Efek samping omeprazole bisa dialami sebagian orang, mulai dari yang ringan hingga berat, tergantung pada dosis serta lama penggunaan obat ini. Mengetahui potensi efek samping omeprazole penting agar Anda dapat lebih waspada dan segera mengambil tindakan jika muncul keluhan setelah mengonsumsinya.

Omeprazole sering diresepkan untuk mengatasi masalah asam lambung berlebih, seperti tukak lambung, GERD, atau refluks asam lambung. Dengan cara kerja mengurangi produksi asam di lambung, omeprazole bisa membantu meredakan gejala dan mencegah kerusakan pada saluran pencernaan.

8 Efek Samping Omeprazole yang Perlu Diwaspadai - Alodokter

Meski manfaatnya cukup banyak, penting untuk memahami efek samping omeprazole agar penggunaannya tetap aman. Mengetahui efek samping ini akan membantu Anda mengenali tanda-tanda yang perlu diperhatikan, sehingga bisa segera berkonsultasi ke dokter jika muncul reaksi yang tidak diinginkan. 

Dengan begitu, risiko komplikasi dapat ditekan dan kesehatan Anda tetap terjaga selama menjalani pengobatan.

Berbagai Efek Samping Omeprazole

Sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya, omeprazole memang bermanfaat dalam mengurangi asam lambung berlebih. Namun, obat ini juga dapat menimbulkan berbagai efek samping, mulai dari yang ringan hingga berat, jika dikonsumsi tidak sesuai anjuran dokter.

Berikut ini adalah beberapa efek samping omeprazole yang umum terjadi:

1. Sakit kepala

Sakit kepala merupakan salah satu efek samping omeprazole yang cukup sering ditemukan pada sebagian orang. Keluhan ini biasanya muncul di awal penggunaan omeprazole dan sifatnya ringan hingga sedang.

Meski umumnya akan membaik dengan sendirinya, sakit kepala dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika sakit kepala yang dirasakan cukup berat atau tidak juga reda, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar bisa diberikan penanganan yang sesuai.

2. Mual dan muntah

Mual dan muntah juga termasuk efek samping omeprazole yang sering dialami. Keluhan ini terjadi karena perubahan kadar asam lambung dalam tubuh setelah minum obat.

Biasanya, mual dan muntah akan berkurang seiring tubuh menyesuaikan dengan omeprazole. Namun, apabila keluhan ini berlangsung terus-menerus atau sangat mengganggu, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter.

3. Diare

Diare adalah salah satu efek samping omeprazole yang patut diwaspadai, terutama jika terjadi dalam waktu lama. Omeprazole dapat mengubah keseimbangan bakteri di usus sehingga menyebabkan gangguan pencernaan, termasuk diare.

Pada sebagian orang, diare ringan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika diare menjadi parah, berulang, atau disertai darah, segera hentikan penggunaan omeprazole dan periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

4. Sembelit

Sembelit atau susah buang air besar bisa juga dialami setelah mengonsumsi omeprazole. Kondisi ini biasanya terjadi karena perubahan pada gerak usus akibat berkurangnya asam lambung.

Walaupun umumnya tidak berbahaya, sembelit dapat menyebabkan rasa tidak nyaman. Jaga asupan cairan dan konsumsi makanan berserat untuk membantu mengurangi keluhan ini.

5. Sakit perut

Sebagian pengguna omeprazole juga dapat merasakan nyeri perut yang disertai dengan perut kembung. Hal ini terjadi akibat perubahan lingkungan asam di lambung yang berpengaruh pada proses pencernaan.

Biasanya, keluhan ini hanya ringan dan bersifat sementara. Namun, jika perut kembung dan nyeri perut berlangsung lama atau semakin berat, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.

6. Mulut kering

Mulut kering menjadi salah satu efek samping omeprazole yang bisa saja terjadi. Kondisi ini muncul karena produksi air liur menurun akibat pengaruh obat. Mulut kering dapat membuat Anda merasa tidak nyaman dan meningkatkan risiko sariawan. Untuk mengatasinya, perbanyak minum air putih dan jaga kebersihan mulut.

7. Sering mengantuk atau lelah

Omeprazole terkadang dapat menyebabkan rasa kantuk atau kelelahan. Efek ini muncul karena gangguan metabolisme tubuh saat adaptasi terhadap obat.

Jika mengantuk atau lelah terasa mengganggu aktivitas, hindari melakukan tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Apabila gejala ini tidak kunjung membaik, sebaiknya bicarakan dengan dokter agar dapat ditentukan solusi terbaik.

8. Reaksi alergi

Meski jarang terjadi, omeprazole dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti ruam kulit, gatal, bengkak pada wajah atau tenggorokan, dan sesak napas. Alergi terhadap omeprazole perlu diwaspadai karena bisa berbahaya.

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut setelah minum omeprazole, segera hentikan penggunaan obat dan cari pertolongan medis. 

Selain itu, penggunaan omeprazole dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko terjadinya kekurangan magnesium dan vitamin B12, osteoporosis, serta infeksi saluran cerna. Kondisi ini biasanya tidak langsung dirasakan, tetapi bisa berdampak serius dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, dokter akan memantau kondisi Anda selama penggunaan omeprazole jangka panjang dan mungkin akan memberikan suplemen jika diperlukan. Jangan menggunakan omeprazole lebih lama dari yang dianjurkan tanpa pengawasan medis.

Penggunaan omeprazole umumnya relatif aman. Namun, omeprazole tetap berisiko menimbulkan efek samping yang ringan hingga berat, terutama jika dikonsumsi tanpa pengawasan dokter.

Jika Anda merasakan adanya efek samping omeprazole setelah menggunakan obat ini, segera konsultasikan ke dokter melalui layanan Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER agar bisa mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.