Air demineral adalah air yang telah melalui proses penyaringan hingga hampir seluruh kandungan mineralnya hilang. Meski terlihat lebih murni, penting untuk memahami dampak air demineral bagi tubuh agar tidak menimbulkan masalah kesehatan.

Air demineral dibuat melalui proses, baik dengan distilasi, reverse osmosis, atau deionisasi, yang menyebabkan hilangnya hampir seluruh mineral alami di dalamnya, termasuk kalsium dan magnesium. Berbeda dengan air mineral, air demineral lebih sering digunakan dalam industri atau laboratorium.

Air Demineral, Bedanya dengan Air Mineral dan Dampaknya untuk Kesehatan - Alodokter

Namun, saat ini air demineral juga banyak dipasarkan sebagai air minum. Banyak orang mengira semua air itu sama, padahal kebutuhan tubuh terhadap mineral juga dipengaruhi oleh jenis air yang dikonsumsi.

Perbedaan Air Demineral dan Air Mineral

Agar tidak salah pilih jenis air untuk dikonsumsi, penting untuk memahami perbedaan antara air demineral dan air mineral. Keduanya sama-sama tampak jernih, tetapi memiliki kandungan dan manfaat yang berbeda bagi tubuh.

Berikut ini adalah perbedannya:

  • Berdasarkan kandungannya, air mineral mengandung berbagai mineral alami, seperti kalsium, magnesium, natrium, dan kalium, sedangkan air demineral hampir tidak memiliki mineral tersebut
  • Berdasarkan sumbernya, air mineral berasal dari sumber alami dan biasanya hanya melalui proses filtrasi, sementara air demineral diproses secara khusus melalui distilasi atau reverse osmosis untuk menghilangkan kandungan mineralnya
  • Dari sisi manfaatnya, air mineral dapat membantu memenuhi kebutuhan mineral tubuh, yang berperan dalam menjaga kesehatan tulang dan fungsi otot, sedangkan air demineral tidak memberikan manfaat tambahan
  • Dari segi rasa, air demineral cenderung lebih hambar dibandingkan air mineral karena minimnya kandungan mineral alami

Risiko dan Dampak Konsumsi Air Demineral Jangka Panjang

Selain tidak mengandung mineral, proses penyaringan air demineral juga menghilangkan paparan logam berat dan bakteri. Tidak ada laporan efek samping serius dari konsumsi air demineral, selama kebutuhan mineral harian Anda tetap tercukupi dari makanan sehat dan seimbang.

Meski aman dikonsumsi dalam jangka pendek, konsumsi jangka panjang dapat menimbulkan beberapa dampak berikut:

1. Kekurangan mineral penting

Tubuh memerlukan mineral, seperti kalsium, magnesium, dan kalium, untuk menjaga fungsi otot, tulang, serta sistem saraf. Jika asupan mineral dari makanan tidak mencukupi dan Anda hanya mengonsumsi air demineral, risiko terjadinya kekurangan mineral bisa meningkat.

2. Gangguan metabolisme dan fungsi tubuh

Mineral dalam air minum berperan penting dalam berbagai proses metabolisme dan fungsi sel tubuh. Kekurangan mineral akibat konsumsi air demineral dalam jumlah besar dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, yang berdampak pada daya tahan tubuh dan fungsi organ, terutama pada anak-anak, ibu hamil, dan lansia.

3. Meningkatkan risiko gangguan pada penderita penyakit tertentu

Bagi orang dengan gangguan ginjal, penyakit jantung, atau kondisi kesehatan tertentu, konsumsi air demineral tanpa pengawasan medis dapat memperburuk kondisi tubuh. Hal ini karena tubuh mereka lebih sensitif terhadap perubahan kadar elektrolit dan keseimbangan cairan.

4. Menurunkan keseimbangan elektrolit tubuh

Air demineral tidak mengandung elektrolit. Akibatnya, tubuh bisa lebih cepat kehilangan elektrolit melalui urine dan keringat, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Kondisi ini bisa memicu kelelahan, kram otot, atau bahkan gangguan irama jantung pada beberapa orang.

5. Mengubah rasa dan nafsu minum

Karena rasanya hambar, air demineral cenderung menurunkan keinginan untuk minum. Jika dibiarkan, ini bisa menyebabkan tubuh kekurangan cairan, terutama pada anak-anak atau lansia yang sensitif terhadap dehidrasi.

Jika Anda dalam kondisi sehat dan kebutuhan mineral harian sudah terpenuhi dari makanan, konsumsi air demineral umumnya tidak menimbulkan risiko besar. Namun, bagi kelompok tertentu, seperti anak-anak, ibu hamil, lansia, atau penderita penyakit kronis, sebaiknya tetap memilih air mineral sebagai pilihan air minum untuk keluarga agar asupan mineral tubuh tetap terpenuhi.

Saat memilih air minum, perhatikan selalu label informasi pada kemasan galon atau botol sebelum membeli. Pastikan air yang dikonsumsi bersih, tidak berwarna, dan tidak berbau.

Untuk memastikan keamanan dan jumlah konsumsi air demineral yang sesuai, konsultasikan dengan dokter. Konsultasi dapat dilakukan dengan cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.