Cara menangani philophobia bisa membantu seseorang untuk kembali membuka diri terhadap cinta dan menjalin hubungan dengan asmara orang lain. Meski terlihat sederhana, cara untuk menangani kondisi ini perlu dilakukan dengan pendekatan yang tepat dan konsisten.
Philophobia adalah kondisi saat seseorang takut jatuh cinta serta takut memulai dan mempertahan hubungan yang berkomitmen. Rasa takut ini akan membuat penderita philophobia terjebak dalam sepi dan merasa tidak dicintai.
Bila tidak ditangani, penderita philophobia tidak hanya akan kesulitan mendapatkan pasangan hidup, tetapi juga mengalami isolasi sosial, depresi, gangguan kecemasan, bahkan kecanduan minuman beralkohol atau narkoba. Untuk mencegah dampak buruknya, cara menangani philophobia perlu dilakukan.
Cara Menangani Philophobia
Ada banyak faktor yang bisa membuat seseorang mengalami philophobia, mulai dari pengalaman perpisahan di keluarga, trauma dengan hubungan sebelumnya, hingga takut ditolak oleh orang yang dicintai.
Walaupun memiliki ketakutan untuk jatuh cinta, beberapa penderita philophobia tetap punya keinginan menemukan sosok yang tepat untuk membina rumah tangga dan menemaninya hingga hari tua nanti.
Bila hal ini terjadi padamu, yuk terapkan cara menangani takut cinta berikut ini:
1. Berdamai dengan diri sendiri
Philophobia dapat terjadi karena trauma akan percintaan di masa lalu yang mungkin masih membekas di benak. Walaupun terasa sulit, cobalah untuk berdamai dengan diri sendiri. Salah satu caranya adalah memaafkan diri sendiri untuk sesuatu yang tidak bisa diubah, seperti masa lalu.
2. Petik pelajaran dari masa lalu
Sedih karena kenangan yang terjadi di masa lalu boleh-boleh saja, kok. Namun, bukan berarti masa lalu jadi pembatas bagi kamu bergerak maju, ya. Setelah berdamai dengan diri sendiri, sekarang waktunya kamu memetik pelajaran berharga dari masa itu.
Misalnya, di hubungan sebelumnya, komunikasi kamu dengan pasangan tidak baik, sehingga kalian sering bertengkar bahkan memicu perselingkuhan. Jadi, saat menjalani hubungan berikutnya, kamu perlu belajar dan terapkan komunikasi yang lebih baik.
3. Perluas hubungan pertemanan dan cobalah membuka diri
Untuk berani jatuh cinta lagi, kamu tidak boleh menutup diri. Perluaslah hubungan pertemanan dari lingkungan yang baru. Mungkin saja kamu bisa menemukan teman baru yang membuatmu belajar dan berani untuk jatuh cinta lagi.
Namun, supaya kamu tidak terluka lagi, kelilingi dirimu pada lingkaran pertemanan yang sehat, ya. Dengan begitu, kamu bisa terbawa pengaruh positif dari orang-orang yang ada di sekitarmu.
4. Ketahui risiko jatuh cinta
Jatuh cinta tidak selalu menawarkan hal-hal yang indah saja. Ada risiko yang mungkin saja bisa terjadi di momen ini. Contohnya, penolakan dari orang yang disukai, perdebatan karena selisih paham, serta perpisahan yang mungkin saja tidak terelakkan di kemudian hari.
Dengan mengetahui risiko-risiko tersebut, kamu setidaknya lebih siap untuk hal-hal buruk yang bisa terjadi nantinya.
5. Mulai untuk jatuh cinta
Penderita philophobia memiliki ketakutan akan jatuh cinta. Meski begitu, tidak ada salahnya untuk berusaha, bukan? Jika dirimu bertekad untuk mau belajar mencintai dan dicintai, sudah bisa memaafkan dirimu, dan belajar dari masa lalu, cobalah membuka hati dan jatuh cinta lagi.
Selain itu, jangan lupa juga untuk belajar menerima dan mencintai diri sendiri. Ingatlah bahwa tidak ada manusia yang sempurna dan semua orang memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.
Kamu tidak perlu merasa minder atau stres jika memang belum siap untuk memulai lembaran baru. Tidak perlu terburu-buru, kok. Jika ada orang yang memikat perhatianmu, coba mulai dengan mengenali orang tersebut dengan baik dan lakukan pendekatan secara perlahan.
Kenali orang tersebut dengan baik dan lakukan pendekatan secara perlahan. Diskusikan perihal kondisi philophobia yang kamu alami dengannya dan carilah jalan tengah tentang bagaimana kalian berdua menjalin hubungan agar tidak saling merugikan.
Menerapkan cara menangani philophobia bisa membuat kamu belajar untuk jatuh cinta. Jadi, kamu jangan menyerah, ya. Bila memang ketakutan akan jatuh cinta sudah mengganggu kehidupanmu, jangan ragu berkonsultasi dengan psikolog melalui chat untuk mendapatkan solusi dan penanganan yang sesuai.