Alergi matahari merupakan kondisi ketika muncul ruam dan gatal di kulit setelah terpapar sinar matahari. Ruam dan gatal tersebut dapat muncul di wajah, leher, tengkuk, dan punggung tangan. Namun, pada kasus tertentu, gejala alergi matahari tersebut bisa muncul di seluruh bagian tubuh.
Alergi matahari atau fotosensitivitas terjadi ketika kulit menjadi sangat sensitif terhadap sinar matahari atau sumber radiasi ultraviolet (UV) lainnya. Dibandingkan dengan jenis alergi yang lain, alergi matahari tergolong langka.
Kondisi ini disebabkan oleh gangguan pada sistem imunitas tubuh di mana sinar matahari dianggap sebagai hal yang berbahaya. Akibatnya, sel-sel imunitas tubuh menyerang jaringan kulit dan memicu reaksi alergi ketika tubuh terpapar sinar matahari.
Jenis-Jenis Alergi Matahari
Alergi matahari yang terjadi pada setiap penderitanya bisa berbeda-beda. Beberapa orang bisa saja menjadi sangat sensitif karena paparan sinar matahari singkat, sedangkan beberapa lainnya menjadi sensitif terhadap sinar matahari jika ada faktor pemicu, seperti penggunaan obat tertentu.
Berikut ini adalah beberapa jenis alergi matahari yang umum terjadi:
1. Prurigo aktinik
Prurigo aktinik merupakan jenis alergi matahari yang bersifat turunan. Artinya, kondisi ini dialami oleh seseorang yang memiliki keluarga dengan riwayat alergi matahari juga.
Jenis alergi matahari yang satu ini dapat menimbulkan reaksi alergi dalam beberapa jam setelah terkena paparan sinar matahari. Alergi matahari jenis ini sering terjadi pada masa kanak-kanak atau remaja.
2. Erupsi fotoalergi
Erupsi fotoalergi merupakan jenis alergi matahari yang muncul ketika ada pemicu berupa zat kimia atau obat tertentu yang dioleskan ke kulit atau yang dikonsumsi. Pada banyak kasus, zat kimia atau bahan yang dapat memicu erupsi fotoalergi adalah tabir surya, wewangian, kosmetik, dan salep antibiotik.
Sementara itu, beberapa jenis obat-obatan yang dapat memicu alergi matahari di antaranya adalah antibiotik (tetrasiklin, fluorokuinolon, dan sulfonamid), pereda nyeri OAINS (ibuprofen dan naproxen sodium), dan diuretik untuk tekanan darah tinggi dan gagal jantung.
3. Urtikaria surya
Urtikaria surya adalah jenis alergi matahari yang langka dibandingkan jenis-jenis sebelumnya. Alergi matahari jenis ini umumnya terjadi pada wanita usia muda. Urtikaria surya dapat menyebabkan benjolan merah yang besar dan gatal di kulit.
4. Xeroderma pigmentosum
Ini merupakan jenis alergi matahari atau fotosensitivitas yang paling langka. Xeroderma pigmentosum diperkirakan terjadi hanya pada 1 dari 1 juta orang dan paling banyak terjadi di Jepang, Afrika utara, dan wilayah Timur Tengah.
Penyakit ini terjadi akibat kelainan genetik yang membuat kulit penderitanya sangat rapuh terhadap sinar matahari. Ketika terpapar sinar matahari, penderita alergi matahari parah ini bisa mengalami ruam parah, bengkak, atau bahkan kebutaan. Penderita alergi ini juga sangat rentan mengalami kanker kulit.
Gejala Alergi Matahari
Gejala alergi matahari dapat muncul beberapa menit, jam, atau hari setelah kulit terpapar sinar matahari. Gejalanya pun bisa beragam, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan alergi matahari yang dialami.
Namun, umumnya, gejala matahari dapat ditandai dengan munculnya beberapa hal berikut di kulit:
- Benjolan, nodul, dan lepuh
- Gatal
- Kemerahan
- Pengelupasan atau pengerasan kulit
- Rasa perih atau terbakar
- Pemebengkakan
Pada beberapa kasus yang sangat langka, alergi matahari juga dapat menyebabkan gejala berikut ini:
- Sakit kepala
- Pusing
- Pingsan
- Mual dan muntah
- Sesak napas
- Syok anafilaksis
Cara Mengatasi Alergi Matahari
Penanganan alergi matahari sangat bergantung pada tingkat keparahan gejalanya. Jika Anda mengalami gejala yang ringan, cukup hindari sinar matahari atau gunakan pakaian yang dapat menutupi kulit saat melakukan aktivitas di luar ruangan.
Namun, untuk gejala alergi yang lebih parah, Anda membutuhkan beberapa penangan berikut ini:
Obat-obatan
Ada beberapa jenis obat-obatan yang dapat meringankan gejala alergi matahari. Obat-obatan tersebut biasanya tersedia dalam bentuk tablet dan juga krim. Beberapa contoh obat-obatan tersebut adalah:
- Antihistamin, seperti loratadine, fexofenadine, dan cetirizine
- Kortikosteroid
- Krim pereda gatal
- Suntikan omalizumab
Fototerapi
Untuk kondisi alergi matahari yang sangat parah, dokter dapat merekomendasikan fototerapi. Ini adalah teknik perawatan yang menggunakan sinar ultraviolet untuk mengurangi reaksi kulit terhadap sinar matahari.
Melalui fototerapi, dokter akan menyinari area tubuh yang sering terpapar matahari dengan sinar ultraviolet. Perawatan ini dilakukan beberapa kali seminggu dalam jangka waktu yang ditentukan dokter.
Selain beberapa cara di atas, Anda juga dianjurkan untuk menerapkan beberapa kebiasaan, seperti mengurangi aktivitas di luar ruangan, menghentikan penggunaan obat pemicu alergi matahari, dan menggunakan pelembap agar skin barrier tetap kuat dan kulit tetap lembap.
Jika Anda mengalami gejala alergi matahari seperti yang dijelaskan di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Konsultasi bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan saran penanganan yang sesuai. Jika diperlukan, Anda juga bisa membuat janji temu untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.