Meski takut jatuh cinta, sebagian dari penderita philophobia memiliki keinginan untuk mencintai dan menjalin hubungan dengan orang lain. Supaya ketakutan akan jatuh cinta mereda, ada beberapa cara menangani philophobia yang bisa dilakukan.

Philophobia adalah kondisi saat seseorang takut jatuh cinta serta takut memulai dan mempertahan hubungan yang berkomitmen. Rasa takut ini akan membuat penderita philophobia terjebak dalam kesendirian atau merasa kesepian dan tidak dicintai.

Cara Menangani Takut Jatuh Cinta pada Penderita Philophobia - Alodokter

 

Ada banyak faktor yang bisa membuat seseorang mengalami philophobia, mulai dari pengalaman perpisahan di keluarga, trauma dengan hubungan sebelumnya, hingga takut ditolak oleh orang yang dicintai.

Tips Jatuh Cinta bagi Penderita Philophobia

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, walaupun memiliki ketakutan untuk jatuh cinta, beberapa penderita philophobia tetap punya keinginan untuk menjalin hubungan asmara dengan orang lain.

Bila hal ini terjadi padamu, yuk terapkan cara menangani takut cinta berikut ini:

1. Berdamai dengan diri sendiri

Philophobia dapat terjadi karena trauma akan percintaan di masa lalu yang mungkin masih membekas di benak. Walaupun terasa sulit, cobalah untuk berdamai dengan diri sendiri. Salah satu caranya adalah memaafkan diri sendiri untuk sesuatu yang tidak bisa diubah, seperti masa lalu.

Bila perlu, kamu juga bisa berkonsultasi dengan psikolog, sehingga bisa mendapatkan tips untuk membantumu pulih dan berani untuk jatuh cinta lagi.

2. Petik pelajaran dari masa lalu

Sedih karena kenangan yang terjadi di masa lalu boleh-boleh saja, kok. Namun, bukan berarti masa lalu jadi pembatas bagi kamu bergerak maju, ya. Setelah berdamai dengan diri sendiri, sekarang waktunya kamu memetik pelajaran berharga dari masa itu.

Misalnya, di hubungan sebelumnya komunikasi kamu dengan pasangan tidak baik, sehingga kalian sering bertengkar atau bahkan memicu perselingkuhan. Jadi, saat menjalani hubungan berikutnya, kamu perlu belajar dan terapkan komunikasi yang lebih baik.

3. Perluas hubungan pertemanan dan cobalah membuka diri

Untuk berani jatuh cinta lagi, kamu tidak boleh menutup diri. Perluaslah hubungan pertemanan dari lingkungan yang baru. Mungkin saja kamu bisa menemukan teman baru yang membuatmu belajar dan berani untuk jatuh cinta lagi.

Namun, supaya tidak terluka lagi, kelilingi dirimu pada lingkaran pertemanan yang sehat, ya. Dengan begitu, kamu bisa terbawa pengaruh positif dari orang-orang yang ada di sekitarmu.

4. Ketahui risiko jatuh cinta

Jatuh cinta tidak selalu menawarkan hal-hal yang indah saja. Ada risiko yang mungkin saja bisa terjadi di momen ini. Contohnya, penolakan dari orang yang disukai, perdebatan karena selisih paham, serta perpisahan yang mungkin saja tidak terelakkan di kemudian hari.

Dengan mengetahui risiko-risiko tersebut, kamu setidaknya lebih siap untuk hal-hal buruk yang bisa terjadi nantinya.

5. Mulai untuk jatuh cinta

Penderita philophobia memiliki ketakutan akan jatuh cinta. Meski begitu, tidak ada salahnya untuk berusaha, bukan? Jika dirimu bertekad untuk mau belajar mencintai dan dicintai, sudah bisa memaafkan dirimu, dan belajar dari masa lalu, maka cobalah membuka hati dan jatuh cinta lagi.

Selain itu, jangan lupa juga untuk belajar menerima dan mencintai diri sendiri. Ingatlah bahwa tidak ada manusia yang sempurna dan semua orang memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.

Kamu tidak perlu merasa minder atau stres jika memang belum siap untuk memulai lembaran baru. Tidak perlu terburu-buru, kok. Jika ada orang yang memikat perhatianmu, coba mulai dengan mengenali orang tersebut dengan baik dan lakukan pendekatan secara perlahan.

Diskusikan perihal kondisi philophobia yang kamu alami dengannya dan carilah jalan tengah tentang bagaimana kalian berdua menjalin hubungan agar tidak saling merugikan.

Penderita philophobia tetap bisa belajar jatuh cinta. Jadi, kamu jangan menyerah, ya. Bila memang ketakutan akan jatuh cinta sudah mengganggu kehidupanmu, jangan ragu berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan solusi dan penanganan yang tepat.