Gejala dehidrasi akibat diare dapat dikenali dari perubahan fisik, seperti tubuh lemas dan kulit pucat. Penyebabnya karena tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit, sehingga fungsi organ penting pun terganggu. Dengan mengenali gejalanya sejak awal, penanganan yang tepat bisa dilakukan guna mencegah kondisi makin memburuk.

Diare bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kondisi ini menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat dari biasanya. Jika asupan cairan tidak segera digantikan, dehidrasi akan terjadi dan memicu berbagai keluhan. Gejala dehidrasi akibat diare dapat berkembang secara perlahan atau bahkan mendadak, tergantung pada beratnya diare dan daya tahan tubuh setiap orang.

7 Gejala Dehidrasi Akibat Diare yang Perlu Diwaspadai - Alodokter

Sebagian orang mengira bahwa minum air putih saja sudah cukup untuk mengganti cairan yang hilang. Padahal, saat diare terjadi, tubuh juga kehilangan elektrolit penting, seperti natrium dan kalium. Oleh karena itu, Anda perlu kenali ciri-cirinya guna menentukan langkah penanganan yang tepat.

Berbagai Gejala Dehidrasi Akibat Diare

Berikut ini adalah beberapa gejala dehidrasi akibat diare yang perlu dipahami:

1. Tubuh lemas dan mudah lelah

Gejala dehidrasi akibat diare yang mudah dikenali adalah tubuh menjadi lemas dan mudah lelah. Tanpa cukup cairan, aliran darah dan nutrisi ke seluruh tubuh terganggu sehingga tubuh terasa lemah, mudah lelah, dan sulit berkonsentrasi.

2. Mulut dan bibir terasa kering

Ketika tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit akibat diare, produksi air liur secara otomatis ikut menurun. Hal ini dapat membuat bagian dalam mulut, lidah, dan bibir terasa kering

Mulut kering merupakan tanda awal dehidrasi karena tubuh tidak memiliki cukup cairan untuk menjaga kelembapan jaringan mulut. Selain itu, mulut kering juga dapat memicu bau mulut dan meningkatkan risiko sariawan atau infeksi pada rongga mulut lainnya.

3. Haus berlebihan

Gejala dehidrasi akibat diare selanjutnya adalah rasa haus berlebihan. Soalnya, saat diare, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar. Alhasil, otak akan mengirimkan sinyal rasa haus sebagai tanda tubuh sedang kekurangan cairan sehingga Anda merasa haus meski sudah minum yang cukup.

4. Frekuensi dan jumlah urine menurun

Selain mulut terasa kering dan timbul rasa haus berlebihan, dehidrasi akibat diare dapat ditandai dengan frekuensi dan jumlah urine yang menurun. Hal ini terjadi karena ginjal secara otomatis berusaha meminimalisasi sisa cairan yang tersedia dengan mengurangi jumlah urine. 

Akibatnya, Anda akan lebih jarang buang air kecil atau tidak sama sekali dalam waktu lama. Bahkan, warna urine pun biasanya tampak lebih pekat.

5. Mata terlihat cekung

Mata terlihat cekung juga bisa menjadi gejala dehidrasi akibat diare lainnya. Sebab, jaringan di sekitar mata kekurangan banyak cairan yang memengaruhi kelembapan dan elastisitasnya. Akibatnya, mata akan tampak cekung dan sayu, bahkan membuat wajah terlihat lesu.

6. Detak jantung meningkat dan sesak napas

Saat tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit akibat diare, volume darah yang bersirkulasi bisa menurun. Kondisi ini membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk menjaga pasokan oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, detak jantung menjadi lebih cepat dan pernapasan terasa lebih pendek atau terengah-engah.

Respon ini merupakan upaya tubuh untuk mempertahankan tekanan darah dan aliran oksigen, terutama ke organ vital, seperti otak dan jantung. 

7. Sakit kepala atau pusing

Sakit kepala atau pusing yang terjadi karena dehidrasi akibat diare dapat membuat aliran darah ke otak berkurang. Kondisi ini juga dapat membuat tekanan darah menjadi rendah sehingga kepala terasa pusing atau sakit kepala. 

Untuk mencegah dan mengatasi munculnya gejala dehidrasi akibat diare, Anda bisa menerapkan beberapa tips sederhana berikut ini:

  • Minum larutan elektrolit guna menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang. 
  • Minum air putih yang cukup, setidaknya 8 gelas atau lebih setiap hari selama diare berlangsung.
  • Hindari mengonsumsi obat-obatan sembarangan dengan dosis atau kandungan yang tidak jelas.
  • Konsumsi makanan matang dan higienis guna mencegah diare makin parah. 
  • Hindari makanan dan minuman penyebab diare.

Selain itu, gejala dehidrasi akibat diare yang terjadi pada bayi atau anak-anak dapat membuatnya lebih rewel atau menangis. Saat kondisi ini terjadi, pastikan orang tua tetap tenang dan lakukan pertolongan pertama sebagai langkah awal penanganan sebelum membawanya ke dokter.

Itulah beberapa gejala dehidrasi akibat diare dan tips mengatasi serta pencegahannya. Meski beberapa gejala terlihat serupa dengan keluhan akibat kondisi kesehatan lainnya, Anda perlu waspada bila diare terjadi disertai mual, muntah hebat, atau bahkan hilang kesadaran. Segera pergi ke IGD terdekat guna mendapatkan penanganan yang tepat. 

Namun, bila Anda mengalami keluhan yang mengarah pada gejala dehidrasi akibat diare dan bingung menentukan upaya yang tepat guna meredakan keluhan, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter. Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.