Posisi menyusui merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung keberhasilan pemberian ASI, sehingga kebutuhan nutrisi bayi bisa selalu tercukupi dan menunjang tumbuh kembangnya. Yuk, Busui, kenali beragam posisi menyusui yang benar.

ASI merupakan kebutuhan nutrisi utama bayi. Setiap ibu menyusui dianjurkan untuk memberikan ASI hingga bayinya mencapai usia 2 tahun. Tak hanya kondisi kesehatan dan psikologis ibu menyusui, berbagai faktor juga dapat memengaruhi proses pemberian ASI. Salah satunya adalah posisi menyusui.

Beragam Posisi Menyusui untuk Kenyamanan Ibu dan Bayi - Alodokter

Posisi menyusui yang baik adalah posisi yang membuat ibu dan bayi nyaman. Dengan demikian, bayi bisa mendapatkan ASI dengan lancar dan mudah, sedangkan ibu tidak mengalami cedera pada puting. Jika proses menyusui terasa menyakitkan, berarti ada yang salah dengan posisi menyusui dan pelekatan bayi.

Beberapa posisi menyusui mungkin tidak cocok dengan kondisi ibu yang baru menjalani operasi caesar. Selain itu, ada pula posisi yang lebih cocok bagi ibu dengan payudara berukuran besar. Oleh karena itu, Busui dianjurkan untuk mencoba berbagai posisi menyusui guna mendapatkan posisi yang dirasa paling cocok bagi kondisi ibu dan bayi.

Ragam Posisi Menyusui

Agar proses menyusui bayi bisa berjalan lebih lancar, berikut ini adalah beberapa posisi menyusui yang bisa ibu lakukan:

1. Cradle hold

Cradle hold adalah salah satu posisi menyusui bayi baru lahir yang paling umum. Cradle hold dilakukan dengan cara memangku bayi dengan tangan kanan untuk membuatnya menyusu di payudara sebelah kanan dan perut bayi menempel dengan perut ibu.

Jika ibu ingin memindahkan ke payudara sebelah kiri, posisi bayi juga berada di sebelah kiri. Posisi ini cocok bagi bayi prematur atau bayi yang mengalami kesulitan pelekatan. Meski demikian, posisi ini kurang cocok bagi ibu yang melahirkan secara caesar karena dapat menekan perut.

Agar tidak pegal, duduklah bersandar dengan posisi tegak. Busui juga bisa menggunakan bantal menyusui untuk membantu menopang Si Kecil.

2. Cross-cradle hold

Posisi ini hampir sama dengan cradle hold yang sudah dijelaskan sebelumnya. Hanya saja, jika bayi menyusu di payudara kanan, maka yang digunakan untuk menopang adalah tangan kiri. Posisi ini bisa memudahkan Busui untuk memantau pelekatan Si Kecil.

3. Football hold

Jika pada posisi memangku sebelumnya perut bayi menempel dengan perut ibu, posisi football hold sedikit berbeda. Kepala dan leher bayi ditopang oleh tangan kanan, namun tubuh bayi diapit oleh ketiak ibu. Cara memangku bayi mirip dengan cara memegang bola pada olahraga football atau rugby.

Posisi ini direkomendasikan bagi ibu yang melahirkan secara caesar karena tubuh bayi tidak menekan perut ibu. Selain itu, posisi ini juga cocok untuk menyusui bayi kembar, ibu dengan payudara berukuran besar, dan ibu dengan puting datar.

4. Posisi berbaring

Posisi ini dilakukan sambil berbaring setengah duduk dengan meletakkan bayi di atas dada ibu. Agar lebih nyaman, Busui bisa meletakkan bantal di bawah punggung ketika mencoba posisi menyusui ini.

Posisi berbaring merupakan posisi alami menyusui dan dilakukan saat inisiasi menyusu dini (IMD) sesaat setelah melahirkan. Posisi ini memudahkan menyusui bayi prematur, bayi kembar, atau bayi yang mengalami kesulitan untuk melekatkan mulutnya pada puting.

Posisi berbaring juga memungkinkan lebih banyak kontak kulit (skin to skin) antara ibu dan bayi. Memperbanyak skin to skin adalah salah satu kunci keberhasilan relaktasi, yaitu upaya mengembalikan kemampuan menyusu bayi yang mengalami bingung puting.

5. Posisi berbaring menyamping

Jika Busui merasa lelah dengan posisi di atas, cobalah posisi berbaring miring. Posisi ini juga lebih nyaman jika Busui melahirkan secara caesar atau memiliki payudara besar.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyusui dalam posisi miring. Jika Busui menggunakan bantal, pastikan posisi bantal tidak terlalu dekat dengan kepala Si Kecil karena dikhawatirkan dapat menghalangi jalan napasnya.

Selanjutnya, letakkan satu tangan di bawah kepala atau bantal Anda dan gunakan tangan lain untuk mengarahkan Si Kecil mendekat ke payudara.

6. Posisi koala

Posisi koala disebut juga posisi upright breastfeeding. Posisi menyusui ini cocok untuk bayi atau anak yang sudah bisa duduk secara mandiri. Posisi koala dilakukan dengan cara menempatkan bayi dalam posisi duduk sambil menghadap ke payudara.

Selanjutnya, ibu bisa menopang bagian punggungnya agar bayi tidak terjengkang ke belakang.

7. Posisi menyusui bayi kembar

Menyusui bayi kembar secara bersamaan mungkin terkesan merepotkan. Namun, hal ini tetap memungkinkan dilakukan dengan posisi menyusui double cradle hold atau double football hold. Gunakan bantal menyusui untuk menopang dan menambah kenyamanan.

Akan tetapi, sebelum mencoba menyusui bayi kembar secara bersamaan, Busui disarankan terlebih dahulu menguasai posisi menyusui dengan menyusui bayi secara terpisah.

Posisi menyusui yang nyaman bagi ibu dan bayi mendukung pengosongan payudara lebih optimal. Selain menjaga produksi ASI, hal ini juga dapat mencegah ibu dari masalah menyusui seperti puting lecet dan pembengkakan payudara.

Karena menyusui merupakan sesuatu yang alami, bukan berarti hal ini tidak perlu dipelajari. Terkadang, butuh waktu agar ibu dan bayi sama-sama terbiasa, terutama dalam menentukan posisi menyusui mana yang paling nyaman.

Jika masih merasa tidak nyaman meski sudah mencoba semua posisi menyusui di atas atau mengalami masalah lain terkait menyusui, Busui bisa berkonsultasi dengan dokter terkait posisi menyusui dan cara menyusui yang baik dan nyaman.