntah setelah minum ASI lho.

3. Sendawakan bayi setelah menyusu

Sendawakan bayi setelah menyusu bisa menjadi cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI. Ketika bayi menyusu, baik secara langsung dari payudara maupun menggunakan botol, biasanya ada udara yang ikut tertelan bersama ASI. 

Nah, udara yang terjebak di dalam perut ini dapat meningkatkan tekanan pada lambung bayi, sehingga ASI yang sudah diminum bisa terdorong naik kembali ke kerongkongan dan keluar dalam bentuk gumoh atau muntah.

Dengan membiasakan sendawa setelah menyusu, udara yang ikut masuk saat bayi minum ASI dapat keluar dari perut. Dengan begitu, tekanan di lambung bayi akan berkurang dan risiko bayi muntah setelah minum ASI pun bisa diminimalkan.

4. Hindari menyusui saat bayi terlalu lapar atau terlalu kenyang

Menghindari menyusui saat bayi terlalu lapar atau terlalu kenyang merupakan salah satu cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI yang penting diperhatikan oleh setiap ibu menyusui. Ketika bayi dibiarkan terlalu lapar, ia biasanya akan menyusu dengan tergesa-gesa dan mengisap terlalu cepat.

Kondisi ini membuat bayi ikut menelan banyak udara bersama ASI. Akibatnya, udara yang berlebihan di dalam lambung dapat meningkatkan tekanan dan memicu ASI naik kembali ke kerongkongan, sehingga bayi mudah gumoh atau muntah.

Sebaliknya, jika bayi sudah terlalu kenyang, lambungnya akan terasa penuh dan sesak. Hal ini juga membuat tekanan di perut meningkat, sehingga sedikit gerakan saja bisa memicu bayi muntah setelah minum ASI. Makanya, memiliki jadwal menyusui yang teratur merupakan cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI.

5. Pastikan bayi tidak banyak bergerak setelah menyusui 

Setelah bayi selesai menyusu, membiarkannya dalam keadaan tenang dan tidak melakukan banyak gerakan aktif sangat penting sebagai salah satu cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI.

Gerakan yang terlalu banyak setelah menyusu dapat menyebabkan tekanan di dalam perut bayi meningkat. Hal ini dapat membuat katup antara lambung dan kerongkongan bayi yang belum berkembang sempurna menjadi lebih mudah terbuka, sehingga ASI yang baru saja diminum akan lebih mudah keluar kembali.

6. Berikan bayi ASI secukupnya 

Memberikan ASI dalam jumlah yang pas, tidak terlalu banyak ataupun terlalu sedikit, sangat penting sebagai salah satu cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI. Jika ASI diberikan dalam jumlah berlebihan, lambung bayi yang masih kecil bisa menjadi terlalu penuh. Kondisi ini membuat ASI mudah terdorong kembali ke kerongkongan dan akhirnya keluar sebagai muntah atau gumoh.

Sebaliknya, memberikan ASI yang cukup sesuai kebutuhan Si Kecil dapat membantu lambungnya bekerja secara optimal, Bun. Dengan begitu, bayi pun akan merasa nyaman setelah menyusu, dan risiko muntah setelah minum ASI bisa lebih rendah.

7. Tidurkan bayi dalam posisi telentang 

Menidurkan bayi dalam posisi telentang di alas yang datar setelah menyusu merupakan salah satu cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI yang efektif dan aman. Posisi ini membantu menjaga saluran pencernaan bayi tetap lurus, sehingga ASI yang baru masuk ke lambung tidak mudah naik kembali ke kerongkongan, Bun. 

Selain itu, tidur telentang juga membantu menstabilkan tekanan di area perut setelah menyusu dan menurunkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). 

Sebelum menidurkan bayi, pastikan posisi kepala sejajar dengan tubuh, tidak terlalu tinggi atau rendah, dan hindari penggunaan bantal, selimut tebal, maupun mainan di sekitar bayi ya. Hal ini agar tidak mengganggu pernapasan atau meningkatkan risiko tersedak.

Itulah berbagai cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI yang bisa Bunda terapkan di rumah. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana di atas, risiko gumoh bisa dikurangi dan kenyamanan bayi tetap terjaga.

Namun, jika muntah terjadi cukup sering atau disertai tanda lain, seperti rewel, berat badan sulit naik, atau tampak lemas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter ya. Anda bisa memanfaatkan fitur Chat Bersama Dokter, untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.