Adefovir adalah obat untuk menangani hepatitis B kronis dan menurunkan risiko terjadinya komplikasi akibat kondisi tersebut. Obat ini dapat digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak usia 12 tahun ke atas.

Adefovir bekerja dengan cara menurunkan jumlah virus hepatitis B di dalam tubuh. Namun, perlu diingat bahwa obat ini tidak bisa menghilangkan virus hepatitis B dari tubuh. Oleh karena itu, adefovir tidak dapat sepenuhnya mencegah komplikasi dan mencegah penyebaran virus hepatitis B kepada orang lain.

Adefovir - Alodokter

Merek dagang adefovir: Hepsera

Apa Itu Adefovir

Golongan Obat resep
Kategori Obat antivirus
Manfaat Mengatasi hepatitis B kronis
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak ≥ 12 tahun
Adefovir untuk ibu hamil dan menyusui  Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Belum diketahui apakah adefovir dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Namun, obat ini sebaiknya tidak digunakan selama Anda menyusui.

Bentuk Tablet

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Adefovir

Sebelum mengonsumsi adefovir, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Jangan mengonsumsi adefovir jika memiliki alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan tenofovir. Adefovir tidak boleh digunakan pada pasien yang sedang mengonsumsi tenofovir.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, tekanan darah tinggi, penyakit liver yang lain, atau diabetes.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menjalani tindakan cuci darah (hemodialisa).
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita HIV/AIDS dan belum pernah mendapatkan pengobatan sebelumnya.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi adefovir.

Dosis dan Aturan Pakai Adefovir

Adefovir hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Dosis adefovir untuk pasien dewasa dan anak-anak usia 12 tahun ke atas adalah 10 mg 1 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Adefovir dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mengonsumsi adefovir.

Adefovir dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Obat ini perlu dikonsumsi secara rutin. Usahakan untuk mengonsumsi adefovir pada waktu yang sama setiap harinya untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Jika Anda lupa minum obat, segera minum begitu ingat jika jarak dengan jadwal minum obat selanjutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Jangan menghentikan konsumsi adefovir sebelum waktu yang dianjurkan dokter. Hal ini dapat menyebabkan hepatitis makin parah dan sulit untuk diobati.

Selama menjalani pengobatan dengan adefovir, dokter akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan fungsi hati secara berkala. Hal ini diperlukan untuk memantau efektivitas pengobatan dan kondisi Anda secara keseluruhan.

Simpan adefovir di dalam tempat bersuhu ruangan. Jangan menyimpan obat ini di tempat yang lembap atau terpapar sinar matahari secara langsung. Jauhkan adefovir dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Adefovir dengan Obat Lain

Konsumsi adefovir bersama dengan obat-obatan lain dapat menimbulkan interaksi antarobat berupa:

  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan bersama aminoglikosida, ciclosporin, tacrolimus, vancomycin, atau beberapa obat kelompok NSAID, seperti etoricoxib atau fenilbutazon
  • Penurunan atau hilangnya efek dari tenofovir dalam menangani HIV

Efek Samping dan Bahaya Adefovir

Beberapa efek samping yang dapat muncul jika mengonsumsi adefovir adalah:

Konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tidak kunjung membaik. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius, seperti:

  • Asidosis laktat, yang dapat ditandai dengan nyeri dan kram otot yang tidak seperti biasanya, kesulitan bernapas, dan sakit perut.
  • Gangguan ginjal, yang dapat ditandai buang air kecil sedikit atau tidak ada sama sekali, bengkak di kaki atau pergelangan kaki, tubuh terasa lelah, atau sesak napas.
  • Gangguan hati, yang ditandai dengan mual, hilang nafsu makan, sakit di perut sebelah kanan atas, urine berwarna gelap, dan penyakit kuning (kulit atau mata menguning).