Cara menggendong bayi yang salah dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan yang serius pada bayi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dan menghindari cara menggendong bayi yang salah agar keamanan dan kenyamanan Si Kecil setiap kali digendong tetap terjaga.
Menggendong bayi memang terlihat mudah, tetapi sebenarnya membutuhkan perhatian khusus lho, Bun, terutama pada bayi baru lahir yang otot leher dan tubuhnya masih lemah. Pasalnya, jika Bunda salah menggendong bayi, hal itu justru bisa meningkatkan risiko ia mengalami cedera serius.

Nah, dengan memahami cara menggendong bayi yang salah dan benar, Bunda bisa membantu mencegah terjadinya cedera dan memastikan Si Kecil tetap aman serta merasa nyaman.
Beragam Cara Menggendong Bayi yang Salah
Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi saat menggendong bayi:
1. Menggendong bayi dengan satu tangan
Menggendong bayi dengan satu tangan memang tampak lebih praktis, terutama ketika Bunda sedang melakukan aktivitas lain seperti membuka pintu atau mengambil barang. Namun, nyatanya, ini merupakan cara menggendong bayi yang salah lho, Bun.
Hal ini karena bayi, terutama yang baru lahir, belum memiliki kontrol otot yang kuat. Akibatnya, tubuh bayi bisa dengan mudah tergelincir dari pegangan sehingga bayi bisa terjatuh atau bahkan keseleo jika Bunda kehilangan keseimbangan.
Oleh karena itu, selalu gunakan kedua tangan saat menggendong bayi ya, Bun agar tubuh bayi mendapat dukungan penuh dari kepala hingga kaki.
2. Mengangkat bayi dengan menarik lengannya
Saat ingin mengangkat bayi dari tempat tidur atau stroller, jangan pernah menarik atau mengangkat lengan atau tangannya terlebih dahulu ya, Bun. Hal ini karena sendi dan otot bayi masih sangat lemah, sehingga jika Bunda menarik lengan bayi hal itu bisa menyebabkan bayi mengalami cedera.
Selain itu, cara menggendong bayi yang salah satu ini juga bisa menyebabkan kepala bayi terkulai ke belakang, yang akhirnya menyebabkan leher bayi keseleo atau terkilir karena kepalanya tidak mendapat dukungan.
Nah, cara yang benar adalah pertama-tama, letakkan satu tangan di bawah kepala dan leher bayi, serta tangan lainnya di bawah pantatnya. Setelah itu, angkat bayi secara perlahan-lahan, pastikan kepala dan punggung tetap lurus dan tersangga dengan baik. Dengan begitu, tubuhnya akan tertopang dengan aman.
3. Mengguncang atau menggoyang bayi terlalu keras
Banyak orang tua beranggapan bahwa menggendong bayi sambil mengguncang atau menggoyangkan bayi dengan cepat saat ia menangis, bisa membuat bayi cepat tenang. Padahal, gerakan ini sangat berbahaya dan merupakan salah satu cara menggendong bayi yang salah.
Pasalnya, gerakan ini justru bisa membuat otak bayi terguncang di dalam tengkorak sehingga meningkatkan risiko terjadinya shaken baby syndrome, yakni kondisi serius yang bisa menyebabkan cedera otak, kejang, bahkan kematian.
Oleh karena itu, jika ingin menenangkan bayi, cukup ayun atau goyangkan bayi dengan lembut dalam ritme yang pelan dan stabil. Hindari gerakan mendadak atau terlalu kuat.
4. Menyerahkan bayi ke orang lain dengan cara mengangkat
Saat akan memberikan bayi ke orang lain, misalnya ke anggota keluarga atau pengasuh, jangan mengangkat bayi dari bawah lalu langsung menyerahkannya dalam posisi melambung. Soalnya, cara menggendong bayi yang salah satu ini berisiko membuat bayi terlepas dari genggaman atau orang yang menerima belum siap menahan berat badannya.
Nah, cara yang paling aman adalah pastikan orang yang akan menerima bayi sudah mendekat, lalu secara perlahan alihkan posisi bayi ke pelukannya. Namun, pastikan tangan Bunda tetap menopang kepala dan leher bayi hingga bayi benar-benar berada di tangan penerima ya sehingga tidak terjadi cedera di kepala atau leher Si Kecil.
5. Menggendong bayi saat mengantuk atau kelelahan
Dalam kondisi mengantuk berat atau sangat lelah, kemampuan Bunda untuk fokus dan menjaga keseimbangan akan menurun. Nah, jika tetap memaksakan menggendong bayi, risiko bayi terlepas dari pelukan atau terjatuh tentu akan jauh lebih besar.
Oleh karena itu, untuk menjaga keselamatan Si Kecil, lebih baik minta bantuan pasangan atau keluarga untuk menggantikan Bunda menggendong bayi ketika lelah, sampai Bunda merasa lebih segar dan siap menjaga bayi kembali.
6. Memakai gendongan dengan kepala bayi tenggelam di dalam
Banyak orang tua memilih menggunakan gendongan ketika menggendong bayi. Alasannya, karena gendongan praktis dipakai saat orang tua beraktivitas.
Namun, kesalahan yang sering terjadi saat menggendong bayi menggunakan gendongan adalah membiarkan kepala bayi tenggelam di dalam gendongan. Kondisi ini berbahaya karena berisiko menutupi hidung dan mulut bayi sehingga dapat mengganggu pernapasannya.
Nah, untuk menghindari risiko sesak napas, pastikan posisi kepala bayi selalu berada di atas gendongan, wajahnya terlihat jelas, dan tidak tertutup kain atau badan Bunda. Selain itu, kepala bayi juga harus cukup bebas sehingga mudah dipantau dan tidak tertekuk.
7. Menggunakan hip seat sebelum bayi bisa duduk dengan stabil
Hip seat memang dirancang untuk membantu orang tua menggendong bayi. Namun, jika digunakan pada bayi yang belum mampu duduk stabil atau menopang kepala sendiri, gendongan jenis ini justru dapat menyebabkan bayi tergelincir atau tubuhnya tidak mendapat penyangga yang cukup. Akibatnya, bayi berisiko mengalami cedera pada punggung atau leher.
Oleh sebab itu, untuk bayi yang lebih kecil, sebaiknya gunakan gendongan wrap atau gendongan ransel (soft structured carrier) yang memberi dukungan penuh dari leher hingga punggung serta membantu menjaga postur tubuh bayi dalam posisi yang aman.
Menggendong bayi memang terlihat mudah, tetapi tetap membutuhkan teknik yang benar agar Si Kecil merasa aman, nyaman, dan terhindar dari cedera. Makanya, berbagai cara menggendong bayi yang salah di atas perlu Bunda ketahui dan hindari.
Namun, jika bunda masih merasa ragu dengan cara menggendong, tidak ada salahnya meminta bantuan dari dokter, baik secara langsung atau melalui chat untuk diajarkan cara menggendong bayi.